nusabali

Bupati Tamba Minta Investor Menunda

Rencana Pembangunan Pabrik Limbah B3 di Pengambengan

  • www.nusabali.com-bupati-tamba-minta-investor-menunda

Bupati Jembrana minta pembangunan pabrik pengolah limbah B3 ditunda sebulan dua bulan. Sementara pihak investor diminta melakukan sosialisasi intensif kepada warga sekitar.

NEGARA, NusaBali

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengecek lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (18/6), menyusul adanya pro kontra. Hasilnya, Bupati Tamba meminta kepada pihak PT Klin selaku investor untuk menunda pembangunan sambil mempertajam sosialisasi kepada masyarakat sekitar.

Saat turun mengecek ke lokasi pembangunan pabrik yang berada di Banjar Munduk, Desa Pengambengan, juga hadir puluhan perwakilan warga yang menolak pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 medis tersebut. Ketika melihat ada beberapa pekerja yang menyiapkan rencana pembangunan pabrik tersebut, Bupati Tamba meminta agar dihentikan untuk mengantisipasi adanya gejolak warga.

Bupati Tamba mengatakan, dirinya dilematis menghadapi persoalan rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 medis ini. Satu sisi dari pihak investor sudah mendapat izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan pemerintah sebelumnya. Namun banyak masyarakat yang menolak. “Di sisi lain, kami tidak bisa membendung investasi masuk di Bali dan Jembrana khususnya. Kita sangat dilematis,” ucapnya.

Menurut Bupati Tamba, persoalan ini harus segera dicarikan solusi. Sebelum ada win-win solution, dirinya berharap kepada pihak investor untuk menunda pembangunan. “Tinggal bagaimana sosialisasinya dilakukan lebih tajam sehingga ada titik temu. Karena itu, saya minta pembangunan ditunda sembari menunggu bagaimana hasil pendekatan PT Klin dengan warga,” ujar Bupati Tamba.

Bupati Tamba menambahkan, secara prinsip dirinya sangat mendukung investasi masuk ke Jembrana. Bahkan, dirinya siap memfasilitasi dan memberikan ‘karpet merah’. Namun dirinya juga tidak ingin kepentingan usaha itu merugikan masyarakatnya. Jika sampai terjadi dampak merugikan, dirinya memastikan akan hadir untuk membela warganya. “Saya sudah minta perusahaan (PT Klin) tunda dulu pekerjaan di sini sebulan dua bulan. Jangan sampai proyek berjalan memancing situasi tidak kondusif di masyarakat. Kami siap memediasi. Termasuk mengajak rekan-rekan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) nantinya,” kata Bupati Tamba.

Kepada perwakilan PT Klin, Bupati Tamba pun meminta dalam waktu dekat ini, bisa memberikan pemahaman sejelas-jelasnya kepada warga yang menolak. Termasuk melakukan pendekatan kepada tokoh umat. “Sosialisasi penting untuk meyakinkan masyarakat kalau investasi yang dijalankan  aman. Dari sosialisasi nanti, PT Klin juga harus memastikan bagaimana industri dan perikanan tidak tercemar. Termasuk apa kontribusi bagi warga sekitar serta tenaga kerja lokal yang bisa direkrut,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, ini.

Sementara salah satu perwakilan warga yang menolak, Sariaman, menyambut baik sikap Bupati untuk menunda rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 medis di Pengambengan ini. Dirinya menegaskan, secara konsisten bersama warga terus menolak rencana pembangunan pabrik limbah B3 ini sejak 2017. “Penolakan itu bukan tanpa dasar atau anti akan investasi yang masuk. Namun mewakili warga lainnya, kita ingin rencana pembangunan pabrik B3 medis ini dikaji ulang,” ucap Sariaman.

Sariaman menambahkan, dirinya bersama warga yang menolak siap diajak berdialog dengan perwakilan investor. Termasuk sepakat untuk menjaga situasi tetap kondusif. “Kita sebenarnya tidak mau terus menerus begini. Kami paham, kalau izin sudah keluar tidak bisa dicabut. Tetapi sebaiknya tempatnya dipindahkan saja. Bukan di sini, karena wilayah ini dekat pemukiman. Biarkan di sini menjadi industri perikanan,” ujarnya.

Sementara perwakilan dari PT Klin, I Gede Agung Jonaparta, mengatakan sepakat mengikuti saran Bupati Tamba. Pihaknya akan menunda pembangunan sembari menunggu hasil sosialisasi dengan warga. Dirinya memastikan akan secepatnya melakukan pendekatan dengan warga, serta menjelaskan bagaimana tujuan dari pendirian pabrik. Pabrik limbah B3 medis yang dijalankannya nanti, dirinya memastikan sanggup mempekerjakan tenaga lokal hingga 30 orang. “Kami akan cari win-win solution dan melakukan pendekatan kepada warga. Tentunya kami akan selalu ikut arahan Pak Bupati,” ucapnya. *ode

Komentar