nusabali

'Stop Kasus Kriminal Libatkan Anak'

Wagub Cok Ace Dukung Penguatan Perlindungan Anak dan Perempuan di Masa Pandemi

  • www.nusabali.com-stop-kasus-kriminal-libatkan-anak

Di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19, perempuan dan anak adalah kelompok rentan yang membutuhkan perhatian dan perlindungan.

DENPASAR, NusaBali

Wakil Gubernur Bali, Prof Dr Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mendukung upaya penguatan perlindungan anak dan perempuan di tengah situasi Pandemi Covid-19. Dukungan ini disampaikan Wagub Cok Ace saat menghadiri Rakornas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Wantilan Hotel Hyatt Regency Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (16/6).

Rakornas PPPA mengusung tema ‘Sinergi Pusat dan Daerah Dalam Mewujudkan Indonesia Ramah Perempuan dan Layak Anak’, berlangsung selama 3 hari 16-18 Juni 2021. Acara offline di Hotel Hyatt Regency Sanur diikuti pejabat di lingkungan Kementerian PPPA dan OPD terkait di Pemprov Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali. Pembukaan Rakornas ditandai dengan penyerahan plakat dari Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga kepada Wagub Cok Ace dan Walikota Denpasar IGN Jaya Negara.

Pembukaan Rakornas P3A juga dihadiri Anggota Komite III DPD RI dapil Bali membidangi pendidikan, pariwisata dan pemberdayaan perempuan Anak Agung Gde Agung. Saat berbicara di hadapan peserta Rakornas, Wagub Cok Ace mengatakan, Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, khususnya di Pulau Dewata sebagai daerah pariwisata.

Pandemi Covid-19, menurut Wagub Cok Ace, tak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga berimbas pada bidang lain seperti ekonomi, sosial hingga keamanan. Di tengah situasi itu, dia berpendapat bahwa perempuan dan anak adalah kelompok rentan yang membutuhkan perhatian dan perlindungan. Apa yang disampaikannya itu didasari fakta bahwa makin banyak perempuan dan anak yang harus menanggung beban akibat dampak Pandemi Covid-19.

Mengikuti pemberitaan yang berkembang di berbagai media, dia menyebut kelompok perempuan dan anak juga kerap menjadi sasaran tindak kriminal. “Saya berharap, Rakornas menghasilkan rumusan yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya terkait penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak,” ujar mantan Bupati Gianyar, ini.

Wagub Cok Ace yang juga menjabat sebagai Ketua BPD PHRI Bali menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) karena telah ikut berpartisipasi dalam program Work From Bali. Karena hal ini setidaknya mendorong perputaran ekonomi masyarakat Bali, khususnya di sektor pariwisata. "Kegiatan ini mudah-mudahan membawa angin segar bagi kebangkitan sektor pariwisata Bali," ujar tokoh Puri Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar,ini.

Sementara itu, Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyampaikan terima kasih atas sambutan luar biasa dari jajaran Pemprov Bali.

Wanita yang akrab disapa Bintang Puspayoga ini menerangkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pemulihan Bali yang tengah diupayakan pemerintah. “Kegiatan dilaksanakan dengan pola hybrid, secara offline kami laksanakan di Bali. Sementara provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia mengikuti secara online,” sebut istri dari Menteri Koperasi dan UKM periode 2014-2019, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Bintang Puspayoga juga menyinggung pentingnya upaya penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Hal ini menurutnya sangat penting karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah kelompok perempuan dan anak.

“Perhatian terhadap perempuan dan anak mesti menjadi prioritas karena secara umum berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM,” imbuh tokoh perempuan asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur ini. Khusus terkait perlindungan anak, dia menekankan agar pemerintah daerah mulai jenjang provinsi hingga kabupaten/kota memperkuat keberadaan Forum Anak.

Selain itu, ibunda dari Anak Agung Abiyoga ini kembali mengingatkan lima isu prioritas yang menjadi fokus pembangunan PPPA berdasarkan arahan Presiden RI Joko Widodo. "Lima prioritas itu, yakni peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dalam pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak," ujar Bintang Puspayoga. *nat

Komentar