nusabali

Dua hari Pasca Banjir, Pura Teratai Bang Masih Tertimbun Kayu

  • www.nusabali.com-dua-hari-pasca-banjir-pura-teratai-bang-masih-tertimbun-kayu

Dua hari pasca diterjang banjir bandang, Pura Teratai Bang di Desa Pakraman Bukit Catu, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, masih tertimbun lumpur dan kayu gelondongan, Jumat (23/12).

TABANAN, NusaBali
Sembari menunggu bantuan alat berat, krama Desa Pakraman Bukit Catu kemarin kembali gotong royong menyingkirkan material dari arel pura yang berlokasi di seputar Kebun Raya Bedugul ini.

Saat gotong royong untuk kedua kalinya, Jumat kemarin, krama penyusung Pura Teratai Bang dari tiga banjar adat di Desa Pakraman Bukit Catu bekerja dengan peralatan manual seperti sekop, cangkul, dan chainsaw (gerjaji mesin). Sementara Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tabanan berjanji akan menurunkan alat berat berupa dozer (untuk menarik kayu) dan excavator, Sabtu (24/12) ini.

Kegiatan gotong royong dalam skala kecil di areal Pura Teratai Bang, Jumat kemarin, berlangsung selama 2 jam sejak pagi pukul 07.00 hingga 09.00 Wita, dengan melibatkan sekitar 200 krama. Selain krama dari Desa Pakraman Bukit Catu, hadir pula Kepala Balai Konservasi SDM Provinsi Bali Suhariono, Kepala Dinas PU Tabanan I Gusti Anom Anthara, Kasi Perencanaan Dinas PU Tabanan I Made Partana, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Tabanan I Nyoman Sudana, Danramil 1619-07/Baturiti Kapten Inf I Made Widiarta, anggota DPRD Tabanan I Nyoman Suta, dan Manajer DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika.

Mereka bahu membahu memotong kayu gelondongan, lalu memindahkannya dari areal pura. Selain itu, krama juga mengeruk endapan lumpur setinggi 20 cm dengan sekop. Sebagian krama lainnya membuat saluran air ke selokan, agar air dan lumpur berkurang dari Utama Mandala dan Madya Mandala Pura Teratai Bang.

“Kami kerjakan dulu semampunya, sembari menunggu bantuan alat berat dari Pemkab Tabanan,” ungkap Bendesa Pakraman Bukit Catu, I Wayan Puja, yang kemarin didampingi Kelian Dinas Bukit Catu I Wayan Sarma.

Menurut Wayan Puja, gotong royong dengan peralatan manual ini sudah dilakukan dua hari secara beruntun, sejak Kamis (22/12). Pihaknya berharap, dengan dikerahkannya alat berat bantuan Dinas PU Tabanan hari ini, material kayu gelondongan, lumpur, dan sampah lainnya yang menimbun Pura Teratai Bang bisa dibersihkan.

Banjir bandang yang memporakporandakan Pura Teratai Bang sendiri terjadi Rabu (21/12) malam. Kayu-kayu gelondongan dan juga rumpun bambu hanyut menyapu areal Pura Teratai Bang akibat longsor dari Gunung Tapak dan Bukit Lesung yang berada di bagian atas (sebelag barat) Kebun Raya Bedugul. Bukan hanya Pura Teratai Bang yang porakporanda hingga menimbulkan kerugian material miliaran rupiah, namun juga objek wisata Kebun Raya Bedugul.

Ada 22 bangunan di Pura Teratai Bang hancur diterjang banjir bandang. Bangunan suci yang porakporanda ini tersebar di lima kawasan Pura Teratai Bang. Di kawasan Taman Beji, bangunan yang porakporanda mekiputi Padmasari, Gedong Bata, Bale Pemiosan, Bale Pesandekan, Bale Upakara, Patung Wisnu, dab Tempat Panglukatan. Bangunan yang porakporanda di kawasan Siwa Lingsir meliputi Patung Batara Bayu, tembok panyengker Siwa Lingsir.

Sedangkan di Utama Mandala Pura Teratai Bang, yang hancur meliputi Bale Niskala, Pondasi Padmasana, Bale Pesandekan, Tembok Panyengker, dan Bale Pemiosan. Di Madya Mandala, bangunan yang porakporanda adalah Bale Kulkul, Tembok Panyengker, Palinggih Apit Lawang, Bale Lantang, Bale Gong, Bale Punia, dan Pewaregan. Sebaliknya, bangunan yang luluhlantak di Nista Mandala Pura Teratai Bang adalah Bale Pebatan.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Tabanan, I Gusti Anom Antara, menyatakan mulai Sabtu ini pihaknya akan mengerahkan peralatan dozer ke areal Pura Teratai Bang. Dozer ini akan dimanfaatkan untuk mengangkat dan menarik kayu-kayu gelondongan ukuran besar. Selain dozer, Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan juga bantu pinjamkan excavator. “Mulai besok (hari ini), kami gunakan alat berat untuk bersihkan material lumpur, kayu-kayu gelondongan, dan sampah lainnya dari Pura Teratai Bang,” terang Anom Antara, Jumat kemarin.

Anom Antara menyebutkan, Asisten II Setda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana juga telah menginstruksikan seluruh SKPD Pemkab Tabanan untuk gotong royong ke Pura Teratai Bang. Rencananya, jajaran SKPD Pemkab Tabanan akan gotong royong ke lokasi bencana di pura Teratai Bang, Selasa (27/12) nanti.

Buat sementara, Dinas PU Tabanan baru mendata dan mengindentifikasi kerusakan akibat banjir bandang yang memporakporandakan Pura Teratai Bang. “Jumlah kerugian masih kami hitung,” terang Anom Antara.

Di sisi lain, Danramil 1619-07/Baturiti Kapten Inf Made Widiarta juga mendapat perintah dari Dandim 1619/Tabanan untuk pengerahan personel ke areal Pura Teratai Bang, Selasa nanti. Sampai kemarin, belum ada pengerahan personel TNI, karena belum adanya alat berat, mengingat material longsor sangat besar. Namun, kata Widiarta, setelah mendapat informasi dari Dinas PU Tabanan mengenai rencana kedatangan alat berat, pihaknya berencana mengerahkan personelnya untuk bergotong royong ke Pura Teratai Bang, hari ini.

Sementara, anggota DPRD Tabanan, Nyoman Suta, yang notabene krama Desa Pakraman Bukit Catu, mengatakan akan bersurat ke instansi terkait untuk dukungan menyiapkan alat berat secepatnya dari Pemkab Tabanan dan BPBD.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Jumat kemarin, Ketua Kebun Raya Eka Karya Bali (Kebun Raya Bedugul), Bayu Adjie, mengatakan pihaknya masih berupaya mendatangkan alat berat. Pasalnya, kerja manual tidak optimal, mengingat ketebalan lumpur di Kebun Raya bedugul mencapai 30 cm. Jika tak ada halangan, Kebun Raya bedugul rencananya kembali akan dibuka untuk pengunjung pas perayaan Natal, Minggu (25/12) besok.

“Sekarang fokus dulu bersihkan material lumpur dan sampah,” jelas Bayu Adjie. Dia menyebutkan, Kebun Raya Bedugul buat sementara ditutup untuk umum selama 3 hari. “Jika keadaan memungkinkan, kami upayakan pas hari Natal nanti sudah buka,” katanya. * k21

Komentar