nusabali

Meningkat, Permohonan Rehab Pengguna Narkoba

  • www.nusabali.com-meningkat-permohonan-rehab-pengguna-narkoba

SINGARAJA, NusaBali
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Buleleng mengklaim terjadi peningkatan jumlah permohonan rehabilitasi pengguna narkoba di Buleleng, pada masa pandemi di 2021 ini.

Memasuki pertengahan tahun, pengguna yang sudah ditangani BNNK Buleleng untuk direhab sebanyak 30 orang.  Jumlah itu melaju pesat jika dibandingkan dengan jumlah rehabilitasi pengguna sepanjang 2020 lalu dengan total 50 orang.

Kepala BNNK Buleleng AKBP I Gede Astawa ditemui Jumat (25/6), mengatakan banyak pengguna narkoba terhimpit dalam masa pandemi. “Ini baru pertengahan tahun sudah 30 orang. Cukup banyak yang datang untuk direhab, karena kondisi ekonomi masa pandemi menyulitkan pengguna yang sudah kecanduan. Setelah kehabisan uang, kekayaan, mulai terhimpit beli narkoba baru dilaporkan keluarganya ke kami,” kata AKBP Astawa.

Pada tahun-tahun sebelumnya, diakui AKBP Astawa, pengguna narkoba yang sudah dalam tingkat kecanduan, sangat sulit datang langsung dengan kesadarannya untuk diobati (rehab). Padahal rehabilitasi bagi pengguna narkoba merupakan solusi terbaik, meskipun potensi untuk tergoda memakai kembali, menurut AKBP Astawa mencapai 70 persen. Layanan rehab yang diberikan BNNK juga gratis dan dijamin kerahasiaannya.

“Sebelum terlambat dan terkena dampak hukum, lebih baik diobati, ini yang masih sulit kami gugah di kalangan pengguna. Jangankan datang ke kantor kami, di jalan ketemu polisi jaga lalu lintas saja sudah ketakutan,” imbuh pejabat asal Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng, ini.

Menurutnya dampak penyalahgunaan narkoba sudah jelas sangat merugikan, tak hanya individu pemakai, tetapi juga orang-orang di dekat mereka. Sifat ketergantungan membuat pengguna barang terlarang ini sakau dan akan mencari jalan untuk dapat mengkonsumsi kembali. Dari sejumlah kasus rehabilitasi pengguna narkoba yang pernah ditangani BNNK Buleleng, perubahan keadaan ekonomi dari yang kaya menjadi miskin sudah biasa.

Sejumlah pengguna juga tak jarang terlibat tindak kriminal lainnya karena perlu uang untuk memenuhi keinginannya mengkonsumsi narkoba. “Aniaya istri, curi sertifikat orangtua, hingga ada yang sampai gila juga pernah kami tangani. Sudah sangat meresahkan, sehingga kami terus sarankan masyarakat yang masih bisa diselamatkan silakan datang ke kami,” jelas AKBP Astawa. *k23

Komentar