nusabali

Italia Juara Euro 2020, Kalahkan Inggris Lewat Adu Penalti

  • www.nusabali.com-italia-juara-euro-2020-kalahkan-inggris-lewat-adu-penalti

LONDON, NusaBali.com – Italia membuat Inggris menangis di kandang sendiri. Lewat drama adu penalti, Azzuri berhasil mengalahkan Inggris dan memboyong gelar juara Euro 2020 sekaligus menjadikan tak terkalahkan dalam 34 laga terakhirnya.

Babak tos-tosan adu penalti dilakukan setelah kedua finalis berbagi angka 1-1 di waktu normal dan perpanjagan waktu 2x45 menit tidak ada gol yang tercipta. Adu penalti di depan puluhan ribu penonton yang memadati Stadion Wembley London ini adalah yang pertama di final Piala eropa sejak 45 tahun terakhir.

Di babak adu penalti Inggris hanya bisa melesakkan gol lewat Harry Kane dan Harry Maguire. Sedangkan Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukaya Sako gagal menaklukkan Gianluigi Donarumma. Sedangkan di kubu Italia, eksekutor yang gagal hanya Belloti dan Jorginho yang keduanya diantisipasi oleh Pickford. Sedangkan Domenico Berardi, Leonardo Bonucci, Federico Bernasdechi sukses menjalankan tugasnya. Sehingga skor adu penalti menjadi 3-2 untuk Italia.

Italia yang tertinggal akibat gol  Luke Shaw di menit ke-2 akhirnya memetik buah kerja keras mereka saat Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan pada menit ke-67 memanfaatkan situasi sepak pojok.

Dengan skor imbang di waktu normal, ini jadi final Euro ketujuh yang harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu setelah 1960, 1968, 1976, 1996, 2000 dan 2016.

Statistik laman resmi UEFA mencatat, Italia tampil mendominasi sedikitnya 63 persen penguasaan bola 
sepanjang waktu normal, tetapi sentuhan akhir mereka di lini depan tidak cukup efisien untuk meraih kemenangan saat peluit tanda babak kedua berakhir.

Italia juga unggul agresivitas dengan melepaskan 15 percobaan tembakan yang empat di antaranya memaksa kiper Jordan Pickford melakukan penyelamatan.

Sebaliknya tuan rumah, di luar gol cepat Shaw, relatif kesulitan menciptakan serangan berbahaya dan hanya membukukan empat percobaan tembakan saja sepanjang waktu normal.

Shaw membawa Inggris memimpin lewat golnya pada menit pertama dan 57 detik, yang memecahkan rekor gol tercepat final Euro, memanfaatkan umpan silang kiriman Kieran Trippier untuk memperdaya kiper Gianluigi Donnarumma.

Namun sejak itu, Inggris lebih banyak berada di bawah tekanan Italia yang sayangnya juga gagal menyamakan kedudukan hingga turun minum setelah peluang bagus tembakan Ciro Immobile bisa dihadang John Stones dan sambaran bola muntah dari jarak jauh Marco Verratti mudah saja dijinakkan Pickford.

Publik Wembley berteriak menuntut hadiah tendangan penalti ketika Raheem Sterling jatuh di depan gawang Italia, di bawah tekanan Bonucci dan Giorgio Chiellini, tapi wasit Bjorn Kuipers mengabaikannya.

Semenjak Roberto Mancini memasukkan Domenico Berardi dan Bryan Cristante, membuat Federico Chiesa pindah beroperasi ke sayap kiri, permainan Italia tampak semakin berbahaya.

Hingga akhirnya pada menit ke-67, kemelut di muka gawang Inggris hasil situasi sepak pojok berhasil diakhiri oleh Bonucci untuk membawa Italia menyamakan kedudukan.

Gareth Southgate menanggalkan skema tiga bek dan memasukkan Bukayo Saka menggantikan Trippier serta menarik keluar Declan Rice digantikan Jordan Henderson yang kini bertugas melapisi bek-bek sayap Inggris.

Inggris sempat punya peluang ketika Saka nyaris lolos dalam situasi serangan balik, tapi talenta Arsenal itu ditarik jatuh Chiellini di dekat garis tengah membuat kapten Italia diganjar kartu kuning.

Insiden itu menutup enam menit injury time yang mengakhiri babak kedua masih dengan kedudukan imbang 1-1.

Dengan kekalahan ini penantian juara Inggris semakin panjang. Inggris gagal mewujudkan  trofi Euro pertama mereka dalam penampilan final perdana di turnamen tersebut, yang sekaligus menandai pertama kali kembali main di final setelah juara Piala Dunia 1966.

Sedangkan Italia akhirnya menambah koleksi trofi Henri Delauney yang sudah mereka miliki pada 1968, tetapi dalam dua penampilan terakhir di final Euro mereka selalu berakhir jadi runner-up pada 2002 dan 2012. *ant, mao

Komentar