nusabali

PBFI Bali Siap Danai Manajer

  • www.nusabali.com-pbfi-bali-siap-danai-manajer

SINGARAJA, NusaBali
Pengprov PBFI Bali menilai adanya manajer dalam sebuah tim di ajang PON XX/2021 di Papua sangat penting.

Melihat situasi seperti itu, pihak PBFI Bali siap mendanai secara mandiri kebutuhan manajer PON untuk cabang olahraga binaraga. Hal itu dilakukan agar tim binaraga Bali yang berangkat ke PON Papua lebih komplit. Yakni, ada pelatih, atlet, dan manajer. Bahkan manajer tugasnya merangkap sebagai tim ofisial. Jadi apapun kebutuhan atlet, tugasnya ada di tangan manajer.

Untuk itu, anggaran secara pribadi akan disiapkan PBFI untuk memenuhi kebutuhan manajer di Papua, baik tiket, akomodasi, tempat menginap dan kebutuhan lainnya. Semua ini agar atlet merasa lebih nyaman sebelum, saat bertanding dan sesudah bertanding. Harapannya, pihak manajer bertanggungjawab penuh atas segala tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan.

"Sampai hari ini belum ada kejelasan soal manajer di Cabor Binaraga. Makanya, kami pertegas siap Danai secara mandiri," ucap Sekum Pengprov PBFI Bali, Made Widiasa Pasputra, Rabu (21/7).

Menurut pria yang juga Ketua Pengkab PBFI Buleleng itu, sampai saat ini masih ada pertanyaan di benaknya sendiri untuk menggunakan dana secara pribadi. Hal yang masih mengganjal, yakni andai Cabor yang tidak dapat jatah manaje apakah bisa berangkat dengan biaya mandiri tanpa memberatkan keuangan KONI Bali serta Pengprov cabor itu sendiri. Artinya, kata Pasputra, murni berangkat dari dana sendiri. Tujuannya, untuk membantu keberadaan atlet agar fokus bertanding. Menurutnya, kebutuhan manajer itu cukup penting bagi tim selama PON.

"Saya siap dengan dana pribadi, untuk membiayai manajer. Karena fungsi dan tugas manajer sangat vital di PON Papua. Menyiapkan segala sesuatunya itu manajer, terus kalau tidak ada manajer, siapa yang akan ambil tanggungjawab itu. Kalau pelatih kan fokus tugasnya melatih dan menyiapkan atlet," kata pria yang juga mantan Ketua PABBSI Buleleng itu.

Jika manajer didanai secara mandiri, dia hanya berharap keberadaannya diakui di PON Papua. Karena ini tugas mulia datang langsung dari kesadaran pengurus cabor. Betapa pentingnya fungsi manajer. Sedangkan dari KONI Bali seperti diabaikan dan dianggap tidak penting. Padahal saat PON XIX/2016, semua cabor dapat jatah tim manajer.

Sedangkan dua atlet angkat besi masih menjalani latihan rutin di tempat gym, yakni M Zainudin di kelas 65 kg, dan Erwin Adianto di kelas + 85 kg. Kebetulan keduanya bekerja di tempat Gym, sehingga kesehariannya latihan mandiri. Erwin Adianto latihan di De Gym Renon, dan M Zainudin di Celebrity Fitness. Mereka rutin tatap muka tiap Minggu di Gym Massa's Fitnes Ubud Gianyar didampingi pelatihnya I Wayan Bun Setiady. *dek

Komentar