nusabali

Monkey River Desa Kemenuh Suguhkan Wisata Alam dan Spiritual, Soft Opening Agustus 2021

  • www.nusabali.com-monkey-river-desa-kemenuh-suguhkan-wisata-alam-dan-spiritual-soft-opening-agustus-2021

GIANYAR, NusaBali.com – Disiapkan sejak 2013, sebuah destinasi wisata Desa Kemenuh yang dinamakan Monkey River bakal soft opening di bulan Agustus 2021.

Monkey River Desa Kemenuh merupakan BUPDA (Baga Utsaha Padruwen Desa Adat) yang ke depannya akan bersinergi dengan Desa Dinas Kemenuh.  “Untuk ke depannya Monkey River Desa Kemenuh pastinya akan bersinergi bersama Desa Dinas Kemenuh dalam upaya pengembangan dan pembangunan objek wisata ini,” kata Ida Bagus Alit, Bendesa Adat Desa Kemenuh, Sabtu (3/7/2021).

Dengan menerapkan konsep Tri Hita Karana diharapkan kehadiran objek wisata ini dapat menjadi simbol harmonisasi di antara hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungannya.


Lebih lanjut I Dewa Nyoman Neka yang merupakan Perbekel Desa Kemenuh menegaskan aparat desa mendukung penuh pengembangan serta pembangunan objek wisata Monkey River tersebut karena tujuan dari dibentuknya objek wisata Monkey River Desa Kemenuh adalah untuk menyejahterakan warga Desa Kemenuh.

“Nantinya apabila sudah beroperasi secara maksimal objek wisata tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomis kepada warga Desa Kemenuh dalam mewujudkan Desa Kemenuh yang mandiri, tentunya objek wisata tersebut tidak akan dapat terwujud apabila tanpa bantuan seluruh lapisan warga desa yang telah dengan suka rela memberikan waktu dan tenaganya untuk ngayah (gotong royong) dalam membangun objek wisata Monkey River tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu Ida Bagus Made Suardana selaku tim pengelola objek wisata Monkey River mengungkapkan bahwa daerah tujuan wisata ini dapat tercipta berawal dari tingginya biaya dari kegiatan adat di Desa Kemenuh. Dengan adanya objek wisata yang telah dibangun tersebut ke depannya agar dapat memberikan keringanan terhadap segala kegiatan adat Desa Kemenuh yang begitu padat.

“Jika objek wisata Monkey River ini sudah beroperasi dengan resmi maka secara perlahan kami pengelola akan mengadakan spot camping dan family gathering di area objek wisata. Hal tersebut merupakan antisipasi atau opsi lain apabila monyet-monyet di Monkey River tidak menampakkan dirinya, karena sejatinya hal utama yang menjadi daya tarik di Monkey River adalah interaksi satwa monyet, dan keindahan aliran sungai Petanu, selain itu di objek wisata Monkey River juga menyediakan wisata spiritual berupa kegiatan malukat dan sumber mata air yang digunakan merupakan sumber mata air murni berasal dari bawah tanah, dan ada sebuah air terjun kecil juga masih dalam tahap pengelolaan,” ujarnya.

Selanjutnya Ida Bagus Partha yang merupakan Kelian Banjar Dinas Desa Kemenuh menjelaskan bahwa monyet-monyet di sekitar objek wisata Monkey River tersebar di sekitar hutan desa.

Jumlahnya sekitar ratusan, dan rutin diberikan makan oleh warga Desa Kemenuh sebagai wujud penerapan konsep Tri Hita Karana. Selain itu agar monyet-monyet tidak takut dengan keberadaan manusia, jika sudah akrab dengan kehadiran manusia maka monyet tersebut akan dapat berinteraksi dengan manusia secara baik.

Sebagai persiapan soft opening, pada Sabtu (3/7/2021) dilaksakan rapat yang dihadiri oleh tim pengelola objek wisata Monkey River, Bendesa Adat Kemenuh, Ketua Pasraman Desa Kemenuh, serta Sekretaris Desa Kemenuh dan bersama warga Desa. Ida Bagus Alit selaku pemimpin rapat berharap bahwa apa yang telah diperjuangkan oleh warga desa bersama aparat desa akan membuahkan hasil yang maksimal, karena objek wisata Monkey River tercipta adalah untuk mewujudkan Desa Kemenuh yang mandiri dan nantinya objek wisata tersebut dapat menjadi aset warisan kepada generasi penerus untuk dikembangkan lebih lanjut dan dapat memberi manfaat ekonomis.

“Semoga apa yang telah dikerjakan mendapatkan restu dari Sang Pencipta, agar objek wisata Monkey River Desa Kemenuh dapat menyuguhkan performa terbaiknya dalam menyediakan objek wisata alam dan spiritual yang berbasis Tri Hita Karana untuk wisatawan lokal maupun wisatawan asing ke depannya,” tutupnya. *rma

Komentar