nusabali

Tarian dan Gamelan Bali Meriahkan Festival Budaya di Berlin

  • www.nusabali.com-tarian-dan-gamelan-bali-meriahkan-festival-budaya-di-berlin

BERLIN, NusaBali
Sejak pandemi Covid-19, Festival Budaya Fête de la Musique untuk pertama kalinya dilaksanakan secara terbuka di Berlin dengan disiplin protokol kesehatan.

Tahun ini, Rumah Budaya Indonesia mendapat kehormatan untuk tampil pada pagelaran Fête de la Musique 2021 dengan menampilkan parade Tarian dan Gamelan Bali.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Berlin, Ardi Marwan menyampaikan dalam keikutsertaan pada festival budaya tahun ini, Rumah Budaya Indonesia menampilkan parade Tarian dan Gamelan Bali sebagai ajang promosi salah satu budaya Indonesia kepada masyarakat Jerman. “Suara gamelan yang terdengar syahdu itu serasa ingin menerbangkan angan ke Pulau Dewata. Menikmati semilir angin di tengah pematang sawah terasiring dengan memanjakan pandangan,” ujar Atdikbud Ardi saat pagelaran berlangsung di Berlin pada Senin (21/6).

Sebanyak 29 orang yang tergabung dalam grup musik Puspa Githa Pertiwi yang dinaungi Rumah Budaya Indonesia ini perlahan memasuki Gerbang Tempelhofer Feld sembari menampilkan musik Bali. Di tempat yang dulunya difungsikan sebagai bandara, rombongan asal Rumah Budaya Indonesia ini berhasil menarik perhatian masyarakat Jerman.

“Musik khas Bali yang mereka bawakan membuat banyak orang berpaling dan akhirnya mengikuti rombongan tersebut. Belum lagi umbul-umbul yang mereka bawa membuat rombongan pemusik tersebut tampak lebih meriah. Tak hanya itu, dua penari laki-laki dan perempuan yang memimpin rombongan gamelan Bali itu terus berlenggok mengajak siapa saja menari bersama mereka,” ujar Atdikbud Ardi.

Setelah berjalan beriringan beberapa saat, grup musik Puspa Githa Pertiwi tiba di salah satu sisi lapangan kemudian menampilkan seni tari dan musik Gamelan Bali di depan 200 orang yang hadir. “Para penonton yang menyaksikan penampilan unik itu pun tampak menikmati. Sebagian dari mereka tampak mengabadikan pertunjukan langka itu dengan kamera ponsel,” ucap Atdikbud Ardi.

Atdikbud Ardi menyatakan kepuasannya melihat penampilan yang disuguhkan oleh Rumah Budaya Indonesia. ’’Mudah-mudahan untuk penampilan-penampilan berikutnya setelah masa pandemi ini berakhir, kami sudah bisa mengundang ribuan penonton untuk menonton,’’ harapnya.

Ardi pun memberikan apresiasi kepada para personel Puspa Githa Pertiwi yang tampil dalam festival budaya ini. Menurutnya, personel Puspa Githa Pertiwi mampu tampil total dan memberikan hiburan kepada masyarakat Jerman meski di tengah keterbatasan waktu untuk latihan.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Rumah Budaya Indonesia Berlin, Birgit Steffan mengatakan Puspa Githa Pertiwi tidak memiliki banyak waktu untuk latihan, namun hasil yang ditampilkan tetap membuat bangga. “Kami hanya punya waktu dua minggu untuk melakukan persiapan, karena memang kami baru mendapatkan kepastian untuk tampil dalam waktu yang mepet,’’ urai perempuan Jerman yang fasih berbahasa Indonesia.

Birgit menambahkan, Rumah Budaya Indonesia sudah tiga kali berpartisipasi dalam ajang Fête de la Musique. Namun, tahun lalu pagelaran ini tidak diselenggarakan mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih tinggi. “Yang terpenting adalah kembali tampil langsung di depan khalayak. Sebab, selama pandemi berbagai kegiatan budaya di RBI dilaksanakan secara daring. Anak-anak berlatih hanya empat kali. Tapi, yang terpenting ini sudah mengobati kerinduan mereka untuk kembali berkesenian,” terangnya.

Meski membawakan kesenian khas Indonesia, grup musik Puspa Githa Pertiwi tidak semuanya berasal dari Indonesia. Beberapa anggota ada yang asli Jerman namun memiliki ketertarikan untuk mendalami kesenian Indonesia. Sebelumnya, Rumah Budaya Indonesia Berlin tampil pada pembukaan festival budaya di Gärten der Welt di Marzahn, Berlin pada Minggu (20/6). Ketika itu, terdapat 250 penonton yang turut menyaksikan pagelaran ini. *

Komentar