nusabali

547 Pelanggan Berhenti, Pendapatan PDAM Gianyar Turun

  • www.nusabali.com-547-pelanggan-berhenti-pendapatan-pdam-gianyar-turun

GIANYAR, NusaBali
547 pelanggan, hingga Mei 2021, berhenti jadi pelanggan Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (PAM TS/PDAM) Gianyar, karena pandemi Covid-19.

Akibatnya, pendapatan PDAM Gianyar turun sekitar Rp 1 miliar per bulan.  "Proyeksi tahun lalu kami dapat Rp 7,3 miliar per bulan. Tapi begitu masuk pandemi, di bulan yang sama pendapatan turun Rp 1 miliar," ungkap Dirut PDAM Gianyar Ir Made Sastra Kencana, didampingi Dirum Nyoman Darmadiasa dan Direktur Teknik I Wayan Suastika, Kamis (24/6).

Kata Sastra, kondisi tersebut dialami sejak Februari 2021, sehingga PDAM Gianyar akan kehilangan pendapatan sekitar Rp 10 miliar per tahun. Banyak pelanggan yang beralih dari golongan bisnis turun jadi rumah tangga. Terutama pelanggan akomodasi wisata di kawasan Kecamatan Ubud, Tegallalang, dan Sukawati. PDAM pun hanya mendapatkan tarif harga dasar, bukan lagi progresif. Namun demikian, Dirut Made Sastra Kencana mengaku tetap berkomitmen menstabilkan pelayanan. "Beruntung biaya operasional masih bisa terpenuhi. Dengan harapan, ini tidak lanjut sampai Desember. Kalau sampai terus begini, mungkin laba berkurang. Setoran ke PAD juga otomatis berkurang," jelas Sastra Kencana.

Sesuai ketentuan tentang BUMD, kontribusi laba ke PAD sebesar 55 persen. Jika sebelum Pandemi, laba yang dibukukan mencapai Rp 7,5  miliar. Setoran ke PAD sebesar Rp 4,2 miliar. Namun berdasarkan audit tahun buku 2020, laba PDAM Gianyar turun drastis menjadi Rp 1,5  miliar. "Nyetor 55 persen, ya bisanya sekitar Rp 825 juta ke PAD," harapnya.

Agar tetap bisa bergerak, Dirut Made Sastra Kencana melakukan berbagai efisiensi. Diantaranya mengurangi biaya ATK (alat tulis kantor), tidak merekrut pegawai baru, hingga menunda investasi pembangunan kantor baru. Ada biaya-biaya yang diakui memang tidak bisa dikurangi semisal biaya listrik. "Kami pakai skala prioritas. Pemeliharaan jaringan juga kami memanfaatkan tenaga PDAaM, bukan pihak kedua. Pihak kedua hanya untuk penanganan kebocoran besar saja," jelasnya.

Upaya lain dilakukan dengan penagihan piutang pada pelanggan yang menunggak. Sebagai permakluman situasi pandemi, pelanggan yang menunggak ini diberikan relaksasi kebijakan dengan mencicil. "Kami awali dengan pendekatan. Biasanya pelanggan minta tenggang waktu 10 hari baru bisa bayar. Kalau memang sulit, kami gandeng Kejaksaan Negeri Gianyar," ujarnya.

PDAM Gianyar mencatat nominal tunggakan pelanggan saat ini mencapai Rp 2,8 miliar. Diakui sekitar Rp 300 juta bisa ditagih melalui pendekatan persuasif. Sastra Kencana berharap, bersama Ke jari Gianyar sisa tunggakan Rp 2,5 miliar ini bisa dibayarkan oleh pelanggan ke PDAM Gianyar. "Yang mendominasi pelanggan rumah tangga. Kebanyakan mereka mengaku tidak punya uang dampak pandemi. Tapi, masyarakat juga harus paham, tanpa pembayaran kami tidak bisa beroprasi," ujar Sastra Kencana.*nvi

Komentar