nusabali

Darurat Sampah, Trash Walker di Taman Pancing Sampai Terbalik

Setiap Hari Jaring 1 Ton Sampah

  • www.nusabali.com-darurat-sampah-trash-walker-di-taman-pancing-sampai-terbalik

DENPASAR, NusaBali.com - Bukan hanya virus corona yang mengakibatkan situasi kedaruratan seperti yang terjadi saat ini dengan diberlakukannya PPKM Darurat. Permasalahan sampah juga dapat dikatakan dalam keadaan darurat.

Hal ini tampak dari jaring sampah (trash walker) terbesar yang dipasang komunitas Sungai Watch di Kawasan Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan, sampai terbalik pada Jumat (25/6/2021) lalu lantaran volume sampah yang membludak.

“Trash walker terbalik karena volume sampah yang besar dan kemungkinan juga disebabkan oleh volume air yang tinggi akibat hujan lebat yang terjadi sebelumnya,” ujar Nola Monica, Project Manager Sungai Watch pada Senin (5/7/2021).


Trash walker yang diresmikan oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada Senin (31/5/2021), akhirnya langsung dikembalikan ke  posisinya semula oleh tim Sungai Watch yang berjumlah empat orang, yang memang secara rutin membersihkan sampah yang menyangkut pada jaring sampah besar tersebut setiap harinya.

“Lumayan itu sampai sore dikerjakannya,” terang Nola. Ia mengungkapkan trash walker di kawasan Taman Pancing sejauh ini rata-rata berhasil menjaring 1 ton sampah setiap harinya. Nola pun menjelaskan jika sampah-sampah yang berhasil diambil tersebut seluruhnya akan dibawa ke Head Quarter (HQ) Sungai Watch, di di Desa Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung, untuk kemudian dipilah lagi.

“Sampah yang bisa didaur ulang akan diproses lebih lanjut menggunakan fasilitas di HQ Sungai Watch, sementara sampah residu, yang tidak bisa didaur ulang akan dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” katanya.

Diketahui bahwa komunitas Sungai Watch telah memasang 75 trash barrier di beberapa sungai di Badung, Denpasar, dan Tabanan, baik dalam bentuk trash walker maupun floating barrier.

Trash walker merupakan jaring sampah berukuran besar, mengapung, dan dimodifikasi sehingga memungkinkan untuk dilalui dengan berjalan kaki. Sementara itu, floating barrier berukuran lebih kecil, yang didesain sedemikian rupa sehingga jaring akan mengapung mengikuti besar kecil air sungai.

Ditanya mengenai pengaruh PPKM Darurat terhadap aktivitas tim sungai watch membersihkan sampah yang tersangkut di trash walker atau floating barrier, ia meyakinkan bahwa tim Sungai Watch akan tetap berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan sungai selama masa PPKM darurat yang diberlakukan saat ini.

Tentunya protokol kesehatan tetap dijalankan untuk menghindari risiko penularan Covid-19 yang kembali meningkat belakangan ini. *adi

Komentar