nusabali

Kuliah Daring, ISI Denpasar Hadirkan 60 Dosen Tamu

  • www.nusabali.com-kuliah-daring-isi-denpasar-hadirkan-60-dosen-tamu

DENPASAR, NusaBali
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menghadirkan sebanyak 60 dosen tamu dari berbagai unsur profesi untuk mengajar sejumlah mata kuliah kompetensi secara daring (online).

Dosen tamu yang diundang dari unsur maestro, seniman, profesor, kritikus, praktisi media, dan profesional.  Rektor ISI Denpasar, Prof Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam keterangan tertulisnya yang diterima NusaBali, Rabu (14/7) mengatakan kehadiran dosen tamu selain untuk mencapai target Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam hal profesional mengajar di kampus, juga untuk memastikan mahasiswa mendapat pengetahuan autentik sekaligus mental optimis di tengah pandemi dari para dosen tamu tersebut.

Penyelenggaraan pembelajaran dosen tamu diluncurkan melalui Edaran Rektor Nomor 4 Tahun 2021 tentang Kinerja pada Masa PPKM Darurat Covid-19 di Lingkungan ISI Denpasar. Edaran rektor ini mengatur capaian kinerja unit kerja termasuk program studi dalam hal pembelajaran. Prof ‘Kun’ Adnyana menjelaskan pembelajaran daring telah berlangsung sejak Maret 2020. Dalam upaya pengayaan konten, penguatan substansi pembelajaran, termasuk menimba pengalaman lapangan, maka diundang sebanyak 60 orang dosen tamu untuk mengajar mata kuliah kompetensi pada 12 prodi S1/D4.

“Dosen tamu ditetapkan melalui pleno program studi bersama pimpinan, mereka merupakan nama-nama mumpuni, berreputasi, dan berjejaring luas secara nasional dan internasional. Kehadiran dosen tamu ini pula memberi suasana kesegaran pada kelas daring di tengah situasi PPKM Darurat yang sangat ketat,” urai mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini. Adapun mata kuliah kompetensi yang diisi dosen tamu dimaksud, yakni pada Fakultas Seni Pertunjukan, Prodi Tari: Praktek Tari Bali Dasar (Ni Ketut Arini Alit),  Legong dan Topeng (I Made Jimat), Drama Tari Gambuh Batuan (I Wayan Wirtawan), Drama Tari Arja (Ni Nyoman Tjandri), dan Kritik Tari (Sal Murgiyanto).

Kemudian pada Prodi Karawitan: Garap Musik Kontemporer (Wayan Gede Yudana), Garap Musik Tradisi (Nyoman Windha), Aplikasi Multimedia (Ari Wijaya) dan (Yan Pria Janardana), Karawitan Patopengan (I Ketut Cater), dan Kritik Seni Karawitan (Erie Setiawan).

Pada Prodi Pedalangan, yakni Pakeliran Wayang Parwa Carangan (I Wayan Nardayana), Pakeliran Wayang Ramayana Carangan (Made Nuarsa), Tetembangan (Ni Nyoman Tjandri), dan Teknik Musik Pedalangan (I Ketut Buda Astra). Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan:Teknologi Pembelajaran (Tangkas Adi Pratama), Drama Pendidikan Menengah (Ida Bagus Martinaya), Belajar dan Pembelajaran (Bawa Atmaja), dan Komposisi Karawitan (Gusti Ngurah Padang).

Sedangkan Prodi Musik menghadirkan Instrumen Mayor Piano 4 (Iswargia Renardi Sudarno), Aransemen Musik Remaja (Faber Silitongan), Mayor Gitar 6 (Wayan Balawan), dan Komposisi Musik Klasik (Andreas Arianto). Pada Fakultas Seni Rupa dan Desain, Prodi Kriya menghadirkan dosen tamu Topeng Tradisi (Tjok Raka Tisnu), Batik (Gusti Made Sujana), Patung Tradisi (Wayan Tuges), Tatah Kulit (I Nyoman Selamet), Kritik Seni Dan Desain  (Djuli Djati Prambudi dan Arif B. Prasetyo).

Prodi Seni Lukis: Seni Lukis Modern (Nyoman Erawan, dan Made Djirna), Metode Penciptaan (Nyoman Nuarta), Lukis Tradisional (A.A.Anom Sukawati dan,

Ketut Budiana), Manajemen Seni/Tata Kelola (Anak Agung Gde Rai), dan Filsafat Seni (Tommy F Awuy). Prodi Desain Interior: Furniture Inovatif (I Nyoman Aryawan), Elemen Estetik Bali (I Kadek Sosiawan dan Kadek Adi Parthama), Menggambar Arsitektur Tradisional Bali (Rudi AO dan Kris Wardana), dan Dasar-Dasar Desain Ekterior (I Nyoman Miyoga). Prodi Desain Komunikasi Visual: Media (Ida Bagus Monez Antony), Ilustrasi Dasar (I Made Jango Paramarta), Tipografi Aplikatif (Alit Suarnegara), Fotografi Sosial Dokumenter (I Gede Doplang Suyadnyana), dan Sejarah Seni Budaya (Ketut Sumarta).

Prodi TV Film: Produksi TV (Apni Jaya Putra), Kamera Lanjutan (Sergio Javier Guevera), Dokumenter ( IGP Wira Negara dan Paulus Herry Arianto), Penyutradaraan Film (Joseph JU Taylor), dan Skrip TV (Warih Wisatsana). Prodi Fotografi: Foto Pre Wedding (Anom Manik Agung), Fotografi Fashion (Fabio Lorenzo), Fotografi Nature (Nyoman Butur), Manajemen Tata Kelola (Tjandra Hutama), dan Kritik Seni (Jean Couteau). Prodi  Desain Mode:  Pergelaran (FX Heru), Adi Busana  (Ali Charisma), Ilustrasi Fashion (Ida Bagus Monez Antony), dan  Bisnis Fashion (Wiwien Gunasika).

Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Kepegawaian ISI Denpasar, Dr Ketut Muka menjelaskan pelibatan unsur maestro, seniman, profesor perguruan tinggi, kritikus, praktisi media, dan profesional sebagai dosen tamu sangat strategis dan relevan di samping meluaskan jejaring ISI Denpasar, juga telah diakomodasi dalam Peraturan Menteri Keuangan Tentang Standar Biaya Masukan dalam Skema Dosen Tamu.

“Sesuai moto baru ISI Denpasar, yakni Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH) maka dilakukan berbagai terobosan termasuk mengundang seluas-luasnya kalangan maestro, profesor bereputasi, dan juga kalangan profesional untuk turut serta mengajar di kampus seni kebanggaan Bali ini,” jelas perupa keramik kelahiran Nyuh Kuning, Ubud ini.

Hal yang sama dikatakan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar, Dr AA Gede Rai Remawa, bahwa ISI Denpasar mengayakan pengalaman mahasiswa tidak saja dengan pembelajaran Merdeka Belajar -Kampus Merdeka (MBKM) yang sasarannya keluar kampus, tetapi juga pada dua tahun pertama studi S1/D4 dengan menghadirkan dosen tamu yang profesional, bereputasi, dan berjejaring luas. *sur

Komentar