nusabali

Korban Tewas Tenggelamnya KMP Yunicee Bertambah Jadi 8 Orang

  • www.nusabali.com-korban-tewas-tenggelamnya-kmp-yunicee-bertambah-jadi-8-orang

NEGARA, NusaBali
Korban dalam musibah tenggelamnya KMP Yunicee yang ditemukan tewas bertambah menjadi 8 orang.

Hal ini menyusul adanya tambahan 1 korban tewas yang ditemukan petugas SAR gabungan saat melanjutkan operasi pencarian hari kelima, Sabtu (3/7) pagi.  Korban tewas ini ditemukan mengapung di Perairan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, pada Sabtu kemarin pukul 08.42 Wita. Jenazah korban tepatnya ditemukan mengapung di Perairan Penginuman dengan jarak sekitar 1,8 mil arah selatan dari Pelabuhan Gilimanuk. Lokasi temuan jenazah korban ini pun berada cukup dekat dengan lokasi bangkai KMP Yunicee yang diperkirakan tenggelam di dasar laut Selat Bali dengan jarak sekitar 1,6 mil arah selatan Pelabuhan Gilimanuk.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bali, Anak Agung Alit Supartana, mengatakan setelah dievakuasi ke Teluk Gilimanuk, jenazah dibawa ke ruang jenazah RSUD Negara dengan ambulance Potensi SAR Radio 115. Dari hasil identifikasi sidik jari oleh Tim Inafis Polda Bali dan Tim Inafis Polres Jembrana, jenazah yang ditemukan mengapung dengan ciri-ciri jenis kelamin laki-laki, memakai kemeja hitam, celana pendek coklat dan sepatu warna biru itu, diketahui adalah Miftahol Arifin, 44, alamat Jalan Jati Emas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

"Saat ini posisi jenazah masih di RSUD Negara. Korban ini termasuk salah satu target pencarian yang merupakan salah satu penumpang yang terdata dalam manifest," ucap Agung Alit seizin Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada, saat memberi keterangan pers usai operasi pencarian hari kelima, Sabtu petang kemarin.

Dalam pencarian hari kelima kemarin, tim SAR gabungan juga kembali mengerahkan sejumlah alat utama (alut) laut. Antara lain KRI Rigel 933, KRI Soputan 923, KRI Singa 651, KN SAR Permadi, KMP ASDP Indonesia Perri, RIB SAR 01 Gilimanuk, RIB SAR 04 Buleleng, RIB SAR 01 Banyuwangi, KNP 5209 KSOP Tanjung Wangi, Speed Boat Ditpolairud Polda Bali, Speed Boat Polair Polres Jembrana, Speed Boat KPLP Gilimanuk, Rubber Boat Polair Polres Jembrana, Rubber Boat Pos TNI AL Gilimanuk dan Rubber Boat KSOP Tanjung Wangi. "Untuk pencarian atau shorty pertama tadi, sempat dilakukan sampai pukul 13.00 Wita. Kemudian shorty kedua kembali melakukan penyisiran ke daerah selatan. Dari shorty kedua, hasil sementara nihil," ujar Agung Alit.

Dengan ditemukannya 1 target tersebut, sambung Agung Alit, jumlah korban dalam pencarian yang terdata sebanyak 18 orang berkurang menjadi 17 orang. Namun pada Sabtu sore pukul 16.30 Wita, di Posko SAR gabungan menerima laporan dari salah satu keluarga korban yang melaporkan kehilangan salah satu anggota keluarganya yang sebelumnya juga diduga berada di KMP Yunicee. Tambah satu korban hilang non manifes itu atas nama Adi Supanto, 42, dari Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, yang sehari-sehari menjadi tukang pijat di kapal penyeberangan lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.

Artinya dengan tambahan data 1 korban tersebut, total korban yang terdata on boar di KMP Yunicee berjumlah 77 orang. Dari 77 orang itu yang sudah ditemukan termasuk 1 korban dalam kondisi tewas yang baru ditemukan Sabtu pagi kemarin, berjumlah 59 orang. Dari 59 korban yang sudah ditemukan itu, yang ditemukan selamat masih berjumlah 51 orang dan yang ditemukan dalam kondisi tewas berjumlah 8 orang. Sedangkan korban yang masih dalam pencarian berjumlah 18 orang. "Jadi yang masih dalam pencarian sampai hari ini (kemarin) tetap berjumlah 18 orang," ucap Agung Alit.

Sedangkan disinggung mengenai lokasi tenggelamnya bangkai KMP Yunicee, kata Agung Alit, dari sonar KRI Rigel 933 milik TNI AL masih tetap tenggelam di posisi sebelumnya. Namun untuk memastikan apakah di dalam bangkai kapal yang diperkirakan tenggelam pada kedalaman sekitar 72-76 meter itu masih ada korban yang tersisa atau tidak, belum dipastikan. Di mana seperti yang disampaikan sebelumnya, ROV yang telah disiapkan untuk membantu pencarian para korban dipastikan tidak bisa dilakukan karena terkendala arus yang kencang.

"Kalau terkait pengangkatan bangkai kapal tersebut, bukanlah wewenang tim SAR gabungan. Itu wewenang perusahaan pemilik kapal. Kalau dari dugaan kami, kemungkinan masih ada korban yang terjebak di dalam kapal. Tetapi kita juga belum dapat pastikan langsung ke lokasi tenggelam. Kita fokus pencarian di permukaan," ucapnya.

Menurut Alit, sesuai Undang-Undang tentang Pencarian dan Pertolongan Orang, lama operasi SAR adalah selama 7 hari. Apabila selama 7 hari pencarian tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, operasi pencarian akan ditutup. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada tanda-tanda keberadaan korban operasi SAR akan kembali dilanjutkan. Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di sebelah selatan Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Selasa (29/6) malam. *ode

Komentar