nusabali

Sambut Hari Keluarga Nasional, BKKBN Bali Bakti Sosial ke Panti Asuhan

  • www.nusabali.com-sambut-hari-keluarga-nasional-bkkbn-bali-bakti-sosial-ke-panti-asuhan

DENPASAR, NusaBali.com - Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional 2021, BKKBN Provinsi Bali melakukan serangkaian kegiatan bakti sosial di dua panti asuhan yang ada di Kota Denpasar, Kamis (24/6/2021).

Dua panti asuhan tersebut, yakni Panti Asuhan Tunas Bangsa, Jalan Gunung Seraya, Tegal Harum, Denpasar Barat, dan Panti Asuhan Pelangi Anak Negeri, Jalan Pulau Saelus II Gang Pudak Dalam nomor 9 Sesetan, Denpasar Selatan.

Bakti sosial menyambut Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni mendatang dilakukan dengan membagikan paket sembako sebanyak 44 paket pada setiap panti asuhan.

“Paket sembako terdiri dari beras, minyak, gula dan bahan pokok lainnya. Selain itu juga dibagikan sejumlah masker, agar di tengah masa pandemi anak-anak panti asuhan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan,” ujar Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, BKKBN Provinsi Bali, Ketut Aryana Gupta.



Kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan Pelangi Anak Negeri dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Agus P Proklamasi, sedangkan Gupta di Panti Asuhan Tunas Bangsa.

Bagi-bagi sembako ini juga sesuai dengan tema Hari Keluarga tahun ini, yaitu ‘Keluarga Keren Cegah Stunting’. Menurut Gupta,  asupan gizi yang cukup pada 1.000 hari pertama kehidupan merupakan hal penting dalam mencegah terjadinya stunting.

Stunting sendiri merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Sementara berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) per Januari 2021, angka stunting di Indonesia mencapai 27,6 persen. Hal itu mengkhawatirkan karena menurut WHO masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen.

Melihat permasalahan tersebut tentunya diperlukan peran berbagai pihak untuk membantu menurunkan angka stunting di Indonesia. Jika tak ditangani dengan tepat, stunting dapat berdampak pada kemampuan kognitif atau kecerdasan anak dan akan mengalami masalah dalam pertumbuhan dan perkembangan, serta tidak dapat mencapai potensi maksimalnya.

Gupta kembali menjelaskan bahwa selain program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana), tahun 2021 ini BKKBN seluruh Indonesia, termasuk BKKBN Provinsi Bali, telah melaksanakan pendataan keluarga yang dilakukan secara serentak pada 01 April hingga 31 Mei 2021. Dalam pendataan keluarga tersebut, juga didata keluarga-keluarga yang berisiko stunting.

Pria asal Buleleng ini  pun berharap Hari Keluarga Nasional tahun ini dapat kembali memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya membangun keluarga yang berkualitas.   “Melalui Hari Keluarga Nasional ke-28 ini diharapkan dapat membangkitkan fungsi-fungsi keluarga sehingga kita dapat membentuk keluarga yang berkualitas,” tuntas Gupta. *adi

Komentar