nusabali

Rencana PTM di Tabanan, Siswa Dibagi Dua Shift

  • www.nusabali.com-rencana-ptm-di-tabanan-siswa-dibagi-dua-shift

TABANAN, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Tabanan melakukan simulasi pembelajaran tata muka (PTM) di SMPN 2 Tabanan pada Rabu (30/6).

Simulasi perdana tersebut diawasi Komisi IV DPRD Tabanan. Pada intinya jika PTM diizinkan oleh Bupati Tabanan, siswa dipastikan masuk dua shift yakni shift pagi dan shift siang dengan jumlah siswa di dalam kelas dibatasi.

Simulasi yang dipusatkan di SMPN 2 Tabanan ini juga menghadirkan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP, dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Mereka diundang untuk mengetahui gambaran PTM yang rencananya digelar memasuki tahun ajaran baru, 12 Juli 2021 mendatang.

Pantauan di lokasi, gambaran PTM dimulai dengan kedatangan siswa wajib dicek suhu tubuh dan mencuci tangan. Sampai di depan kelas, tangan mereka disemprot disinfektan. Begitu tiba di kelas, siswa duduk sesuai kursi yang sudah diatur posisinya. Jumlah siswa yang ada di dalam kelas sebanyak 20 orang.

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan Nyoman Putra, menegaskan simulasi dilaksanakan untuk memantapkan persiapan PTM sekaligus menjadi ajang evaluasi. Jika ada yang kurang selama simulasi ini akan diperbaiki. “Kajian dari simulasi ini akan dituangkan dalam SOP oleh satuan pendidikan. Sehingga SOP ini wajib dilaksanakan ketika PKM digelar,” tegas Nyoman Putra.

Hasil simulasi ini secara kolektif disampaikan ke pimpinan. Sebab setiap sekolah diwajibkan menggelar simulasi. Meskipun PTM nanti diizinkan, pembelajaran juga tetap mengkolaborasikan dengan pembelajaran daring.

Nyoman Putera mengemukakan secara singkat skema simulasi yang dibuat Tabanan, siswa baik jenjang TK/PAUD, SD, dan SMP hanya masuk sepekan 2 kali, tidak boleh lebih. Dalam pertemuan itu, sekali pertemuan hanya mendapatkan 2 mata pelajaran dengan masing-masing waktu belajar 45 menit.

Jarak antara jam pelajaran pertama dengan kedua tidak ada space waktu istirahat. Artinya begitu selesai mata pelajaran pertama, dilanjutkan dengan mata pelajaran kedua. “Kita tidak sertakan jam istirahat, siswa juga tidak istirahat atau makan minum di kelas,” tutur Nyoman Putra.

Nyoman Putra menyatakan dalam skema PTM yang direncanakan ini, Tabanan akan memberlakukan dua shift, yakni shift pagi dan shift siang. Shift pagi pukul 08.00 hingga 10.30 Wita, kemudian shift dua dari pukul 10.30 hingga 12.00 Wita. Pemberlakuan shift tersebut tujuannya untuk mengatur kedatangan siswa agar mereka tidak berpapasan dengan siswa lain.

Nyoman Putra berharap kebijakan PTM yang nantinya dibuat ini bisa disetujui oleh pimpinan. Karena pada dasarnya untuk PTM di Tabanan telah siap. “Apa yang kurang dari simulasi ini kami akan lengkapi, perbaiki, dan sempurnakan supaya PTM berjalan lancar dan siswa kembali dapat berinteraksi belajar dengan guru,” harap mantan Kabag Umum Setwan Tabanan, ini.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana menegaskan simulasi PTM yang dilakukan penerapannya sudah baik. Namun ada sejumlah catatan utamanya penerapan protokol kesehatan (prokes) diminta diperketat. Seperti contohnya spidol yang nanti akan digunakan siswa wajib disemprot disinfektan.

Bahkan dia memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan Tabanan agar kajian dari simulasi PTM yang dilakukan benar-benar diterapkan setiap harinya. Jangan sampai semangat di awal, pada akhirnya menjadi kendor kemudian ketika PTM berjalan, menjadi klaster penyebaran virus. “Kami juga akan awasi terus dan ikuti terus ketika nanti PTM benar-benar dilaksanakan,” janji politisi PDIP asal Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, ini.

Selain dihadiri Gusti Komang Wastana, simulasi PTM juga dihadiri oleh anggota Komisi IV; I Made Asta Darma (Golkar), I Made Suarta (PDIP), dan Ni Made Rahayuni (PDIP).

Salah seorang siswi, Ni Putu Siska Dewi mengaku senang adanya simulasi PTM tersebut. Baginya sekolah tatap muka lebih enak dibandingkan sekolah daring. Karena jika sekolah daring pelajaran yang sifatnya menerangkan sulit dipahami. “Mudah-mudahan PTM bisa segera dilakukan, karena belajar daring sudah setahun,” kata siswi kelas 9 asal Banjar Langkung Anyar, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, ini. *des

Komentar