nusabali

Danone Indonesia Lakukan 'Isi Piringku' di Bali

  • www.nusabali.com-danone-indonesia-lakukan-isi-piringku-di-bali

MANGUPURA, NusaBali.com - Kampanye pencegahan stunting di Bali mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak yang peduli dengan kesehatan anak-anak.

Danone, salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, saat ini memulai program ‘Isi Piringku’ di Bali dengan melibatkan 110 lembaga PAUD yang ada di Kabupaten Badung. Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menyampaikan bahwa inisiatif ini adalah perwujudan dari visi Danone yaitu One Planet One Health yang meyakini kesehatan manusia dan kesehatan bumi saling terkait.

FOTO: Karyanto Wibowo .-IST

“Sebagai perusahaan yang ingin membawa kesehatan melalui makanan dan minuman ke sebanyak mungkin orang di seluruh dunia, kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak memberikan edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan mengenai pola makan yang lebih baik sebagai investasi kesehatan anak di masa depan, termasuk menghindari kondisi stunting,” terang Karyanto, dalam acara Peluncuran dan Pelatihan Sehat dengan Isi Piringku, yang dilakukan secara daring, Rabu (14/7/2021).

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa pada tahun 2021 ini Danone Indonesia, bekerjasama dengan NGO SPEKTRA Surabaya sebagai pelaksana, mengadakan Program Sehat dengan Isi Piringku. Program tersebut menyasar anak usia 4-6 tahun atau siswa PAUD/TK di 4 Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan (Provinsi Jawa Timur), dan Kota Denpasar, Kabupaten Badung (Provinsi Bali).

“Bali menjadi lokasi pertama pelaksanaan di 2021 ini, menyusul pelaksanaan yang telah dimulai sejak 2019 di beberapa kota di Jawa,” ungkap Karyanto.

Karyanto mengatakan angka tingkat stunting di Indonesia masih cukup jauh dari kondisi ideal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 20 persen. “Indonesia masih menghadapi tingginya isu stunting yaitu sebesar  27,67 persen pada tahun 2019. Angka tersebut  jauh lebih tinggi dibandingkan toleransi maksimal angka stunting yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 20 persen,” terangnya.  

Dengan masih cukup tingginya angka stunting di Indonesia menyebabkan stunting menjadi perhatian Pemerintah dan berbagai pihak di Indoneaia. Meskipun dengan adanya  pandemi Covid-19 dan adanya pemberlakuan PPKM Darurat juga menjadi tantangan tersendiri untuk tetap bisa melakukan upaya-upaya konkrit dalam pencegahan stunting.

FOTO: Putu Eka Martawan .-IST

Sementara itu Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A), Putu Eka Martawan, menyampaikan apresiasinya untuk kegiatan yang diinisiasi oleh Danone Indonesia.

“Di masa pandemi kita tetap harus bergerak dan produktif untuk mencegah stunting. Partisipasi pihak swasta berkolaborasi dengan pemerintah pasti akan lebih membawa dampak. Saya berharap kolaborasi ini juga bisa mengundang pihak lain untuk ikut andil dalam pencegahan stunting di Bali, ujar Giri Prasta.

Data BPS (Badan Pusat Statistik) 2016 menunjukkan, bahwa Konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia, mencapai 173 gram per hari, lebih kecil dari angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO), 400 gram per hari. Sementara anak di bawah umur 5 tahun di Indonesia 97,7 persen tidak mengkonsumsi buah dan sayur. Padahal dengan  disiplin  mengkonsumsi buah dan sayur menjadi kunci menjaga daya tahan tubuh dari serangan penyakit.

Disadari,  bahwa edukasi merupakan proses transformasi yang berjalan secara gradual dalam merubah kebiasaan asupan makan pada anak-anak kita dengan menu ‘isi piringku’, yaitu  pedoman gizi seimbang untuk kehidupan sehari-hari, meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, minum air putih yang cukup, yaitu enam gelas per hari bagi anak-anak dan delapan gelas per hari untuk orang dewasa, serta melakukan aktivitas kebersihan dan olahraga.

Proses penyadaran yang dimulai dari lembaga PAUD/TK kepada siswa dan orang tua serta yang dilakukan masyarakat melalui Posyandu merupakan langkah yang harus dilakukan. Pengetahuan tentang gizi seimbang dan komposisi dalam isi piringku diharapkan mampu meningkatkan daya tahan tubuh kita, relevan dengan situasi pandemi saat ini. *adi

Komentar