nusabali

1.116 Unit Kerajinan Arak di Karangasem

Pekerjakan 1.884 Krama

  • www.nusabali.com-1116-unit-kerajinan-arak-di-karangasem

KARANGASEM, NusaBali - salah satu dari sembilan kabupaten/kota di Bali memiliki perajin arak terbesar di Bali, setelah Kabupaten Buleleng. Kini di Karangasem terdapat 1.116 unit kerajinan arak, dengan mempekerjakan 1.884 tenaga kerja.

‘’Perajin arak di Karangasem tersebar di beberapa kecamatan dan terbanyak di Kecamatan Sidemen, mencapai 763 perajin dengan mempekerjakan 1.343 tenaga kerja,’’ jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem I Wayan Sutrisna.

Setelah Kecamatan Sidemen, jumlah perajin arak terbanyak kedua yakni Kecamatan Manggis 131 perajin dengan mempekerjakan 175 tenaga kerja. Disusul Kecamatan Abang 255 perajin dengan mempekerjakan 360 tenaga kerja, Kecamatan Kubu 16 perajin dengan mempekerjakan 32 tenaga kerja, dan kecamatan dengan jumlah perajin yang begitu banyak.

Perajin arak terkenal, misalnya ada di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen. Di desa ini ada 470 perajin arak dengan mempekerjakan 903 tenaga kerja, dari 600 KK yang ada di desa itu, mewilayahi Banjar Telun Wayah Duuran, Banjar Telun Wayah Betenan, dan Banjar Pungutan.

Perbekel Tri Eka Buana I Ketut Derka mengatakan 90 persen penduduknya sebagai perajin arak Bali secara turun-temurun. Mulai dari menyadap pohon kelapa, kemudian mengolah jadi minuman arak dan menjual, dijadikan pekerjaan rutinitas dan sebagai mata pencahariannya.

Setiap perajin, jelas dia, mesti pintar memanjat pohon kelapa, baik di musim panas maupun musim hujan. Selama empat hari mengumpulkan tuak hingga mampu menampung 110 liter, barulah dimasak gunakan kekeg yang terbuat dari stainless. Memasak hanya membutuhkan waktu pukul 05.00 Wita - 13.00 Wita, mampu menghasilkan sekitar 15 liter arak. Hasil produksinya dijual per liter Rp 50.000, ke pengepul sehingga berpenghasilan setiap empat hari Rp 750.000.

"Hampir di setiap rumah penduduk, ada aktivitas memproduksi arak Bali. Kami mengapresiasi terbitnya Pergub Bali, sehingga memberikan harapan masa depan yang lebih baik untuk perajin," kata I Ketut Derka.

Paling tidak, sebut dia, perajin arak dapat perlindungan,  dapat pembinaan, dan mendapatkan standar harga. *k16

Komentar