nusabali

Promosikan Kopi Buleleng Lewat Festival

  • www.nusabali.com-promosikan-kopi-buleleng-lewat-festival

Bupati Agus Suradnyana berharap festival ini menjadi momentum kebangkitan kopi Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menggelar Festival Kopi Buleleng di Hotel Puri Sharon Singaraja. Festival yang digelar selama tiga hari pada 22 hingga 24 Juni ini ditujukan untuk meningkatkan pemasaran kopi Buleleng. Festival juga diisi dengan pelatihan barista kopi untuk mencetak barista yang andal dalam meracik minuman kopi.

Selama festival juga diadakan gelar wicara, pamer produk kopi unggulan Buleleng, pembuatan katalog "Kopi Buleleng Saling Tulungin UMKM Buleleng", dan lomba kopi bean taste terbaik. Festival Kopi Buleleng ini diikuti oleh kelompok tani penghasil kopi di Buleleng, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) olahan minuman kopi dan UKM lainnya sebanyak 85 orang peserta.

Festival ini dibuka oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Selasa (22/6). Dalam kesempatan itu, hadir Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Buleleng Ida Bagus Suadnyana, Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa, serta Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng.

Bupati Agus Suradnyana mengatakan, festival ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan kopi Buleleng. Kata Agus Suradnyana, selama ini petani kopi belum maksimal dalam menjaga kualitas kopinya. Hal ini menyebabkan harga kopi menjadi lebih murah. "Kalau kita punya olahan yang baik ini bisa kualitasnya meningkat dan pasti meningkat nilainya," sebutnya.

Agus Suradnyana menyebutkan, jika hanya mengandalkan menjual kopi dengan cara lama, tanpa meningkatkan hasil olahan, akan kalah saing. Sementara petani kopi masih meraba-raba skema yang tepat untuk pemasaran kopi Buleleng. Menurutnya, Buleleng juga belum memiliki alat roasting kopi yang baik, sehingga hasilnya kurang bagus.

"Kalau cara roasting, alatnya masih konvensional. Tadi sudah kami diskusikan akan studi banding tentang alat-alat pembuat kopi yang bisa membuat rasa kopi terus konsisten. Karena, kalau roastingnya kering, beda lagi rasanya. Roastingnya kurang, aromanya enak, rasanya kalah. Cari mesin yang bisa membuat standar kopi terus terus terjaga," tandas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Di sisi lain, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menyebutkan, perlu upaya memaksimalkan lahan perkebunan kopi di Buleleng yang ada, baik kopi robusta maupun kopi arabika. Mengingat, komposisi lahan budidaya kopi robusta dengan arabika selisih sangat jauh. Yakni kopi robusta sekitar 10.000 hektare kemudian kopi arabika hanya sekitar 2.000 hektare.

"Harus bisa memaksimalkan lahan yang ada baik robusta maupun arabika. Walaupun robusta mempunyai nilai ekonomi yang lebih rendah, tetapi karena jumlah luasan lahannya yang lebih besar. Ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani," kata Wabup Sutjidra. Untuk itu, para petani dan PD Swatantra diminta untuk membuat kelompok petani kopi. Agar petani kopi tidak jatuh ke tangan pihak ketiga.

Sementara itu, Kadis Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM (Dagperinkop-UKM) Dewa Made Sudiarta mengatakan, Buleleng memiliki varietas kopi unggulan arabika dan robusta yang sangat potensial dan memiliki citarasa yang khas. Produksi kopi di Buleleng setiap tahunnya rata-rata mencapai 4.500 ton lebih. Hal ini menjadikan Kabupaten Buleleng menjadi penyedia kopi di Bali bahkan Indonesia.

Kata Dewa Sudiarta, Festival Kopi Buleleng merupakan wujud bangga produk lokal Buleleng, dengan budidaya, menggunakan, membeli dan memasarkan kopi Buleleng. Serta mengangkat dan me-rebranding Kopi Buleleng menjadi produk unggulan 'the spirit of sobean'. Tujuan dari festival ini juga untuk meningkatkan pemahaman kelompok petani dan pelaku UKM dalam menghasilkan olahan kopi berkualitas dan berdaya saing.

"Kami juga berupaya meningkatkan keterampilan pelaku UMK pengolah kopi atau calon barista dalam mengembangkan usaha, memperluas akses pemasaran produk unggulan kopi Buleleng secara konvensional maupun digital. Sehingga bisa menghasilkan olahan kopi berkualitas dan berdaya saing," jelas Dewa Sudiarta. *mz

Komentar