nusabali

Wisdom Tewas Terpeleset di Tebing Uluwatu

  • www.nusabali.com-wisdom-tewas-terpeleset-di-tebing-uluwatu

Seorang wisatawan domestik tewas mengenaskan di tebing sebelah barat laut Pura Luhur Uluwatu, Desa Pakraman Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (4/1) siang.

DENPASAR, NusaBali

Korban Kwan Anto Randy Sapitro, 57, wisatawan asal Desa Ketelan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, Jateng itu, terpeleset jatuh ke jurang sedalam hampir 100 meter saat selfie.

Ketika musibah maut terjadi, Rabu siang sekitar pukul 11.30 Wita, korban Kwan Anto Randy Sapitro berada di lokasi tebing sebelah Pura Luhur Uluwatu bersama istri tercintanya, Auw Jang Phin Khuan, 52. Namun, sang istri tidak ikut selfie, karena pilih mesandekan (istirahat sejenak) di Bale Bengong yang berjarak sekitar 10 meter dari posisi suaminya berdiri.

Tiba-tiba, Kwan Anto terpelesat jatuh dari tebing, hingga membuat heboh wisatawan yang berada di lokasi. Istri korban, Auw Jang Phin, awalnya tidak tahu kalau yang jatuh ke jurang adalah suaminya. Berberapoa saat kemudian, barulah perempuan berusia 52 tahun ini sadar kalau suaminya menghilang. Benar saja, setelah dilakukan pengecekan, korban jatuh ke jurang adalah Kwan Anto. Istri korban pun langsung histeris.

Sementara, petugas keamanan setempat langsung menghubungi pihak kepolisian menyusul adanya korban jatuh ke jurang dari tebing sebelah barat laut Pura Luhur Uluwatu. Selanjutnya, polisi berkoordinasi dengan pihak SAR untuk melakukan evakuasi terhadap jenazah korban dari dasar jurang.

Karena lokasi sangat ekstrem, petugas gabungan kewalahan melakukan evakuasi jenazah korban. Bahkan, Tim SAR dan Sat Polair harus mengerahkan ruber boat untuk melakukan penyisiran lewat laut. Akhirnya, jasad korban Kwan Anto di temukan mengambang di laut pada jarak 20 meter tepi pantai dasar jurang.

Saat ditemukan, korban Kwan Anto tewas dalam kondisi luka berat di bagian kepala, se-lain patah tulang tangan dan kaki. “Kedua kaki dan tangan korban dalam keadaan patah, sementara kepalanya luka berat akibat terbentur batu karang saat jatuh,” ungkap Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Wayan Latra.

Petugas gabungan membutuhkan waktu hampir 2 jam untuk mengevakuasi jenazah korban Kwan Anti ke atas tebing pukul 13.30 Wita. Jenazah wisatawan domestik berusia 57 tahun ini ditarik ke atas tebing menggunakan tali. Jenazahnya lalu diturunkan di tanah lapang yang posisinya agak jauh dari titik jatuh. Kemudian, jenazah korban dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, Denpasar untuk divisum.

Sedangkan istri korban, Auw Jang Phin Khuan, sempat dimintai keterangan oleh petugas kepolisian, terkait kemarian tragis suaminya. Auw Jang Phin mengatakan, 10 menit sebelum tewas jatuh ke jurang, suaminya sempat menitipkan dompet kepada dirinya, dengan alasan takut dirampas monyet yang berkelaran di sekitar Pura Luhur Uluwatu.

"Saya sendiri minta istirahat di Bale Bengon karena lelah. Saat itu, suami saya menitipkan dompetnya, biar tidak dirampas monyet. Saat saya istriharat, suami jalan-jalan melihat situasi. Ternyata, dia jatuh,” cerita Auw Phin.

Terungkap, pasutri Kwan Anto Randy Sapitro dan Auw Jang Phin Khuan baru tiba di Bali untuk liburan sehari sebelum musibah maut, Selasa (3/1) siangpukul 14.00 Wita. Pasutri asal Solo ini menginap di Kamar 307 Hotel Paragon, Jalan Raya Kampus Unud Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Menurut pengakuan Auw Jang Phin, selain berlibur, mereka datang ke Bali untuk menjenguk anak dan menantunya yang baru pulang dari bulan madu ke Australia. Setelah bertemu anak dan menantunya yang baru menikah, mereka kemudian jalan-jalan ke kawasan wisata sekitar Pura Luhur Uluwatu. Ternyata, sang suami tewas mengenaskan akibat terpelesat jatuh dari tebung setinggi hampir 300 meter.

Di sisi lain, Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Wayan Latra, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait musibah jatuhnya wisatawan di tebung sekitar Pura Luhur Uluwatu ini. Penyelidikan ini untuk menyingkap apakah ini murni karena kelalaian korban atau sbab lainnya.

"Kami belum bisa memastikan apakah ini murni kecelakaan, kelalaian, atau karena faktor lainnya. Nanti kita akan kabarkan hasil penyelidiakannya," tandas Kapolsek Wayan Latra.

Sementara itu, seorang saksi mata, I Made Sumerta, curiga korban Kwan Anto Randy Sapitro tewas mengenaskan karena sengaja terjun bebas dari tebing setinggi hampir 100 meter. Saat musibah, Made Sumerta kebetulan tangkil ke Pura Luhur Uluwatu untuk sembahyang bersama keluarganya.

“Seusai sembahyang, saya melihat korban lari ke bibir tebing, sembari menyingkirkan wisatawan lainnya yang ada di sana. Tiba-tiba, korban melompat ke dasar jurang,” ungkap Sumerta.

Melihat insiden mengerikan tersebut, Sumerta berinisiatif menghubungi Basarnas Kelas A Denpasar. Begitu dapat laporan, Basarnas menerjunkan 25 personel ke lokasi musibah untuk mengevakuasi korban dari dasar jurang. Proses evakuasi dipimpin langsung Kasi Operasi SAR Kelas A Denpasar, I Gede Darmada. * dar,cr64

Komentar