nusabali

Movement of Recovery Gelar Art With Purpose, Gandeng LaLa Land Creative Studio

  • www.nusabali.com-movement-of-recovery-gelar-art-with-purpose-gandeng-lala-land-creative-studio

TABANAN, NusaBali.com - Komunitas Movement of Recovery (MoR) menampilkan pergelaran seni bertajuk Art With Purpose yang dielaborasi dengan diskusi mengenai pemulihan ketergantungan narkoba dan alkohol.

Pertunjukkan seni yang dilaksanakan di LaLa Land Creative Studio, Jalan Bypass Tanah Lot, Buwit, Kediri, Tabanan pada Sabtu (19/6/2021), menampilkan live tattoes, live mural, dan pergelaran seni lainnya, yang kemudian dilanjutkan dengan  diskusi mengenai pengalaman para anggota komunitas MoR dalam melakukan upaya pemulihan dari kecanduan narkoba ataupun alkohol.  

Tamu yang hadir berjumlah lebih dari 50 orang dan tampak antusias mengikuti  acara yang berlangsung dari pukul 14.00 sampai 22.00 Wita.  

Untuk diketahui, MoR merupakan komunitas yang terdiri dari orang-orang yang peduli dengan upaya pemulihan akibat penyalahgunaan narkoba dan alkohol.  Salah satu pendiri Komunitas MoR, Nev Doidge, menyatakan MoR merupakan gerakan untuk memberi kesempatan bagi siapapun untuk melakukan pemulihan dari ketergantungan narkoba dan alkohol. Ia pun merasa bersyukur LaLa Land memiliki perhatian terhadap misi yang dilakukan oleh komunitas MoR, terbukti dengan dapat digelarnya ajang bersama pada hari tersebut.  

“Kami berharap dengan kolaborasi bersama LaLa Land, kami dapat memperkenalkan orang-orang berkebutuhan khusus dan selanjutnya dapat berperan melalui berbagai project kami,” ujar Nev, pria asal Selandia Baru ini.    

Salah seorang pendiri gerakan MoR lainnya, I Wayan Eka Sunya Antara, menjelaskan bahwa gerakan Movement of Recovery menawarkan sumber daya komunitas one-stop-shop yang menginspirasi dan memberdayakan pemulihan sebagai pilihan gaya hidup positif. 

“MoR Project memberikan tujuan dan makna kepada pecandu dan komunitas pemulihan Indonesia, membantu mematahkan stigma dan menyatukan satu sama lain, membantu komunitas yang menunjukkan bahwa pecandu dalam pemulihan dapat membantu dan menjadi anggota produktif masyarakat mereka,” terang pria yang akrab dipanggil Bimbim ini.

Sementara Stephen Myburgh, seniman sekaligus pendiri LaLa Land Creaative Studio menyebut La La Land sangat terbuka bagi siapapun terutama para seniman untuk melakukan hal apapun demi kebaikan. Ia merasa bangga LaLa Land dapat berkontribusi pada beberapa kegiatan sosial di Bali, termasuk pada kegiatan kali ini untuk memfasilitasi komunitas MoR, yang berjuang dalam pemulihan penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

 
“Kami ingin orang-orang lebih mengenal komunitas orang berkebutuhan khusus, dan selanjutnya kita dapat berdiskusi lebih jauh untuk mengatasi permasalahannya,” ujar pria yang akrab dipanggil Steve. 

Selain komunitas Movement of Recovery, beberapa komunitas lainnya yang tergabung dalam Yayasan Bali Bersama Bisa juga tampak hadir dalam acara tersebut seperti Komunitas Bipolar Bali, KPSI simpul Bali (Rumah Berdaya),  dan komunitas lainnya. 

Sementara itu ditemui pada kesempatan yang sama, pemilik sekaligus pendiri Lala Land Creative Studio, I Made Austana, menyebut kegiatan tersebut merupakan gelaran seni yang dielaborasi dengan pencerahan tentang narkoba dan alkohol oleh komunitas Movement of Recovery.   

“Secara keseluruhan (acara ini) tentang seni, pesertanya adalah para seniman termasuk dari pelukis tuna netra, DJ, serta komunitas Bali Bersama Bisa, dan juga tamu asing maupun lokal” ujar Ode panggilan akrab I Made Austana.

Dengan kegiatan tersebut, ia berharap LaLa Land Creative Studio lebih dikenal sebagai perkumpulan orang-orang seni, baik lokal maupun mancanegara. Terkait elaborasi dengan Movement of Recovery ia berharap LaLa Land dapat berkontribusi untuk ikut membentuk  pemuda-pemuda bangsa agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. *adi

Komentar