nusabali

Selama PPKM Darurat, Volume Sampah Fluktuatif

Keberadaan TPS3R Membantu Mengolah Sampah di Badung

  • www.nusabali.com-selama-ppkm-darurat-volume-sampah-fluktuatif

MANGUPURA, NusaBali
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat tak terlalu berpengaruh pada volume sampah setiap harinya.

Rata-rata volume sampah di Badung setiap hari mencapai 300 ton. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung Anak Agung Gede Dalem, mengatakan volume sampah di Badung fluktuatif saat ini. “Cuma restoran dan hotel saja yang berkurang sampahnya. Tapi selama PPKM ini jumlah sampah yang kami bawa ke TPA Suwung fluktuatif, antara 70-125 ton. Kalau satu hari sekarang (kemarin) sekitar 70 ton kami bawa ke TPA Suwung,” kata Gung Dalem, Rabu (14/7).

Dari perkiraan 300 ton sampah yang dihasilkan Badung setiap harinya, sebanyak 60 persen sudah diselesaikan di tingkat daerah. “Saat ini kami punya 25 TPS3R dan TPST, ini yang membantu kami mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA Suwung,” kata Gung Dalem.

Meski diakui, beberapa TPS3R belum memiliki alat yang lengkap. Namun, tetap saja banyak membantu dalam pengolahan sampah di Badung. “Kami dorong mereka agar lebih aktif. Saat ini kami sudah mengajukan ke pusat bahwa TPS3R harus dilengkapi dengan mesin pemilah, mesin pencacah, peralatan komposting, kemudian didukung dengan biaya operasional. Itu yang penting,” kata Gund Dalem sembari menyebut satu TPS3R memerlukan biaya operasional sebesar Rp 300 juta dalam setahun.

Selain mengoptimalkan TPS3R, saat ini tengah dibangun lagi tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berlokasi di wilayah Badung Selatan, yakni di Kelurahan Tanjung Benoa, Kelurahan Kedonganan, dan Kelurahan Jimbaran. Pembangunan TPST di Kedonganan menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) dan TPST di Tanjung Benoa bersumber dari dana APBN. Sedangkan pembangunan TPST Jimbaran bersumber dari swadaya masyarakat yang bekerjasama dengan swasta. *ind, dar

Komentar