nusabali

Makersi Bali Dukung Program Telekonseling FK Unud dan IDI Denpasar

  • www.nusabali.com-makersi-bali-dukung-program-telekonseling-fk-unud-dan-idi-denpasar

DENPASAR, NusaBali.com - Terobosan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Denpasar dengan mengadakan layanan telekonseling gratis bagi pasien Covid-19 yang perawatannya dilakukan secara isolasi mandiri (isoman).

Program tersebut dilaunching Sabtu (17/7/2021) secara daring.  Lalu seberapaefektivitas telekonseling dalam menyelesaikan permasalahan pasien?

Mengenai hal tersebut Ketua Ketua Majelis Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (Makersi) Wilayah Bali, dr Gede Wiryana Patra Jaya MKes memberikan tanggapannya. Menurut dr Patra, kemajuan teknologi digital dalam setiap aspek kehidupan tidak dapat dibendung, termasuk dalam layanan kesehatan. Ia menjelaskan, karena itu pemerintah telah mengatur tatacara melakukan layanan medis secara virtual melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

“Secara etika kedokteran hal tersebut tidak masalah, telemedicine juga telah diatur dalam peraturan menteri kesehatan,” terang dr Patra.

Lebih lanjut, menurut dr Patra, telekonseling yang dilakukan oleh koleganya di FK Udayana dan IDI Denpasar merupakan bagian dari telemedicine itu sendiri. “Jadi kegiatan tersebut juga telah dilindungi secara hukum negara,” tandasnya.

Selain itu, dr Patra juga mengatakan jika layanan telekonseling  juga dapat dilihat sebagai bentuk protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Itu menjadi pilihan yang masuk akal saat ini mengingat penularan Covid-19 yang kembali mengganas  diduga akibat sudah masuknya varian Delta yang diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibanding varian sebelumnya.

“Jarak antara pasien dan dokter perlu menjadi pertimbangan agar penularan covid-19 dapat terkendali, tetapi sekaligus pasien juga dapat tertangani dengan baik,” ujarnya.

Sementara Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof Dr dr I Ketut Suyasa, SpB SpOT (K), mengatakan jika kegiatan telekonseling ini adalah kegiatan penyuluhan bagi masyarakat mengenai Covid-19, dan bukan merupakan praktik kedokteran sehingga tidak ada penulisan resep, tidak bisa mengirimkan obat, dan tidak bisa mencarikan ambulans/rumah sakit/swab gratis.  

Ia menambahkan kegiatan telekonseling yang digagas FK Unud dan IDI Denpasar tersebut merupakan bentuk kepedulian FK Unud dan para doker  yang tergabung dalam IDI Denpasar melihat situasi pandemi Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan belakangan ini.

Meski Pemerintah Daerah Bali berencana akan melarang pelaksanaan isolasi mandiri pasien terkonfirmasi positif Covid-19, ia mengatakan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat tetap perlu memberikan dukungan terhadap apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah.

“Kita tidak hanya bisa bergantung kepada pemerintah, masyarakat harus ikut berpartisipasi menyelesaikan permasalahan Covid-19,” ujarnya. *adi

Komentar