nusabali

Gencarkan Razia, Jaring 55 Warga Belum Vaksin

  • www.nusabali.com-gencarkan-razia-jaring-55-warga-belum-vaksin

Sebanyak 20 orang terjaring di Pasar Senggol Negara. Dan sebanyak 35 orang adalah pengguna jalan di Jalan Ngurah Rai, depan Makodim Jembrana, yang terjaring razia pada Kamis pagi kemarin.

NEGARA, NusaBali

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana terus menggencarkan razia kartu vaksin Covid-19 dalam masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Bali. Setelah menggelar razia kartu vaksin di Pasar Senggol Negara, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Rabu (21/7) malam, Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama jajaran Forkopimda kembali menggelar razia kartu vaksin di Jalan Ngurah Rai, depan Makodim 1617/Jembrana, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kamis (22/7) pagi.

Dalam dua kali pelaksanaan razia kartu vaksin tersebut, paling tidak ditemukan 55 warga yang belum divaksin. Dalam razia menyasar pedagang ataupun pengunjung di Pasar Senggol Negara, terjaring 20 warga yang belum divaksin. Sementara dalam razia menyasar para pengguna jalan di Jalan Ngurah Rai, depan Makodim Jembrana, Kamis pagi kemarin, terjaring 35 warga yang belum divaksin.

Dalam razia tersebut juga ditemukan beberapa warga yang berusaha membohongi petugas. Di antaranya mengaku sudah divaksin, namun lupa membawa kartu. Tetapi setelah dicek lewat data vaksinasi di Jembrana, yang bersangkutan dipastikan belum pernah divaksin, sehingga langsung diarahkan menjalani screening kesehatan dan vaksinasi di tempat. Di samping itu juga ada beberapa warga yang mengaku sempat berusaha mengikuti layanan vaksinasi namun tidak lolos screening kesehatan. Tetapi yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan bukti suket tidak lolos screening kesehatan, sehingga diarahkan ke tempat layanan vaksinasi untuk menjalani screening kesehatan. Ternyata warga bersangkutan lolos screening kesehatan sehingga lanjut divaksin.

Di samping menemukan berbagai alasan tersebut, juga ada beberapa warga yang secara terang-terangan menolak divaksin karena mempercayai vaksin Covid-19 dapat membuat lumpuh. Hal itu sempat membuat petugas kewalahan. Setelah berusaha diedukasi oleh petugas bersama jajaran Forkopimda Jembrana, ada yang langsung bersedia divaksin. Tetapi ada juga yang sempat ngotot menolak divaksin. Namun akhirnya bersedia divaksin setelah diberitahukan terkait adanya sanksi administrasi terhadap warga yang menolak divaksin.  

Bupati Tamba mengatakan, saat ini vaksinasi menjadi perhatian utama pemerintah. Dirinya ingin seluruh warga Jembrana yang memenuhi syarat agar bisa divaksin dan benar-benar memahami pentingnya vaksinasi di tengah pandemi Covid-19 ini. Bukan sebaliknya malah percaya dengan informasi yang tidak benar. “Kenapa kok vaksin saja tidak mau? Padahal vaksin ini penting untuk kesehatan kita bersama. Jika semua masyarakat tervaksin, kekebalan kelompok (herd immunity) akan terbentuk. Untuk itu, yang belum divaksin, segeralah vaksin,” ujar Bupati Tamba.

Di samping vaksinasi, sambung Bupati Tamba, dalam menghadapi pandemi saat ini, dirinya mengajak masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes). Menurutnya, vaksinasi dan disiplin prokes adalah solusi jitu menekan penyebaran Covid-19.

“Tujuannya tentu agar semua masyarakat sehat dan terlindungi. Jika target vaksinasi terpenuhi dan semua masyarakat disiplin prokes, akan menghentikan lonjakan kasus yang terjadi. Kita semua pasti ingin pandemi ini berakhir. Ikuti anjuran pemerintah. Mari disiplin, demi kebaikan kita bersama,” ucap Bupati Tamba.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, mengatakan dalam dua kali razia yang dilaksanakan pemkab bersama petugas gabungan tersebut, ditemukan sebanyak 55 orang yang belum divaksin Covid-19. Dari 20 orang yang terjaring dalam razia di Pasar Senggol Negara, ada 4 orang yang tidak lolos screening kesehatan sehingga yang bisa divaksin hanya 16 orang. Sementara dari 35 orang yang terjaring dalam razia di Jalan Ngurah Rai, kemarin, seluruhnya lolos screening kesehatan sehingga seluruhnya bisa divaksin.

“Nanti akan tetap dilaksanakan razia sekaligus layanan vaksinasi di tempat. Dengan razia gabungan seperti ini, cukup efektif memotivasi warga untuk sadar divaksin,” ujar Oka Parwata. *ode

Komentar