nusabali

Raditya Janji All Out Sumbangkan Medali Emas

  • www.nusabali.com-raditya-janji-all-out-sumbangkan-medali-emas

DENPASAR, NusaBali
Rider PON Bali I Putu Raditya Permana bertekad memberikan prestasi terbaik bagi Bali di ajang PON Papua.

Atlet asal Tabanan itu bertekad menyumbangkan medali emas beregu putra kelas maksimal 250 CC usia di atas 17 tahun. Optimisme Raditya cukup beralasan, mengingat dirinya best timer per lap-nya mengalami peningkatan cukup tajam.

Awalnya Raditya membukukan waktu 1’14 detik. Namun dalam perkembangannya belum lama ini catatan  waktu Raditya per lap-nya tembus 1,05 detik. Bahkan dia terus menargetkan tampil lebih cepat lagi untuk catatan waktu per lap-nya. Apalagi masih ada waktu dua bulan untuk proses latihan secara maksimal di Sirkuit Tengkudak Tabanan.

Sebelumnya, Raditya adalah rider cadangan tim PON Bali. Nini kini dia ditetapkan sebagai atlet definitif wakil Bali di ajang PON XX/2021 di Papua, menggantikan Gede Saka yang kondisi fisiknya belum pulih 100 persen dari cedera.

"Progres latihan dari tahun 2020 sampai sekarang meningkat. Saya ingin memperbaiki catatan waktu per lap-nya lebih cepat lagi. Itu tekad saya agar bisa berprestasi meraih medali emas di PON Papua," ucap Raditya Permana, Kamis (22/7).

Lebih jauh rider yang biasa disapa Adit itu mengatakan, best timer per lap-nya untuk rekannya, yakni I Gusti Ngurah Diva Ismayana di kategori individual dan beregu Kelas 250 CC Usia 17 tahun ke atas sudah tembus 1’ 12 detik. Sekarang Diva Ismayana sudah tembus 1’03 detik. Sedangkan dirinya, kaa Adit,  baru 1,05 detik. Artinya masih terpaut 2 detik, sehingga dia ingin menyalip catatan waktu Diva Ismawaya, agar bisa lebih cepat catatan waktu per lapnya.

Sebab, kata Adit, dia akan berduet di kategori beregu. Tentu poin akan saling pengaruhi. Makanya, berusaha agar catatan waktunya lebih cepat dari rekannya Diva. Apalagi dia hanya fokus turun di kategori beregu saja. Nah, untuk mewujudkan medali emas persaingannya cukup berat. Ada pembalap dari Jawa dan Kalimantan sebagai lawan berat. Meski demian,  Adit pernah bertemu di kejuaraan nasional sebelumnya. Yakni, pada 2018 di kejurnas saat dia meraih peringkat lima nasional junior B supercross. Lalu tahun 2019 jadi runner up nasional junior B motocross.

"Yang jelas, progres latihan dari 2020 sampai sekarang meningkat. Pada tahun 2020 tidak ada Kejurnas. Jadi, di internal saya siap berpasangan dengan Diva. Dan, bertekad perbaiki best timer per lap-nya," tandas Adit.

Dalam kondisi itu, kata Adit, tekad harus lebih besar dalam latihan fisik maupun di atas motor. Apalagi kiki sudah karantina di Basecamp Bali Mx Motocros dan latihan rutin di Sirkuit Tengkudak Tabanan. *dek

Komentar