nusabali

ACJN Rambut Siwi Disiapkan Jadi Tempat Isolasi

Antisipasi Kekurangan Ruang Perawatan bagi Pasien Covid-19

  • www.nusabali.com-acjn-rambut-siwi-disiapkan-jadi-tempat-isolasi

ACJN Rambut Siwi disiapkan jadi alternatif tempat isolasi darurat apabila RSUD Negara, puskesmas, dan Hotel Jimbarwana sudah tidak mampu menampung pasien Covid-19.

NEGARA, NusaBali

Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jembrana belakangan ini, membuat tempat isolasi di RSUD Negara, puskesmas, maupun Hotel Jimbarwana semakin berkurang. Sebagai langkah antisipasi, Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana berencana menyediakan tempat isolasi di Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) Rambut Siwi di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo.

Terkait rencana tersebut, Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna, melakukan pengecekan ke ACJN Rambut Siwi, Jumat (9/7). Bupati Tamba menyebut ACJN Rambut Siwi ini disiapkan menjadi alternatif tempat isolasi darurat apabila tempat isolasi yang tersedia sudah tidak mampu menampung pasien Covid-19. “Jadi pemerintah daerah akan mempersiapkan Anjungan Cerdas Rambut Siwi sebagai ruang isolasi, jika nantinya RSUD Negara dan Hotel Jimbarwana sudah tidak mencukupi. Sehingga hari ini (kemarin) kami turun langsung melihat kondisi di lapangan. Apa saja yang harus dipersiapkan,” ujar Bupati Tamba.

Rencananya, untuk ruangan yang akan dijadikan tempat isolasi di ACJN Rambut Siwi, akan menggunakan ruangan di lantai 2 yang diprediksi mampu menampung sebanyak 70 pasien. “Ini langkah antisipasi, ya, kalau  semuanya penuh. Tempat ini sebagai gedung isolasi darurat. Namun tentu saya berharap rencana ini tidak sampai terjadi. Artinya, penyebaran bisa kita kendalikan. Tidak ada lonjakan kasus serta tingkat kesembuhan masyarakat juga tinggi,” tandas Bupati Tamba.

Salah satu cara mencegah penyebaran Covid-19 saat ini, sambung Bupati Tamba, adalah mengikuti aturan PPKM darurat yang berlangsung hingga 20 Juli nanti. “Maka itu mengapa PPKM darurat terkesan ketat. Karena tujuannya jangan sampai saudara-saudara kita yang masih sehat tertular Covid-19. Kalau itu terjadi, terus kapasitas isolasi kita penuh di RSUD dan puskesmas, pasti perlu tambahan ruang isolasi. Alternatifnya ya di anjungan cerdas ini kita manfaatkan tempatnya,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.

Berdasar data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana, rata-rata tingkat hunian isolasi saat ini sudah cukup tinggi. Untuk  Hotel Jimbarwana dengan kapasitas 40 kamar, kini sudah terisi sebanyak 37 pasien positif Covid-19. Sedangkan di RSUD Negara yang telah menyediakan 67 bed isolasi, sudah terisi 48 pasien yang terdiri dari 45 orang pasien positif Covid-19 dan 3 orang pasien suspect Covid-19.

Begitu juga dengan hunian isolasi di 4 puskesmas yang menyediakan tempat isolasi di Jembrana. Di Puskesmas 1 Pekutatan dengan kapasitas 10 bed isolasi, sudah terisi 9 pasien. Puskesmas 1 Mendoyo dengan kapasitas 9 bed isolasi, sudah terisi 7 pasien. Kemudian di Puskesmas 2 Negara dengan kapasitas 8 bed isolasi, sudah penuh terisi 8 pasien. Begitu juga di Puskesmas 2 Melaya dengan kapasitas 11 bed isolasi, sudah penuh terisi 11 pasien. *ode

Komentar