nusabali

SMAN 1 Amlapura Tes IQ Siswa Baru

  • www.nusabali.com-sman-1-amlapura-tes-iq-siswa-baru

AMLAPURA, NusaBali
SMAN 1 Amlapura merencanakan menggelar tes IQ (intelligent quotient) atau tingkat kecerdasan melalui psikotes kepada 325 siswa baru, Sabtu (17/7) besok.

Tujuannya mengetahui tingkat kecerdasan siswa untuk memudahkan mengarahkan dalam peminatan. Pada tes IQ tahun 2019 lalu, sebanyak 2 siswa dengan IQ 133 dan tahun 2017 tercatat 6 siswa IQ 133. Mereka masuk kelompok genius.

Kasek SMAN 1 Amlapura Ketut Marta Ariana didampingi Guru Bimbingan Konseling (BK) I Made Ariawan mengungkapkan, tes IQ untuk 325 siswa baru digelar secara daring. Hasil tes IQ akan dikelompokkan IQ 70-79 tergolong rendah masih dalam batas normal, 91-110 tergolong normal atau rata-rata, 111-120 tergolong tinggi dalam kategori normal, 121-130 tergolong superior, dan 131-140 tergolong genius. “Hasil tes IQ tahun 2019 melibatkan 252 siswa, hanya dua siswa dengan IQ 113 yakni Ni Komang Tri Putri Melia dan Komang Pradana Yogi,” ungkap Ketut Marta Ariana.  

Siswa dengan IQ 112 yakni Ni Kadek Dwi Anjani, I Wayan Bali Parwa Junior, I Gusti Agung Komang Kun Bian Kharisma, Tutuk Ayu Tri Dasa Sanga Dewi, Gusti Ngurah Tsaita Jockey, I Made Dwi Subawa, dan Putu Sangita Nirajanari. Kesemuanya tergolong IQ di atas rata-rata. Sedangkan IQ terendah 79 sebanyak dua orang. Sebagai perbandingan, tes IQ tahun 2017 sebanyak 287 yang ikut test, hasilnya di luar dugaan tercatat 6 siswa genius. Mereka yang meraih skor kelompok genius dengan IQ 131-140 yakni Ni Kadek Pamela Geordeola dengan IQ tertinggi 135, Ni Putu Melisa Rahayati dengan IQ 133, Ni Putu Novira Jayantini dengan IQ 133, Ni Wayan Sukarini dengan IQ 133, I Komang Yoga Wiranata dengan IQ 133, dan Ni Kadek Bella Anggun Pratiwi dengan IQ 133.

Tahun ini SMAN 1 Amlapura bekerja sama dengan lembaga profesional di Denpasar untuk menggelar tes IQ. Ketut Marta Ariana mengatakan hasil tes IQ untuk memudahkan mengarahkan siswa. Disinggung banyak siswa genius hasil tes IQ di SMAN 1 Amlapura, kenyataannya setelah mengikuti pembelajaran, kurang menonjol prestasinya. “Tergantung cara membinanya, bakat siswa itu apa, arahkan dan optimalkan bakat siswa tersebut,” ungkap Ketut Marta Ariana. *k16

Komentar