nusabali

Cegah Jalan Tergerus Abrasi, BPBD Jembrana Bangun Tanggul

  • www.nusabali.com-cegah-jalan-tergerus-abrasi-bpbd-jembrana-bangun-tanggul

NEGARA, NusaBali
Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana bergotong-royong membuat tanggul di pesisir Pantai Pebuahan, Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Selasa (29/6).

Pembuatan tanggul menggunakan karung diisi pasir ini, dilakukan untuk mengantisipasi tergerusnya jalan yang semakin terancam abrasi di pesisir pantai setempat.

Gotong-royong pembuatan tanggul dengan mengerahkan sekitar 25 personel BPBD dan sejumlah staf Kecamatan Negara ini, dilaksanakan mulai sekitar pukul 07.30 Wita hingga 12.00 Wita. Ada sebanyak 250 buah karung yang disiapkan untuk membuat tanggul tersebut. Satu per satu karung tersebut diisi pasir dan dijejerkan di sisi jalan rabatan beton yang menjadi salah satu akses keluar masuk warga pesisir Pebuahan menuju ke kota.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Selasa kemarin, mengatakan dibangunnya tanggul tersebut bertujuan melindungi fasilitas umum dari ancaman abrasi setempat. Di mana gelombang pasang yang sempat kembali terjadi saat Purnama, Kamis (24/6) pekan lalu, membuat abrasi semakin parah dan mendekati jalan. “Jaraknya sudah dekat. Waktu gelombang tinggi pekan lalu, air laut juga sempat naik ke jalan,” ucapnya.

Agus Artana menambahkan, jalan yang menjadi akses keluar masuk warga pesisir setempat itu sangat penting dilindungi. Pasalnya, ketika terjadi gelombang tinggi susulan dan akses jalan sampai putus, warga ataupun petugas akan sulit melakukan evakuasi.

“Kita utamakan fasilitas umum untuk kepentingan bersama. Ini juga untuk antisipasi sementara. Paling tidak saat kembali terjadi gelombang tinggi, kita upayakan antisipasi biar jalan akses warga itu tidak sampai putus,” ujar Agus Artana.

Menurut Agus Artana, kodisi gelombang di Pantai Pebuahan saat ini sudah kembali normal. Biasanya gelombang tinggi hanya terjadi dekat-dekat Purnama. “Gelombang tinggi biasanya terjadi sebelum hingga sehari setelah Purnama. Kalau sekarang sudah normal,” ucap Agus Artana yang secara definitif menjabat Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jembrana. *ode

Komentar