Kredit UMKM Tumbuh 2,35%

Realisasinya melebihi pertumbuhan total kredit perbankan, yakni sebesar 0,59 persen pada periode yang sama. "Yang menggembirakan, perkembangan kredit terakhir per Juni, kredit UMKM terus menunjukkan sinyal positif. Data terakhir pada kuartal II 2021, pertumbuhan kredit UMKM sudah melewati pertumbuhan kredit total," tutur Destry, dikutip dari Antara, Jumat (23/7).

Dia mengungkapkan pertumbuhan kredit UMKM periode Juni 2021 lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi Juni 2020. Saat itu, pertumbuhan kredit UMKM hanya 0,13 persen, sementara pertumbuhan total kredit 1,49 persen.

Menurut Destry, pertumbuhan kredit UMKM paling tinggi terjadi di segmen kecil dan menengah. Sementara, pertumbuhan kredit mikro masih terkontraksi.

Lebih lanjut ia menjelaskan pencairan kredit baru juga meningkat dan melampaui pelunasan kredit per Juni 2021. Tercatat, pencairan kredit baru sebesar Rp72,23 triliun, sedangkan pelunasan kredit sebesar Rp60,21 triliun.

Hal ini sejalan dengan perbaikan kinerja sektor UMKM pada 2021. Berdasarkan survei Mandiri Institute, 84,8 persen UMKM sudah beroperasi normal pada April 2021.

Sementara, 8,1 persen beroperasi secara terbatas dan 7,2 persen UMKM berhenti beroperasi. Jumlah UMKM yang beroperasi secara normal meningkat dari posisi 2020, yakni hanya 35,2 persen. Lalu, 34,5 persen beroperasi terbatas, sedangkan 30,4 persen berhenti beroperasi pada tahun lalu.

Kendati ada perbaikan di sektor UMKM, Destry mengingatkan bahwa kunci dari pemulihan ekonomi adalah penanganan pandemi covid-19 di Indonesia. Dengan kata lain, bukan hanya pada satu sektor tertentu saja.

"Jadi kita semua dituntut bisa melakukan protokol kesehatan secara disiplin, vaksinasi terus diakselerasi," pungkas Destry. *