nusabali

Ratusan OTG-GR Dipindahkan ke Tempat Isolasi Terpusat

  • www.nusabali.com-ratusan-otg-gr-dipindahkan-ke-tempat-isolasi-terpusat

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 340 orang pasien Covid-19 kategori Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR) mulai dipindahkan dari isolasi mandiri di rumah masing-masing ke sejumlah tempat isolasi terpusat, Selasa (13/7) sore kemarin. Dari tempat isolasi terpusat yang disiapkan, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng masih kekurangan 30 kamar untuk menangani seluruh OTG-GR.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana usai memimpin rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng, Selasa kemarin mengatakan, hingga siang kemarin sudah ada 5 tempat isolasi terpusat yang disiapkan. Selain asrama mahasiswa Undiksha di Kampus Jinengdalem, Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, juga ada 4 hotel yang sudah bersedia. Hotel itu yakni Hotel Aneka Lovina, Puri Bagus, di Kecamatan Buleleng, Hotel Grand Surya di Kecamatan Seririt dan Gaia Oasis di Kecamatan Tejakula. Sehingga kapasitas untuk isolasi terpusat OTG-GR di Buleleng sudah tersedia untuk 340 orang.

Sedangkan data OTG-GR di Buleleng Selasa (13/7) kemarin sebanyak 401 orang pasien. Sehingga Satgas masih kekurangan 30 kamar isolasi. “Sampai saat ini sudah ada untuk 340 orang, kekurangannya kami masih upayakan pendekatan lagi sehingga semua OTG-GR segera dapat dipindahkan. Kalau yang sudah siap, hari ini sudah dipindah ke tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan,” ucap Agus Suradnyana. Pemindahan OTG-GR ke tempat isolasi terpusat disebut Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, akan dikawal oleh seluruh Forkopimda.

Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan ini pun berharap, sejumlah hotel yang masih mempertimbangkan harga, agar dapat berlapang dada bersedia menjadi tempat isolasi dengan budget yang disiapkan Satgas. Sejauh ini untuk isolasi OTG-GR terpusat, dianggarkan Pemerintah Daerah melalui anggaran Belanja Tak Langsung (BTT), senilai Rp 250 ribu per kamar dan juga termasuk biaya makan.

Seluruh OTG-GR dijemput menggunakan ambulance Puskesmas yang dikawal TNI/Polri dan Satpol PP. Satgas juga akan mengatur jadwal untuk pengawasan dan penerapan prokes di tempat isolasi. Khusus untuk persiapan tempat isolasi terpusat di Asrama Kampus Undiksha dibantu tim gabungan TNI, BPBD dan juga PMI. Persiapan tempat isolasi terpusat dilakukan sejak Selasa (13/7) pagi hingga siang hari. Tempat dipastikan siap sebelum OTG-GT dievakuasi dari rumah menuju tempat isolasi terpusat.

Sementara itu kasus konfirmasi baru meledak dan tembus tiga digit. Satgas kabupaten mencatat sebanyak 134 orang terkonfirmasi Covid-19. Sebanyak 51 orang berasal dari Kecamatan Buleleng, 23 orang dari Kecamatan Gerokgak, 20 orang dari Kecamatan Sawan, 14 orang dari Kecamatan Sukasada, 8 orang dari Kecamatan Seririt, 7 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 4 orang masing-masing dari Kecamatan Busungbiu dan Banjar dan 3 orang dari Kecamatan Tejakula. Ledakan kasus konfirmasi baru berjumlah seratusan terjadi pertama kali di Buleleng. Penambahan kasus baru dengan jumlah yang fantastis didapatkan setelah dilakukan tracing masing-masing 15 orang kontak erat dari masing-maisng kasus positif. Penyebaran klaster keluarga pun disebut masih mendominasi dan menjadi pengali terbanyak akumulasi kasus terkonfirmasi kemarin.

Selain itu juga dicatatkan 43 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Sepuluh orang diantaranya berasal dari Kecamatan Banjar, 9 orang dari Kecamatan Buleleng, 8 orang dari Kecamatan Sawan, 6 orang dari Kecamatan Seririt, 5 orang dari Kecamatan Gerokgak, 3 orang dari Kecamatan Sukasada dan 2 orang dari Kecamatan Busungbiu. Di hari yang sama, Satgas juga mencatatkan dua orang pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada Selasa (13/7) kemarin. Pasien pertama adalah seorang laki-laki berusia 67 tahun asal Kecamatan Buleleng yang datang ke rumah sakit Kerta Usada sejak Senin (5/7) kemarin dengan gejala demam, batuk, sesak nafas dan juga memiliki komorbid diabetes. Pasien kedua juga seorang lansia laki-laki berumur 100 tahun, yang dirawat di RSUD Buleleng sejak Rabu (7/7) lalu dengan gejala demam, batuk dan sesak nafas. Pasien yang bersangkutan tak dapat bertahan karena memiliki komorbid diabetes.

Perkembangan kasus itu membuat data konfirmasi kumulatif bertambah menjadi 4.922 orang. Sebanyak 4.172 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh, 204 orang tercatat sebagai kasus kematian dan menyisakan 548 orang pasien positif. Sebanyak 401 orang diantaranya menjalani isolasi mandiri dan 147 orang lainnya dirawat di rumah sakit. *k23

Komentar