nusabali

Pemasaran Lesu Akibat Pandemi, UMKM Diminta 'Banting Setir'

  • www.nusabali.com-pemasaran-lesu-akibat-pandemi-umkm-diminta-banting-setir

DENPASAR, NusaBali
Penundaan open border untuk pariwisata Bali bagi wisatawan manca negara  dipastikan memperparah kondisi UMKM di Bali.

Namun justru itulah tantangan yang harus dihadapi agar bisa menjadi peluang. Apabila mampu menyiasati, UMKM diyakini masih bisa bertahan. Kuncinya adalah inovasi, baik produk maupun pemasarannya.

Hal itu dikemukakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Prof I Wayan Ramantha, Senin (28/6). Menurut dia, perekonomian Bali memang mengalami kontraksi dalam akibat pandemi Covid-19. Namun untuk sekadar menyangga hidup UMKM, Ramantha optimistis perekonomian Bali masih mampu.

“Dengan catatan UMKM harus berinovasi,” tandasnya. Inovasi tersebut baik produk dan orientasi pasar. Jika sebelumnya orientasi produk ditujukan untuk pasar luar, untuk ekspor dan wisatawan yang datang ke Bali, sekarang harus diubah. “UMKM harus banting setir,” ucap Ramantha.

Produk sebaiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dasar, yakni kebutuhan primer masyarakat. Misalnya kebutuhan pokok dan produk-produk kebutuhan dasar lainnya. “Dulu pasarnya adalah turis, sekarang harus ke pasar lokal,” ujar Ramantha.

UMKM harus berinovasi, karena UMKM adalah entrepreneur. “Kunci entrepreneur adalah inovasi,” tandasnya.

Dia mencontohkan pekerja pariwisata maupun professional lain kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Mereka tidak ogah untuk banting setir, melakukan adaptasi agar bisa bertahan. “Itu di jalan-jalan seperti di kawasan Renon, di antaranya ada bekas pekerja pariwisata yang berjualan. Kalau dulu mana ada orang berjualan tisu di pinggir jalan,” tutur Ramantha. *k17

Komentar