nusabali

Vaksinasi Covid-19 Sasar Warga Binaan Pemasyarakatan

  • www.nusabali.com-vaksinasi-covid-19-sasar-warga-binaan-pemasyarakatan

BANGLI, NusaBali
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli menggelar vaksinasi Covid-19 menyasar 600 warga binaan pemasyarakatan, Selasa (13/7).

Dari 608 warga binaan pemasyarakatan (WBP), sebanyak 25 orang gagal vaksin karena punya penyakit bawaan. Vaksinasi dengan vaksin Sinovac ini menyasar WBP Warga Negara Asing (WNA).


Kasi Binadik Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli, Agus Setiawan, mengatakan sebelumnya vaksinasi menyasar petugas Lapas Narkotika. Kini dilanjutkan dengan vaksinasi bagi WBP. Namun vaksinasi tidak dapat dilakukan secara 100 persen. Hal tersebut karena ada WBP yang memiliki penyakit bawaan. “Dari 608 orang WBP, ada 25 orang yang tidak diikutkan dalam vaksinasi karena memiliki penyakit bawaan,” ungkap Agus Setiawan.  

Agus Setiawan mengungkapkan, ada 16 WNA yang menjalani masa pidana di Lapas Narkotika Bangli. WNA tersebut berasal dari Amerika, Rusia, Prancis, Rusia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Agus Setiawan tidaak menampik jika ada WBP WNA menolak divaksin. Terkait hal itu, Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli akan berkoordinasi dengan konsulat negaranya yang ada di Bali. “Kami akan komunikasi lagi, hasilnya akan kami sampaikan kepada WBP bersangkutan,” jelasnya.

Agung Setiawan menegaskan pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar. Pelaksanaan melibatkan petugas Dinas Kesehatan Bangli sebanyak 12 orang. “Vaksinasi ditarget tuntas dalam sehari. Jika ada yang ditunda tentu akan dijadwalkan kembali. Dari Dinas Kesehatan telah menyiapkan 600 dosis vaksin,” ujarnya. Upaya pencegahan Covid-19 di lingkungan Lapas Narkotika dilakukan dengan penyemprotan disinfektan secara rutin. Pemberian vitamin dan obat bagi WBP untuk menjaga imun tubuh. Juga rapid test maupun rapid antigen secara berkala. “Jika ada yang mengeluh sakit, kami langsung rapid test atau rapid antigen,” imbuhnya.

Agus Setiawan menyebutkan, sejak tahun lalu kegiatan besuk ditiadakan untuk mengurangi interaksi. Lapas menyiapkan layanan video call sehingga komunikasi WBP dan keluarga tetap berjalan. “Pelaksanaan video call tetap dalam pengawasan petugas. Bagi keluarga yang ingin menitipkan makanan bisa melalui layanan drive thru yang dilayani petugas kami,” terangnya. Salah seorang WBP inisial AW mengaku menyambut baik layanan vaksinasi bagi WBP. Begitu WBP menyelesaikan masa pidana tidak khawatir jika kembali ke masyarakat. “Sekarang kami sudah divaksin, begitu keluar nanti tidak perlu khawatir lagi. Kami pun merasa lebih nyaman ketika kembali ke keluarga,” ucapnya. *esa

Komentar