nusabali

Konsumsi Madu saat Sakit Maag, Kini Dosen Ini Jadi Pengusaha Madu Sukses

  • www.nusabali.com-konsumsi-madu-saat-sakit-maag-kini-dosen-ini-jadi-pengusaha-madu-sukses

GIANYAR, NusaBali.com – Pengalaman menderita sakit maag dan proses penyembuhan yang dijalani,  membuat I Wayan Wahyudi bersemangat menekuni usaha madu.

Ya, beberapa tahun lalu dosen biologi di Universitas Hindu Denpasar ini hari-harinya akrab dengan sakit maag. Namun berangsur, sakit maag yang dialaminya membaik dan pulih. “Saya kembali sehat karena mengkonsumsi madu,” kata Wayan Wahyudi.

Pengalaman pribadi itulah yang membuat Wayan Wahyudi menekuni bisnis madu dan mengembangkan Agrowisata Lebah Royal Honey, yang berlokasi di Banjar Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

“Saya memang suka mencari lebah di hutan, saya kadang menyempatkan diri untuk melihat lebah di hutan,” ujar I Wayan Wahyudi saat menceritakan kecintaannya terhadap ternak lebah, Sabtu (24/7/2021).

Usaha yang digeluti Wayan Wahyudi sejak tahun 2017 itu pun berbuah manis. Hingga saat ini telah memiliki banyak reseller yang tersebar di Bali. Tidak hanya berhasil menjalin hubungan yang baik dengan reseller, I Wayan Wahyudi pun telah bekerja sama dengan baik juga kepada para peternak lokal di Bali. 

“Sementara saat ini menjalin kerja sama dengan 12 orang peternak madu salah satunya ialah berasal dari Tenganan, Karangasem, dan 75 orang reseller yang tersebar di Denpasar, Badung dan Gianyar” ujar lulusan program Doktor S3 Ilmu Peternakan Universitas Udayana ini.

Di masa pandemi, terutama PPKM Darurat dan PPKM Level 3 diakui merupakan tantangan bagi sebagian besar pengusaha. Pembatasan waktu operasional, sangat berdampak. Maka dari itu, I Wayan Wahyudi membagikan kiat menjaga semangat dalam menjalani usaha di masa pandemi ini. 

Dirinya pun mengatakan bahwa menjadi pelaku usaha harus dapat menumbuhkan kepercayaan kepada setiap konsumen atau pelanggan. “Contohnya bisnis madu yang saya tekuni, kerap kali mendapat pertanyaan apakah madu ini asli atau palsu. Maka dari itu, menjaga kualitas serta memberikan edukasi kepada pelanggan sangat penting dilakukan,” tegasnya.

Di samping memupuk kepercayaan terhadap para konsumen, I Wayan Wahyudi menyebutkan bahwa hal yang terpenting selanjutnya ialah, memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap apabila terdapat suatu permasalahan dalam bentuk (komplain) oleh si pembeli. “Walaupun saya memiliki banyak jaringan reseller, apabila terjadi komplain, itu saya yang menangani langsung. Sebagai wujud tanggung jawab, dan pelayanan kepada pelanggan,” tuturnya.

Kiat-kiat tersebut telah dijalankan oleh I Wayan Wahyudi, dan kini ia telah merasakan hasil dari usaha yang telah dijalani tersebut. “Di masa pandemi seperti ini, madu menjadi salah satu suplemen kesehatan alami yang banyak dicari oleh masyarakat, maupun tenaga kesehatan,” ungkapnya.

Hal tersebut terbukti dengan kenaikan omzet penjualan madu di bulan Juli 2021 hingga 60 persen. Madu yang dijual oleh I Wayan Wahyudi memiliki berbagai ukuran kemasan, terdapat kemasan 100 ml, 250 ml, dan 500 ml.

Adapun kiat lainnya yang penting menurut I Wayan Wahyudi, adalah membangun jaringan seluas-luasnya. Dan memanfaatkan potensi Pulau Bali sebagai wilayah marketing. “Saya bahkan menjalin hubungan dengan peternak madu di luar Bali, seperti di Pulau Sulawesi,” ujarnya. 

Dengan terjalin banyaknya jaringan, maka akan dapat turut menopang ketersediaan madu, dan penjualan.

Sementara itu Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah yang didirikan oleh I Wayan Wahyudi pada Februari 2020, merupakan wadah edukasi untuk masyarakat agar mengetahui berbagai jenis lebah, dan mengetahui madu lebih dalam lagi. 

I Wayan Wahyudi pun menjelaskan berbagai macam jenis lebah seperti Heterotrigona Itama, Apis Cerena atau (nyawan Bali), Trigona (kele-kele), Tetragonula Biroi dan Genio Trigona. “Agar lebah dapat menghasilkan madu yang baik, maka di sekitarnya harus banyak ditanami tanaman bunga yang menghasilkan nektar,” tuturnya.

I Wayan Wahyudi pun berharap agar usaha yang ditekuninya semakin memiliki banyak pelanggan, serta menambah jaringan seluas-luasnya. “Dalam menjalani sebuah usaha, terjadinya pasang dan surut adalah hal yang biasa,” tutupnya. *rma

Komentar