nusabali

Tampil Apik, Seni Jegog Menggema di Arena PKB XLIII

  • www.nusabali.com-tampil-apik-seni-jegog-menggema-di-arena-pkb-xliii

DENPASAR, NusaBali
Sekaa Jegog Dau Mekar Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana dan Yayasan Kesenian Jegog Duta Kabupaten Jembrana tampil apik di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021.

Penampilan kesenian khas Jembrana, jegog ini digelar di Gedung Nawanatya, Kampus ISI Denpasar, Senin (14/6) malam. Meski pementasan Jegog Mebarung disiarkan secara daring melalui Chanel YouTube Disbud Provinsi Bali cukup memikat hati penonton. Dipantau secara langsung di laman Channel YuoTube Disbud Bali, pagelaran seni jegog mebarung saat pementasan live sukses membius penonton di rumah dengan menembus angka 400 orang lebih.  

Penampilan kedua duta kesenian asal Jembrana ini masing-masing membawa tiga garapan tabuh dan tarian. Di antaranya tabuh Trungtungan berjudul Ngelangun Semeng, kemudian Tabuh Petegak Jalak Putih dan Tari Makepung.

Tabuh Jalak Putih ingin menuangkan ke dalam sebuah garapan tabuh petegak jegog dengan sistem pengolahan nada dan ornamenta musical yang dinamis terlihat sederhana namun bermakna. Begitupula andalan tabuh trungtungan berjudul Ngulangun Semeng menyiratkan pesan mendalam menjaga alam agar tetap asri. Merespon hijaunya pepohonan bergoyang gemulai tertiup angin menyambut sang surya terbit di ufuk timur, diiringi dengan siulan burung yang menyapa pagi. Tabuh ini sangat melegenda di hati pecinta seni jegog.

Tari Mekepung yang merupakan garapan tari karya I Ketut Suwentra SST tari ini menggambarkan atraksi balapan kerbau sebagai bentuk keceriaan, kegembiraan para petani ketika mengangkut hasil panennya dari sawah menuju rumah mereka masing-masing.

Sebagai sajian pamungkas, suara gemuruh kedua jegog saling bersahutan dan menggema di Panggung Natya Mandala. Dua barungan jegog yang tampil  secara  bersamaaan dan saling bersahutan mengundang decak kagum penonton yang menyaksikan, tidak saja di Gedung Natya melainkan penonton di rumah.

Penampilan garapan seni jegog duta seni Jembrana ini sejalan dengan konsep PKB yang mengangkat tema PKB ke 43 mengangkat tema 'Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan)'.  Koordinator Sekaa Jegog Dau Mekar, I Ketut Suarda mengungkapkan nama Dau merupakan nama pohon di hutan yang mempunyai bunga yang mekar di musim kemarau. Jadi bunga inilah yang mengundang lebah dan kembang hang mengisap sarinya.

"Dari pohon dau inilah betapa indahnya hidup  kita dan melalui  karya tabuh teruntungan ini senantiasa bisa bersinergi sesama sekaa Jegog yang ada di Jembrana," jelas Ketut Suarda. Kendati pemanggungan pentas seni Jegog berlangsung secara daring dan luring, dengan keterbatasan jumlah pengunjung. Namun, semangat seniman  mewarisi karya seni yang sangat mendunia ini tetap terjaga.

"Konsepnya jegog sangat khas, sangat dekat dengan atmosfir alam, pertanian, kehidupan pedesaan dimana penabuhnya yang selalu tampil energik, menampilkan karya-karyanya di berbagai kancah tak terkecuali di panggung PKB tahun ini dalam suasana keterbatasan," kata Kadek Wahyudita selaku Tim Kreatif.

Kadek Wahyu tak menampik, di tengah keterbatasan pementasan karena Pandemi, namun antusias penonton seni jegog patut diapresiasi. "Melihat penonton yang menyaksikan melalui daring luar biasa kita patut apresiasi, tak ada bedanya penonton menyaksikan secara langsung dalam suasana sebelum Pandemi," tandasnya. *mis

Komentar