nusabali

Kumpulan Pengusaha Muda Gelar Challenge Entrepreneur Bangkitkan Kuliner Desa

Jawab Tantangan Bupati Sanjaya

  • www.nusabali.com-kumpulan-pengusaha-muda-gelar-challenge-entrepreneur-bangkitkan-kuliner-desa

TABANAN, NusaBali
Sejumlah pemuda Tabanan yang tergabung dalam Komunitas Bhakti Yowana Tabanan mulai bergerak membangun daerahnya dengan menggelar lomba challenge entrepreneur.

Lomba dimaksud untuk membangkitkan gelora semangat jiwa muda di tengah pandemi Covid-19. Menariknya lomba tersebut mengangkat kuliner potensi desa.  Lomba yang digelar oleh kumpulan pengusaha muda ini sebenarnya menjawab tantangan dari Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. Anak muda Tabanan diminta menunjukkan diri membangun wilayahnya melalui wirausaha.

Ketua lomba challenge entrepreneur I Ketut Sae Tanju didampingi bendahara lomba I Gusti Bagus Alit Artha Jonari Casanova, menerangkan kegiatan ini memang dilaksanakan berdasarkan tantangan Bupati Tabanan. Untuk itu sejumlah pengusaha muda di Tabanan dikumpulkan dan menyusun konsep. “Lomba ini sudah kami rancang sejak Mei 2021,” ucapnya, Rabu (30/6).

Menurut Sae Tanju, lomba mengangkat kuliner potensi desa. Ada tiga desa yang dipilih sesuai dengan rekomendasi Bupati Sanjaya untuk tantangan tersebut. Tiga desa dimaksud adalah Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan yang mengangkat kuliner jaje bali dan seafood. Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan mengangkat kuliner nasi bejek, dan Desa Bengkel, Kecamatan Kediri mengangkat minuman herbal yang dibuat dari bunga teleng. “Tiga desa yang kita lombakan ini sebagai awal untuk dijadikan pilot project,” sebutnya.

Dipaparkan Sae Tanju setiap desa yang sudah dipilih ini akan mengirim perwakilan pengusaha muda terbaik untuk mengikuti lomba. Awalnya di setiap desa ada 15 perwakilan, kemudian mereka diseleksi sehingga mengirimkan satu peserta di masing-masing desa. Seleksi tersebut berdasarkan proposal yang dibuat oleh masing-masing pengusaha muda. “Jadi peserta yang ikut tidak hanya ngirim, sekadar ikut, tetapi sudah diseleksi sejak awal,” kata Sae Tanju.

Sementara untuk kriteria lomba, ada dua kriteria yang harus dipenuhi peserta untuk bisa dikategorikan pemenang. Pertama harus memenuhi penjualan tinggi, dan kedua harus mempunyai penghasilan tertinggi dan terbaik. Penilaian tersebut akan dimulai Kamis (1/7) sampai akhir Juli 2021. Penjualan yang dilakukan bisa dilaksanakan secara online maupun offline. “Penilaian akan dilakukan selama sebulan. Jadi peserta lomba harus menjual barang terbanyak dan memiliki penghasilan terbaik dan tertinggi,” beber Sae Tanju pemilik warung The Joglo di kawasan Kecamatan Baturiti.

Dia menegaskan selain menjawab tantangan dari Bupati Tabanan, lomba bertujuan membangkitkan spirit anak muda untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 sekarang sebagian besar pengusaha terdampak. “Kita tak ingin anak muda ikut melemah di tengah kondisi sekarang, kita ingin bangkit. Kita mendorong anak muda tidak hanya memiliki mindset kerja apa, tetapi akan mengerjakan apa,” tegasnya.

Menurutnya setelah selesai mengikuti lomba, perwakilan tiga desa ini diharapkan dan diwajibkan menggulirkan kegiatan ini ke desa lain. Karena untuk sekarang memang baru tiga desa yang dijadikan pilot project. “Sehingga banyak potensi desa yang ada di Tabanan bangkit serta pemuda Tabanan menjadi lebih kreatif,” tandas Sae Tanju.

Jonari Casanova menambahkan, untuk lomba tersebut dananya murni dari hasil urunan para pengusaha muda yang tergabung dalam Komunitas Bhakti Yowana. Bagi peserta lomba perwakilan desa tersebut diberikan stimulus dana. “Kami harapkan peserta bisa menjadi kader kreatif di desanya, kemudian mereka bisa menggulirkan kegiatan ini ke desa yang lain, sehingga seluruh desa di Tabanan memiliki kader kreatif di bidang wirausaha,” kata owner Rumah Makan Biang Koripan ini. *des

Komentar