nusabali

Dimakamkan di Samping Ibunda Fatmawati, Dikenal berseberangan dengan Megawati

Putri Proklamator Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri Meninggal Dunia Akibat Covid-19

  • www.nusabali.com-dimakamkan-di-samping-ibunda-fatmawati-dikenal-berseberangan-dengan-megawati

Mega dan Rachma sama-sama putri Sang Proklamator Sukarno dengan Fatmawati. Urutannya, Guntur Soekarnoputra adalah putra sulung, disusul Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh sebagai putra bungsu.

JAKARTA, NusaBali

Putri Proklamator Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia, Sabtu (3/7). Rachmawati dinyatakan positif virus Corona (COVID-19) dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada, Sabtu kemarin pukul 06.15 WIB. Jenazah Rachmawati dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus) sore. Jenazah Rachmawati dikebumikan di samping makam ibundanya, Fatmawati Soekarnoputri.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan kabar duka kepergian Rachmawati Soekarnoputri tersebut. Dia meminta rakyat Indonesia mendoakan almarhumah.

"Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Bu Rachmawati Soekarnoputri telah berpulang di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada pukul 06.15 WIB," kata Dasco saat dihubungi, Sabtu kemarin. "Kami segenap keluarga besar Partai Gerindra sangat berduka yang mendalam, meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan almarhumah semoga husnul khotimah dan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya," katanya.

Pantauan di lokasi, jenazah Rachmawati Soekarnoputri, tiba di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus). Sejumlah pelayat sudah hadir sebelumnya di sekitar liang lahat. Rombongan mobil pengantar jenazah dari RSPAD Gatot Soebroto tiba di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, pukul 15.16 WIB. Mobil jenazah langsung bergerak ke dekat lokasi liang lahat. Empat petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap mengeluarkan peti jenazah dari dalam mobil. Peti jenazah masih ditutupi bendera Merah Putih.

Peti kemudian diangkat ke liang lahat sekitar 20 meter dari pintu masuk permakaman di Unit Islam AA I. Jenazah Rachmawati dikebumikan di samping makam ibunya, Fatmawati Soekarnoputri. Keluarga Rachmawati terlihat mengikuti prosesi pemakaman lewat tenda kecil yang dibatasi mika. Para pelayat juga hanya bisa menyaksikan pemakaman dari balik pembatas tersebut. Prosesi pemakaman diakhiri dengan doa bersama dipimpin pihak TPU Karet Bivak. Seusai doa, pihak keluarga melakukan tabur bunga ke makam Rachmawati.

Jenazah dimakamkan di samping makam ibunya, Farmawati. "Itu pesan dari almarhumah, wasiat," kata perwakilan keluarga, Nanda Persada, di RSPAD, Jakarta, siang kemarin. Nanda kemudian menjelaskan keadaan Rachmawati sebelum akhirnya meninggal dunia pagi kemarin. Dia menyebut putri Presiden pertama RI, Sukarno ini memang terpapar virus Corona.

"Ada banyak penyakit berat, ya. Beliau kan sudah lama pakai kursi roda. Yang terakhir memang terkena COVID. Itu mungkin yang buat makin berat kondisinya," ujar Nanda dilansir detik.com. Terkait kemungkinan saudara Rachmawati, seperti Megawati Soekarnoputri dan Guruh Sukarno Putra, menghadiri pemakaman, Nanda belum mengetahuinya. Dia menyebut pihak keluarga masih berkoordinasi. "Masih koordinasi karena situasi pandemi gini kan. Semua tentu keluarga besar sangat sedih. Sudah dapat kabar, sudah komunikasi juga, nggak tahu apakah langsung ke makam, saya nggak tahu karena ada protokol COVID-19 ini," ujar Nanda.

Dikutip dari situs Kepustakaan Presiden, Perpustakaan Nasional, Sabtu kemarin, Rachmawati bernama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarno. Rachmawati adalah putri Proklamator Sukarno yang menikah dengan Fatmawati. Rachmawati lahir di Jakarta pada 27 September 1950 dan meninggal dunia pada usianya yang ke-70.

Ketika Fatmawati meninggalkan Istana sebagai protes atas pernikahan Presiden Sukarno dengan Hartini, Rachmawati masih berusia 3 tahun pada 1953. Rachmawati menempuh pendidikan SD dan SMP di Perguruan Cikini, Jakarta, SMA Santa Ursula, Jakarta.

Rachmawati belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Olahraganya anggar, renang, dan bulutangkis. Semula dia bercita-cita ingin menjadi dokter, tetapi dia lulus dari SMA jurusan sosial dan akhirnya dia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1969. Dia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia namun tidak selesai pada 1969. Pada 6 Oktober 2016, Rachmawati mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Kim Il Sung, Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara).

Di ranah aktivisme politik, sosial, dan pendidikan, Rachmawati pernah menjadi Ketua Gerakan Pemuda Marhaen (GPM), Pengurus Yayasan Bung Karno, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Soekarno. Dalam kepartaian, Rachmawati sempat mendirikan Partai Pelopor (2002-2012). Selanjutnya, dia masuk Partai NasDem (2012-2014), dan terakhir tokoh nasional ini berlabuh di Partai Gerindra hingga tutup usia.

Sementara menilik jejak politiknya, Rachmawati dikenal selalu berseberangan dengan kakaknya Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Mega dan Rachma sama-sama putri Sang Proklamator Sukarno dengan Fatmawati. Urutannya, Guntur Soekarnoputra adalah putra sulung, disusul Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh sebagai putra bungsu. Awal perbedaan sikap politik Rachmawati dengan kakak perempuannya itu terjadi setelah Megawati memutuskan masuk PDI pada era Orde Baru. Rachmawati tak setuju Mega masuk PDI.

Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto melebur PNI, partainya Sukarno, ke dalam PDI bersama-sama partai lainnya. Ada pula partai-partai islamis yang dilebur ke dalam PPP. Golkar menjadi partai berkuasa. Putra tertua Sukarno, yakni Guntur, telah membuat kesepakatan dan disepakati adik-adiknya. Isi kesepakatan itu adalah putra-putri Sukarno tidak akan berpolitik sebagai bentuk kekecewaan terhadap Soeharto, yang melebur PNI ke PDI. Namun akhirnya Megawati bersedia masuk PDI pada 1980-an.

Rachmawati sempat bertanya langsung, tapi Megawati hanya diam seribu bahasa. Ia curiga diajaknya trah Sukarno ke arena politik merupakan skenario orang dekat Soeharto, Jenderal LB Moerdani, untuk melemahkan kekuatan Islam. "Harus digarisbawahi bahwa ajaran Bung Karno itu tidak untuk satu golongan, namun untuk banyak golongan," kata Rachmawati pada 2017 silam dilansir detik.com.

Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) lengser pada 2001. Rachmawati berpihak pada Gus Dur. Pada masa-masa selanjutnya, Rachmawati pernah keras sekali menilai Megawati. Dalam konteks yang lain, Rachmawati menyebut Megawati pernah makar terhadap Gus Dur.

PDIP tentu saja membantahnya. Saat itu, PDIP menjelaskan Megawati sebagai wakil presiden dari Presiden Gus Dur berhak mengajukan nama pejabat lingkungan pemerintahan. Selanjutnya, Rachmawati marah ke Mega soal BLBI dan Rachmawati dukung capres Prabowo. Karena itu pula, Rachmawati berupaya melakukan perlawanan terhadap Megawati dengan mendirikan Partai Pelopor. Partai ini mendapatkan tiga kursi di DPR RI pada Pemilihan Umum 2004.

Rachmawati jarang bertemu dengan Megawati.

Apalagi setelah Jokowi diusung PDIP menjadi calon presiden melawan Prabowo. Pada 2014, Rachmawati masuk ke Partai Gerindra setelah sebelumnya sempat masuk NasDem. Sebelum keluar dari NasDem, yang saat itu mendukung Jokowi, Rachmawati sempat menerima Prabowo di kediamannya pada 16 Mei 2014. Seusai rekapitulasi Pilpres 2014, Rachmawati tampil mendeklarasikan Front Pelopor mengawal gugatan Pilpres di MK. Dia mendukung gugatan Prabowo-Hatta Rajasa, yang merasa dicurangi pada Pilpres 2014 kala itu.

Rachmawati mendukung pencapresan Prabowo, sedangkan di seberang jalan ada Megawati yang mendukung Jokowi. Lanjut ke Pilpres 2019, Rachmawati juga tetap mendukung Prabowo-Sandiaga Uno. Kakaknya, yang juga Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya sang adik. Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Dia mengatakan Megawati sangat berduka atas meninggalnya Rachmawati hari ini.

"Ibu Megawati Soekarnoputri sangat berduka. Ibu Rachmawati adalah adik beliau, yang tumbuh dan sama-sama besar di Istana Negara, belajar menari bersama dan juga berjuang guna meneladani keseluruhan pemikiran dan perjuangan Bung Karno, Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia. Semoga husnul khotimah," ujar Hasto kepada wartawan, Sabtu kemarin. *

Komentar