nusabali

Pembangunan TPS 3R di Tabanan Masih Lemah, Baru 14 Desa

  • www.nusabali.com-pembangunan-tps-3r-di-tabanan-masih-lemah-baru-14-desa

TABANAN, NusaBali
Dari 133 desa di Kabupaten Tabanan, kini baru 14 desa punya Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R).

Guna menggencarkan pengolahan sampah berbasis sumber di TPS3R, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Majelis Madya Kabupaten Tabanan.  Minggu (20/6), Kepala DLH Tabanan I Made Subagia mengatakan, dari TPS3R itu, 5 TPS3R dibangun tahun 2021. Lima tersebut, TPS3R di Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri. Desa Pangkung Karung mendapatkan bantuan  pembangunan TPS3R dari APBN melalui Kementerian PUPR. Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, mendapat bantuan pembangunan TPS3R dari DAK 2021. Desa Pujungan, Desa Sai, dan Desa Padangan, Kecamatan Puluhan. Tiga desa ini membangun TPS3R menggunakan dana desa.

Subagia mengatakan, pembangunan TPS3R di masing-masing sangat penting, sesuai Pergub Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengolahan Sampah Berbasis Sumber. Guna mendukung peraturan tersebut, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Desa Adat Madya Kabupaten Tabanan. "Kami sudah komunikasikan hal ini kepada dua instansi tersebut yang kita ajak kerjasama," katanya.

Jelas Subagia, meskipun ada desa yang belum memiliki TPS 3R, masyarakat bisa melakukan pengolahan sampah sendiri terutama sampah organik. Caranya warga bisa membuat lubang biopori, komposter, atau pun lubang daur ulang. Sementara, sampah non organik tetap memanfaatkan bank sampah yang ada. "Solusi ini memang harus mulai dilakukan masyarakat, tujuannya untuk mengurangi intensitas sampah ke TPA," terang Subagia.

Untuk sekarang, kata Subagia, pengolahan sampah berbasis sumberi ini memang sudah mulai dilakukan masyarakat. Setiap tempat wisata juga sudah mengolah sampah berbasis sumber ini. Seperti di DTW Ulun Danu Beratan dan The Bloom Garden sudah mulai membuat TPS3R tersebut. "Kami harapkan di setiap tempat wisata menetapkan hal serupa, sehingga untuk masalah sampah bisa diatasi dengan baik," tandasnya. *des

Komentar