nusabali

Eropa Timur Pasar Potensial Bali

  • www.nusabali.com-eropa-timur-pasar-potensial-bali

DENPASAR,NusaBali
Kawasan Eropa Timur merupakan pasar baru potensial untuk pariwisata Bali ke depan.

Contohnya Ukraina. Negara bekas pecahan Uni Sovyet tersebut  merupakan salah satu negaranya yang  suka bepergian ke luar negeri salah satunya Indonesia. Bali menarik minat banyak warga negara beribukota Kiev tersebut.

Konsul kehormatan Ukraina di Bali I Nyoman Astama mengatakan  jelang akhir tahun lalu pihaknya sudah berusaha menyelenggarakan pesawat charter untuk mengangkut wisatawan Ukraina ke Bali. Namun tidak bisa terlaksana karena beberapa kendala non-teknis semasa pandemi.

“Padahal kami sudah investasi dan bahkan mengirim manajer ke Ukraina untuk mengawal charter satu bulan sebelumnya,” ungkap Astama.

Namun kata Astama, itulah risiko. Pria yang juga mantan Ketua DPD Indonesia Hotel General Manager Association(IHGMA)Bali ini akan kembali menjajagi memfasilitasi kedatangan wisman Ukraina ke Bali. Termasuk wisman dari negara- negara Eropa Timur.

“Tidak mengurungkan niat untuk melakukannya kembali dalam waktu dekat ini, setelah situasi memungkinkan,” kata Astama.

Adapun negara-negara Eropa Timur yang potensial jadi pasar wisata Bali ke depan, selain Ukraina adalah Armenia, Uzbekskistan, Latvia dan negera-negara lainnya.

Untuk itu Astama  mengulang harapan semua pelaku pariwisata Bali yang sangat tinggi untuk buka border internasional pada bulan Juli, karena Bali sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Meliputi verifikasi CHSE di  Kabupaten/Kota Provinsi, bahkan sampai Kemenparkeraf. Vaksinasi yang sudah lebih dari 2,5 juta penduduk Bali, vaksin I dan II. Penerapan protokol kesehatan dan lainnya.

“Kita pelaku pariwisata Bali sangat sabar  dan tegar untuk bertahan hidup dalam masa sulit ini,” ujar Astama.

Walaupun itu harus melakukan pekerjaan di luar kebiasaan. Diantaranya beternak, berkebun atau bertani.

Astama mengatakan mengapresiasi dan bangga dengan pelaku pariwisata Bali yang masih bisa menggunakan nalar dan akal sehat dalam situasi sulit.

“Di tempat lain kegiatan  masih berlangsung sampai Mei 2020. Namun di Bali sejak Maret dua bulan sebelumnya aktivitas pariwisata sudah tak bergerak, sehingga terpuruk dalam,” ujarnya. *K17.

Komentar