nusabali

Pelatih PSIS Muak pada PSSI

Persebaya Tuntut Kejelasan Sebelum Agustus

  • www.nusabali.com-pelatih-psis-muak-pada-pssi

Terlalu banyak kebohongan yang saya dengar dari Maret tahun lalu. Jadi saya tidak percaya apa-apa lagi. Saya bosan mendengarkan kebohongan PSSI setiap bulan.

SEMARANG, NusaBali

Wacana Liga 1 2021 digulirkan pada akhir Agustus mendapat respon kurang bagus dari pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic. Juru taktik asal Serbia itupun merasa sudah muak dengan federasi maupun operator kompetisi. Pasalnya, sejak Maret tahun lalu, PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak pernah memberikan kepastian. Apapun yang diwacanakan oleh stakeholder sepakbola Indonesia itu tidak bisa dipercaya lagi.

"Saya tidak ingin membicarakan ini. Karena terlalu banyak kebohongan yang saya dengar dari Maret tahun lalu. Jadi saya tidak percaya apa-apa. Saya bosan mendengarkan kebohongan PSSI setiap bulan," kata Dragan Djukanovic, dilansir bola.net, Sabtu (17/7).

Dragan mengatakan, PSSI tidak pernah belajar dari musim lalu. Itu semakin menunjukkan bahwa orang-orang yang ada di dalamnya tidak kompeten. Dragan pun juga mempertanyakan bagaimana orang-orang yang memimpin federasi dapat dipilih. Sebab, mereka dinilai tidak punya kapasitas untuk menjalankan kompetisi di Indonesia.

"Mereka tidak kompeten. Mereka hanya omong kosong! Mereka tidak tahu apa-apa!. Tidak jelas bagi saya siapa yang memilih orang-orang ini untuk memimpin federasi," kata pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut.

Meski demikian, Dragan mengaku tidak menyesal berkarir di Indonesia di tengah ketidakpastian Liga 1 2021. Sebab, dia punya keyakinan kompetisi akan terus berjalan. Apalagi Dragan masih terikat kontrak dengan PSIS Semarang. Hal itulah yang membuat dirinya tetap di Indonesia meski selalu mendapat kenyataan pahit soal kompetisi.

Namun, jika belum ada kepastian dalam waktu dekat, dia mengaku akan mengambil langkah. Sebab dia merasa pengorbanannya sudah cukup. Hanya saja Dragan akan membicarakannya dengan manajemen untuk mencari solusi. Dia juga yakin, semua klub di Indonesia akan mengalami masalah karena federasi yang tidak bertanggungjawab.

Sementara itu, Persebaya Surabaya juga meminta PT LIB selaku operator kompetisi membuat keputusan mengikat terkait kompetisi Liga 1 2021/2022 selambat-lambatnya pada Agustus nanti.

Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga akhir Juli membuat klub makin resah dengan kepastian kompetisi musim ini. Beberapa klub telah meliburkan skuadnya, tapi Persebaya dan beberapa klub lain tetap melanjutkan latihan.

“Kami sudah kirim surat resmi ke PT LIB. Minta agar segera ada keputusan definitif. Jangan biarkan mengambang seperti musim lalu. Ujungnya, kompetisi tidak jalan,” kata Manajer Persebaya, Candara Wahyudi.

Surat tersebut merupakan balasan dari surat PT LIB nomor 130/LIB-KOM/VII/2021. Dalam surat bertanggal 14 Juli 2021 tersebut, informasi penundaan kompetisi Liga 1 hingga Agustus 2021 tidak jelas dan mengambang.*

Komentar