nusabali

Bank Sampah Ketewel Lestari Pupuk Kepedulian Warga terhadap Lingkungan

  • www.nusabali.com-bank-sampah-ketewel-lestari-pupuk-kepedulian-warga-terhadap-lingkungan

GIANYAR, NusaBali.com - Persoalan sampah menjadi tanggung jawab seluruh manusia di bumi, terutama sampah plastik yang dapat dengan mudahnya mencemari lingkungan.

Bank Sampah Ketewel Lestari, yang berlokasi di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ini pun  berupaya menumbuhkan dan memelihara rasa kepedulian lingkungan dengan cara rutin menyetorkan sampah oleh warga yang diwujudkan dalam bentuk buku tabungan sampah.

“Bank Sampah di Desa Ketewel ini tercipta dan resmi berdiri pada 1 Mei 2015, dan aktif beroprasi hingga saat ini, hanya saja pada saat awal pandemi sempat berhenti beroperasi dari bulan Maret  sampai Juli 2020,” ungkap I Made Suasdika, Kepala Unit Bank Sampah Desa Ketewel, Kecatamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Visi misi dari keberadaan Bank Sampah Ketewel Lestari ini yakni memupuk rasa kepedulian warga sekitar dengan lingkungannya. “Selain untuk memupuk rasa kepedulian warga tentang lingkungan, bank sampah juga berfungsi sebagai tabungan jangka panjang dan uang yang terkumpul dapat ditunaikan apabila yang bersangkutan memiliki kebutuhan tertentu,” ujar Suasdika.

Pada tahun 2019, Bank Sampah Ketewel Lestari mendapat penghargaan sebagai pengelola wilayah terbaik nomor empat se-Bali. “Pada awal berdirinya Bank Sampah Ketewel ini hanya memiliki 1 armada (truk) pemungut sampah, namun kami usahakan agar dapat menjangkau wilayah Desa Ketewel semaksimal mungkin, kini Bank Sampah Desa Ketewel memiliki total 3 armada yang bertugas untuk memaksimalkan pengangkutan penyetoran sampah plastik,” kata Suasdika.

Harga termurah dari kategori sampah yang dapat diolah di Bank Sampah Ketewel yakni dari harga Rp 100 per kilogram untuk botol beling, hingga tertinggi di angka Rp 25.000 per kilogram untuk tembaga. “Paling banyak terkumpul biasanya botol plastik, dan kresek-kresek,” ujar Suasdika.

Pada bulan Agustus 2020, Bank Sampah Desa Ketewel  juga membuat terobosan program yang dinamakan plastik exchange (kegiatan menukar sampah plastik).

“Di masa kepemimpinan Perbekel Desa Ketewel waktu itu Putu Pande Gede Widya Kusuma Negara,  kami ingin  merangsang kembali warga bahwa Bank Sampah Ketewel Lestari masih beroperasi hanya saja terkendala situasi pandemi yang pada saat itu sangat genting dan ketat,” katanya.



Pada saat itu warga bisa menukar 3 kilogram sampah plastiknya dengan 1 kilogram beras, bahkan tidak hanya beras, jika warga berhasil mengumpulkan sampah lebih dari 3 kilogram maka warga akan mendapatkan buah-buahan, serta bumbu Bali.

Suasdika sebagai Kepala Unit Bank Sampah Desa Ketewel pun dari awal berdirinya bersosialisasi ke 11 banjar yang ada di Desa Ketewel yang menyasar ibu-ibu. “Karena ibu-ibu yang lebih telaten untuk mengumpulkan sampah tersebut, karena dominan aktivitasnya mengurus rumah tangga jadi sempat untuk melakukan hal itu, dan sosialisasi pun berhasil,” tegasnya.

Saat ini terdata ada 400 warga aktif yang masih menyetorkan sampah plastiknya ke Bank Sampah Desa Ketewel.  Suasdika pun menegaskan kembali bahwa pada dasarnya keberadaan Bank Sampah Ketewel Lestari ini ialah untuk memupuk rasa kepedulian warga terhadap lingkungannya dan dalam hal ini adalah sampah plastik.

“Setidaknya dengan adanya Bank Sampah ini kami berusaha terus berkomunikasi dengan warga, mengingatkan kembali bahwa menjaga kebersihan lingkungan itu sangat penting, kami juga sering menerima masukan dan terus mengevaluasi diri agar Bank Sampah Ketewel Lestari yang saat ini dikelola oleh Desa Adat Ketewel dapat bertahan dan menunjukkan rasa bakti kepada lingkungan, khususnya lingkungan Desa Ketewel,” ujarnya.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Ade Ayu Savitri yang merupakan Staf Admin Bank Sampah Ketewel Lestari. “Sesungguhnya keberadaan bank Ssmpah ini ingin secara maksimal mengabdikan diri untuk melindungi lingkungan Desa Ketewel agar dapat terjaga dan lestari, nilai uang di tabungan bank sampah itu hanya sebuah nilai plusnya saja, warga mau mengumpulkan sampahnya agar tidak membuang sampah sembarangan saja sebenarnya kami sudah sangat senang akan hal itu,” ungkapnya.

Suasdika pun berharap agar pandemi cepat berakhir, dan Bank Sampah Ketewel Lestari dapat terus melakukan inovasi-inovasi dan melayani warga dan menjaga lingkungan Desa Ketewel dengan maksimal. “Kalau sekarang harga jual sampah plastik turun, warga banyak yang menarik tabungan sampahnya. Hal tersebut merupakan tantangan bagi kami di masa pandemi ini, masa pandemi sangat memberikan pengaruh kepada daya jual sampah plastik ini, mudah-mudah kondisi menjadi seperti normal kembali,” tutupnya. *rma

Komentar