nusabali

Relawan Eco-Enzyme Banjar Kertasari Panjer Semprotkan Cairan Eco-Enzyme ke Sejumlah Titik Kota Denpasar

  • www.nusabali.com-relawan-eco-enzyme-banjar-kertasari-panjer-semprotkan-cairan-eco-enzyme-ke-sejumlah-titik-kota-denpasar

DENPASAR, NusaBali.com - Langkah tepat dalam masa PPKM Darurat dilakukan oleh Relawan Eco-Enzyme Banjar Kertasari, Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan.

Dalam rangka mengurangi penularan Covid-19, selama tiga hari berturut-turut mereka melakukan penyemprotan dengan menggunakan cairan eco-enzyme ke beberapa titik yang ada di seputaran Kota Denpasar.

Penyemprotan dimulai dari wilayah Banjar Kertasari, Panjer, dilanjutkan ke banjar-banjar yang ada di Kelurahan Panjer, dan beberapa tempat lainnya yang diperkirakan rawan penularan Covid-19.

“Selain di Banjar Kertasari dan banjar-banjar lainnya se-Kelurahan Panjer, tempat lainnya yang dilakukan penyemprotan adalah Lapangan Renon termasuk sekitaran Monumen Bajra Sandhi, Pasar Sanglah, Jalan Gajah Mada, Pasar Kreneng, dan kawasan RSUP Sanglah,” ujar I Gede Sulusi, 69, Kelian Mona (Adat) Banjar Kertasari, Rabu (7/7/2021).  

Ia menambahkan bahwa pada awalnya pihaknya hanya berencana melakukan penyemprotan di wilayah Banjar Kertasari saja, namun karena ada permintaan dari Lurah Panjer, akhirnya seluruh banjar yang ada di Kelurahan Panjer ikut dilakukan penyemprotan. “Sekarang malah dilanjutkan ke beberapa titik di Kota Denpasar,”  tambahnya.

Di tempat-tempat tersebut, selama tiga hari, sejak Minggu (4/7/2021) hingga Selasa (6/7/2021), sebanyak lima orang relawan melakukan penyemprotan secara rutin pada sore hari dimulai pukul 16.00-18.00 Wita. Para relawan tersebut dipimpin langsung oleh Kelian Mona (Adat) Banjar Kertasari beserta Kepala Lingkungan Kertasari.


Selama tiga hari itu, sekitar 7.000 liter  cairan eco-enzym telah disemprotkan di tempat-tempat tersebut.  Jumlah tersebut didapat dengan mencampurkan 10 liter cairan eco-enzyme murni dengan 7.000 liter air. Perbandingan yang disarankan sebenarnya 1 liter cairan eo-enzyme murni dicampur dengan 1.000 liter air. Namun dengan pertimbangan kasus Covid-19 yang meningkat belakangan ini, maka eco-enzyme murni yang digunakan lebih dari yang disarankan tersebut.

Lebih lanjut, Sulusi berharap dengan penyemprotan cairan eco-enzym yang dilakukan oleh Relawan Eco-Enzym Banjar Kertasari, dapat mengurangi penularan Covid-19 di Kota Denpasar. Selain itu, ia juga berharap kegiatan yang dilakukan akan diikuti oleh komunitas pecinta lingkungan lainnya.

“Dengan ini saya juga berharap masyarakat Kota Denpasar akan lebih peduli lagi akan masalah lingkungan.  Hal itu bisa dimulai dengan mengolah sampah berbasis rumah tangga, salah satunya adalah mengolah sampah organik menjadi eco-enzyme,” terang Sulusi.  

Menurutnya eco-enzyme dapat dibuat oleh siapa saja. Cairan eco-enzyme dihasilkan dari fermentasi sampah/limbah dapur organik dari dapur kita masing-masing dicampur dengan gula dan air. Warnanya coklat dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.

Eco-enzyme memiliki banyak manfaat di kehidupan sehari-hari seperti menjadi karbol alami, sabun cuci, pupuk organik, bisa melawan 6 jenis kuman dan 4 jenis parasit, pembersih alat dapur, pemurni udara, pereda infeksi dan alergi kulit, sebagai antiseptik bahkan ada pengalaman membantu mengeringkan luka pada orang yang kena diabetes yang sudah divonis amputasi yang akhirnya tidak jadi amputasi karena manfaat dari eco-enzyme. *adi

Komentar