nusabali

95,6 Persen Korban Meninggal Terpapar Covid-19 di Jembrana Belum Divaksin

  • www.nusabali.com-956-persen-korban-meninggal-terpapar-covid-19-di-jembrana-belum-divaksin

NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyebut kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jembrana  yang dinyatakan meninggal dunia, sebagian besar  belum menerima vaksin Covid-19. Dari data yang diterimanya selama satu bulan lebih sejak 23 Juni hingga 18 Juli 2021, ada sebanyak 23 orang warga Jembrana yang meninggal terpapar Covid-19.

Dari 23 orang itu, 22 orang di antaranya atau sekitar 95,6 persen dipastikan belum divaksin, dan hanya 1 orang yang sudah divaksinasi namun baru vaksin dosis pertama. Bupati Tamba, Senin (19/7), mengatakan data yang diterimanya itu menunjukkan vaksinasi sangat penting di masa pandemi Covid-19. Fungsi vaksin di antaranya mencegah risiko pemburukan ketika terpapar Covid-19.  “Dari data itu menunjukkan bahwa sebagian besar yang meninggal itu belum sempat divaksin sama sekali. Artinya efektivitas vaksin dapat dibuktikan. Sangat berat risiko kalau belum divaksin,” ujarnya.

Berkaca data tersebut, Bupati Tamba mengimbau agar masyarakat Jembrana  segera melaksanakan vaksinasi. Terlebih saat ini penyebaran virus Corona yang semakin melonjak sehingga beberapa kebijakan diambil pemerintah. Salah satunya adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. “Saya ajak masyarakat untuk tetap disiplin, terapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) agar terhindar. Selain itu kembali saya ingatkan segera ikuti vaksinasi. Jangan sampai  vaksin saja tidak mau. Sudah disediakan secara gratis. Ini demi kesehatan kita bersama,” ucap Bupati Tamba.

Bupati Tamba menambahkan, lonjakan kasus yang terjadi belakangan ini, juga berakibat pada terbatasnya ruang perawatan isolasi di RSUD Negara maupun Hotel Jimbrawana. Kondisi  itu juga diperparah dengan terbatasnya tenaga medis. “Banyak juga dari mereka (tenaga medis) yang sakit dan kelelahan. Kalau rumah sakit kita penuh, hotel penuh, dan nakes juga kita terbatas, kalau saudara kita sakit siapa yang akan merawat? Maka itu jangan berkerumun dulu. Ini lebih ringan dibandingkan kalau ada keluarga kita sakit. Karena yang kita hadapi adalah virus,”  kata Bupati Tamba.

Menurut Bupati Tamba, semua harus disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Termasuk di masa PPKM darurat. Secara pribadi, dirinya tidak ingin PPKM darurat sampai diperpanjang. “Kita juga tidak berharap ini (PPKM) diperpanjang karena dampaknya kepada sektor ekonomi. Tapi kuncinya disiplin 3M,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti  Bagus Ketut Oka Parwatha, mengatakan  capaian vaksinasi di Jembrana untuk dosis pertama per Senin (19/7), telah mencapai 84,68 persen. Sementara sisa sasaran untuk mencapai 100 persen dosis pertama, masih diperlukan vaksinasi terhadap 35.335 orang. “Memang dari 23 orang yang meninggal selama sebulan terakhir ini, hanya satu yang sudah vaksin. Itu pun hanya baru dosis pertama saja. Jadi walaupun terkena Covid-19, akan sangat  cepat kembali sehat dan sangat  kecil bisa menjadi buruk," kata Parwatha .

Untuk itu, dirinya berharap masyarakat yang belum vaksin untuk sadar diri menjaga kesehatan. Dia mempersilakan masyarakat Jembrana yang belum divaksin segera mendatangi pos-pos vaksin terdekat. “Kita bisa mencegah penularan Covid-19 . Segera datang ke pos-pos vaksin untuk mendapatkan vaksinasi. Ini demi keamanan dan kesehatan diri sendiri dan kita bersama,” ucap Parwatha. *ode

Komentar