nusabali

44 Warga Sebanjar Positif Corona, 36 Isoman, 8 di RS

Prahara di Desa Pinggan, Kintamani

  • www.nusabali.com-44-warga-sebanjar-positif-corona-36-isoman-8-di-rs

BANGLI, NusaBali
Kasus Covid-19 di Kabupaten Bangli masih terus berkecamuk, ditandai munculnya 44 kasus baru per Rabu (21/7).

Dari jumlah itu, 4 orang di antaranya warga Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani. Walhasil, total ada 44 warga sebanjar di Desa Pinggan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan selain 4 orang dari Desa Pinggan, tambahan kasus baru Corona per Rabu kemarin juga muncul di Desa Langgahan (Kecamatan Kintamani), Desa Kintamani (Kecamatan Kintamani), Desa Kutuh (Kecamatan Kintamani), Desa Batur Selatan (Kecamatan Kintamani), Kelurahan Cempaga (Kecamatan Bangli), Kelurahan Kawan (Kecamatan Bangli), Desa Tamanbali (Kecamatan Bangli), Desa Kayubihi (Kecamatan Bangli), Desa Jehem (Kecamatan Tembuku), Desa Peninjoan (Kecamatan Tembuku), Desa Undisan (Kecamatan Tembuku), Desa Yangapi (Kecamatan Tembuku), dan Desa Demulih (Kecamatan Susut).

Menurut Dirgayusa, Desa Pinggan merupakan salah satu kawasan di pegunungan Kintamani yang paling parah diterjang kasus Covid-19. Hingga saat ini, total sudah 44 warga di Desa Pinggan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka berasal dari banjar yang sama, yakni Banjar Pinggan---desa pegunungan ini memang cuma menaungi satu banjar.

Awalnya, kata Dirgayusa, muncul 7 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Desa Pinggan. Kemudian, dilakukan tracing pada 17 Juli 2021. Dari hasil tracing, muncul 33 kasus baru Covid-19. Terakhir, per Rabu kemarin kembali 4 orang warga Desa Pinggan terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan uji swab PCR. “Jadi, secara keseluruhan ada 44 warga Desa Pinggan yang terkonfirmasi positif Covid-19,” terang Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo dan Statistik Kabupaten Bangli, Rabu kemarin.

Menurut Dirgayusa, dari 44 warga Desa Pinggan yang terpapar Covid-19, sebanyak 36 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Sedangkan 8 orang lainnya yang mengalami gejala berat menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka dirawat tersebar di RSUD Bangli, RS BMC Bangli, RS Ari Santi Desa Mas (Kecamatan Ubud, Gianyar), dan RSUD Sanjiwani Gianyar.

Dirgayusa mengatakan, Satgas Covid-19 Kabupaten Bangli telah melakukan penanganam mulai dari mengoptimalkan tracing sehingga warga yang terpapar dapat terkonfirmasi, hingga mereka mendapatkan penanganan medis. Kemudian, untuk kebutuhan logistik warga terkonfirmasi positif Corona ini, tentunya akan dibantu pemerintah.

"Untuk mereka yang isolasi mandiri, akan dibantu sembako," terang birokrat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ini. Disinggung soal pemicu lonjakan kasus Corona di Desa Pinggan, menurut Dirgayusa, pihaknya sejauh ini belum bisa memastikan.

Sementara itu, Kepala Desa (Perbekel) Pinggan, I Ketut Janji, mengatakan lonjakan kasus Covid-19 ini terjadi setelah ada kegiatan melayat ke rumah duka orang meninggal. Pemilik rumah duka diduga lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian, dilakukan tracing hingga ditemukan sejumlah warga tertular. “Mereka yang terpapar sebagian besar masih ada hubungan kekerabatan satu sama lain," papar Ketut Janji saat dikonfirmasi secara terpisah, Rabu kemarin.

Menurut Ketut Janji, puluhan warga Desa Pinggan yang terkonfirmasi positif Covid-19, sebagian besar menjalani isolasi mandiri. Untuk pengawasan, dilakukan oleh Satgas Gotong Royong Desa Adat Pinggan dan Satgas Desa.

Guna memastikan kebutuhan pangan mereka yang isolasi mandiri dan keluarganya terpenuhi, kata Ketut Janji, pihak desa telah menyalurkan paket sembako. "Mereka kan tidak bisa bekerja. Untuk itu, dari pihak dsa memberikan sembako bagi warga yang isolasi mandiri," terang tokoh yang sudah tiga kali periode menjabat sebagai Perbekel Pinggan ini.

Menurut Ketut Janji, dari pemerintah daerah sejauh ini belum menyalurkan bantuan kepada puluhan warga yang terpapar Covid-19 di desanya. Petugas yang turun baru tenaga kesehatan untuk melakukan tracing. "Jadi, belum bantuan logistik. Kami di desa memang sudah memberikan sembako dan vitamani," katanya.

Ketut Janji menegaskan, sejauh ini situasi di Desa Pinggan cukup kondusif. Antar tetangga juga saling mengawasi warga yang isolasi mandiri. Soal pencegahan penyebaran virus di desa berpenduduk 500 kepala keluarga (KK) yang mewilayahi Pura Dalem Balingkang ini, Ketut Janji mengatakan sudah diterapkan protokol kesehatan.

Ketut Janji menyebutkan, pasca lonjakan kasus Covid-19, Pasar Desa ditutup sementara waktu. “Ya, Pasar Desa terpaksa ditutup dulu, karena rawan jadi ajang penularan virus Corona,” ujar Perbekel yang sempat kuliah jurusan Fisika di FKIP Unud Singaraja (kini jadi Undiksha) ini. *esa.

Komentar