nusabali

World Sea Turtle Day Diperingati dengan Beach Clean Up di Pantai Serangan

  • www.nusabali.com-world-sea-turtle-day-diperingati-dengan-beach-clean-up-di-pantai-serangan

DENPASAR, NusaBali.com – Menyambut World Sea Turtle Day, Rabu (16/6/2021), TCEC (Turtle Conservation and Education Center) Denpasar menggelar beach clean up dan pelepasan tukik (anak penyu).

Sejumlah elemen masyarakat ikut dalam aktivitas yang dilangsungkan di kawasan konservasi penyu dan Pantai Serangan, Denpasar Selatan.  “Saya sangat senang dan berterimakasih ada komunitas dan gerakan seperti ini yang peduli dengan kawasan pantai Desa Serangan, dan harapan ke depannya agar kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan, dan saya pun akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat Desa Serangan untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan bersih-bersih pantai ini,” ujar Bendesa Adat Desa Serangan I Made Sedana.


Sementara itu I Made Sukanta selaku Pengelola TCEC dan koordinator kegiatan World Sea Turtle Day 2021, mengatakan kegiatan juga dilakukan dengan pelepasan 20 ekor tukik. “Harapan ke depannya semoga kegiatan seperti ini dapat berlangsung secara berkelanjutan, dan yang berpartisipasi pun semakin banyak lagi, tidak hanya dari komunitas pecinta lingkungan saja, tapi yang kami harapkan adalah respons dari masyarakat Desa Serangan itu sendiri,” ujarnya.

Selain melibatkan perangkat Desa Serangan, pihak TCEC, dan kepolisian,  komunitas Trash Hero Indonesia juga menerjunkan puluhan anggotanya. Komunitas ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat yang sedang berkunjung ke Pantai Serangan, agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. “Kami siapkan 40 personel,” ujar Wayan Aksara yang merupakan Ketua dari Trash Hero Indonesia.

Aksara mengatakan bahwa masalah sampah plastic menjadi perhatian karena pencemarannya terasa memprihatinkan. “Maka dari itu sebagai wujud bakti sebagai masyarakat Bali mari bersama-sama mengurangi jumlah pemakaian plastik sekali pakai, dan disiplin membuang sampah pada tempatnya,” ungkap Aksara.

Dia mengingatkan bahwa sebagai masyarakat Bali yang mengenal konsep Tri Hita Karana, yang berarti tiga penyebab kebahagiaan. Pertama mewujudkan hubungan yang harmonis kepada Tuhan, kedua mewujudkan hubungan yang harmonis terhadap sesama manusia, dan ketiga mewujudkan hubungan yang harmonis kepada lingkungan. “Masyarakat Bali harus mulai sadar bahwa pada kenyataannya beberapa lingkungan di Pulau Bali ini sudah tercemar dengan sampah plastik,” harapnya.

Wayan Aksara pun berharap agar pembersihan kawasan Pantai Serangan dapat dilakukan secara berkelanjutan yang melibatkan masyarakat Desa Serangan itu sendiri. “Apabila masyarakat setempat ikut berpartisipasi secara konsisten dan berkelanjutan, maka lingkungan di kawasan konservasi penyu hingga kawasan pantai akan tetap terjaga dari sampah plastik, karena sampah plastik merupakan sebuah masalah yang harus diselesaikan bersama,” ujarnya. *rma

Komentar