nusabali

Pasar Grosir Hasil Pertanian Mulai Beroperasi

  • www.nusabali.com-pasar-grosir-hasil-pertanian-mulai-beroperasi

BANGLI, NusaBali
Wakil Ketua DPRD Bangli, Komang Carles, memantau aktivitas pasar grosir hasil pertanian Bangli di Terminal Loka Crana. Pasar grosir ini dibuka secara resmi pada Purnama Kasa, Wraspati Umanis Matal, Kamis (24/6).

Aktivitas pasar grosir di hari pertama cukup ramai. Jumlah pedagang sebanyak 30 orang. Wakil Ketua DPRD Bangli, Komang Carles, mengapresiasi langkah Kepala Pasar Kidul Bangli yang memanfaatkan Terminal Loka Crana sebagai pasar grosir hasil pertanian. Sebab pedagang maupun pengepul hasil pertanian di Bangli tak lagi berjualan ke luar kabupaten. “Selain mewadahi para petani, pasar grosir hasil pertanian Bangli dapat menunjang pendapatan daerah dari retribusi, juga membuka peluang kerja,” ungkap Komang Carles.

Menurut Komang Carles, ide Kepala Pasar Kidul Bangli memanfaatkan Terminal Loka Crana untuk pasar grosir hasil pertanian sangat brilian. Sebab selama ini Terminal Loka Crana selalu sepi. “Kami mengapresiasi ide pengelola Pasar Kidul. Kami minta tetap bersinergi dengan Dinas Perhubungan selaku pengelola terminal sehingga kelangsungan pasar grosir berkelanjutan,” pinta politisi Demokrat asal Desa Batur Kintamani ini.

Kepala Pasar Kidul Bangli, Dewa Agung Gde Adi Oka mengatakan sebelum buka pasar diawali dengan melaksanakan pacaruan di lokasi. Hari pertama tercatat 30 pedagang berjualan di pasar grosir. Pasar dibuka dari pukul 10.00 Wita sampai pukul 20.00 Wita. “Pasar grosir tidak melayani penjualan secara eceran. Minimal berbelanja 10 kilogram agar tidak mematikan aktivitas pedagang yang menjual hasil pertanian lainnya,” jelas Dewa Adi Oka. Ke depan terus dilakukan evaluasi untuk kenyamanan dan keamanan pasar serta meningkatkan pelayanan.

Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Bangli, Sang Putu Surata mengatakan, terkait pemanfaatan lahan parkir telah melakukan penataan tempat bagi pedagang. Setelah proses bongkar muat, pedagang langsung keluar areal terminal, selanjutnya diganti pedagang berikutnya. “Dari data jumlah pedagang, tempat masih memadai dan tidak menghambat aktivitas di terminal,” jelas Sang Putu Surata. *esa

Komentar