nusabali

Pasraman Budi Pekerti Desa Kemenuh, Bertahan di Tengah Gempuran Era Globalisasi

  • www.nusabali.com-pasraman-budi-pekerti-desa-kemenuh-bertahan-di-tengah-gempuran-era-globalisasi

GIANYAR, NusaBali.com - Sebagai sebuah lembaga pendidikan non formal yang fokus mengajarkan budaya Bali dan agama Hindu, keberadaan pasraman sangat penting bagi generasi muda di Bali.

Salah satu contoh pasraman yang eksis bertahan di tengah gempuran era globalisasi ialah Pasraman Budi Pekerti yang dimiliki oleh Desa Kemenuh, Kabupaten Gianyar. Pasraman Budi Pekerti Desa Kemenuh ini berdiri pada tahun 2006, dan bertahan hingga saat ini. “Hanya saja pada tahun 2020 lalu, Pasraman Budi Pekerti tidak mengadakan pengajaran dikarenakan masa pandemi, dan menghormati aturan yang berlaku pada saat itu yakni tentang larangan kerumunan dalam rangka antisipasi penyebaran Covid-19,” ujar Ida Bagus Oka Suprapta,  Ketua Pasraman Budi Pekerti Desa Kemenuh, Minggu (4/7/2021).

Ida Bagus Oka Suprapta menuturkan bahwa terdapat beberapa materi pelajaran yang diberikan pada saat pasraman berlangsung. “Pasraman biasanya mengadakan pembelajaran pada saat libur sekolah, target peserta didik adalah siswa kelas 6 SD dan siswa kelas 3 SMP, usia tersebut dipilih karena anak sedang mengalami peralihan dari anak-anak ke remaja, dan tingkat ego serta emosi anak cenderung labil dan kehadiran pasraman adalah untuk menyeimbangkan kembali keadaan emosi yang labil tersebut dengan memberikan pelajaran dan pendidikan yang bernuansa budaya Bali serta bernafaskan agama Hindu,” tegasnya.

Lebih lanjut Ida Bagus Oka Suprapta menjelaskan ada beberapa materi yang diberikan pada saat mengikuti pasraman, di antaranya adalah yoga, membuat banten, makidung, membuat klakat, dan kegiatan titra yatra sembahyang ke pura-pura tertentu yang ada di Bali.



Para siswa yang mengikuti pasraman ini, sama sekali tidak ada biaya yang dipungut. Terakhir pada 2021 ini terdata 75 orang anak yang mengikuti pasraman. “Melihat antusias anak-anak Desa Kemenuh, sangat senang rasanya. Pada tahun 2020 anak-anak kelas 6 SD dan anak kelas 3 SMP pada waktu itu merasa kecewa karena tidak dapat mengikuti pasraman. Berarti dapat disimpulkan bahwa anak-anak memiliki antusias mengikuti pasraman ini, dan orang tua anak pun sangat mendukung keberadaan pasraman, dan beberapa lembaga di sekitar Desa Kemenuh juga turut memberikan dukungannya seperti memberikan sumbangan dana kepada Pasraman Budi Pekerti Desa Kemenuh, Gianyar,” ungkapnya.

Pada pelaksanaannya pasraman di Desa Kemenuh diadakan di beberapa wantilan yang ada di desa. Kadang dilaksanakan di wantilan Pura Dalem Desa Kemenuh, lalu di wantilan Pura Desa Desa Kemenuh, dan kadang juga di wantilan Pura Puseh Desa Kemenuh.

“Tempatnya selalu berganti-ganti agar anak-anak terbiasa dengan suasana pura dan menyatu dengan atmosfer pura yang sakral sehingga anak-anak dapat fokus dalam menerima materi pasraman,” ujar Sekretaris Pasraman Budi Pekerti Desa Kemenuh, Putu Widnyana.

Keberadaan Pasraman Budi Pekerti Desa Kemenuh pun dinilai sangat berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai agama Hindu sejak dini dalam rangka membentuk karakter anak yang berbudi pekerti luhur berlandaskan budaya Bali. “Harapan ke depannya agar keberadaan Pasraman Budi Pekerti tetap bertahan, meskipun di dalam era globalisasi dan zaman modern seperti saat ini, pasraman pun sejatinya harus digalakkan kembali demi membentuk moral dan identitas anak Bali agar tidak memudar serta keluar dari garis tatanan budaya Bali yang bernafaskan agama Hindu,” kata Putu Widnyana.

Selain itu  pengetahuan tentang sarana upacara adat pun sangat penting mengingat masyarakat Hindu di Bali memiliki banyak hari perayaan dan hari suci di mana pada masing-masing hari tersebut menggunakan sarana upacara yang berbeda dan memiliki fungsi dan maknanya masing-masing. *rma

Komentar