nusabali

Buleleng Kembali Raih Penghargaan Nirwasita Tantra 2020

Setelah Dua Kali Dapat Penghargaan dari Kementerian LHK 2016 dan 2019

  • www.nusabali.com-buleleng-kembali-raih-penghargaan-nirwasita-tantra-2020

Bupati Putu Agus Suradnyana dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna juga sabet anugerah ‘Green Leadership Nirwasita Tantra Tahun 2020, dengan predikat terbaik kedua se-Indonesia

SINGARAJA, NusaBali

Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali meraih penghargaan pelestarian lingkungan hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Penghargaan tersebut adalah Nirwasita Tantra Tahun 2020 di mana Buleleng menempati posisi terbaik kedua di bawah Kabuoaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Buleleng merupakan satu-satunya daerah kawasan Bali-Nusa Tenggara yang mendapatkan Nirwasita Tantra Tahun 2020.

Selain mendapat penghargaan Nirwasita Tantra 2020, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama Wakil Bupati I Nyoman Sutjidra dan Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, juga sabet anugerah ‘Green Leadership Nirwasita Tantra 2020, dengan peringkat terbaik kedua se-Indonesia, setelah Bupati Sukoharjo. Penghargaan Nirwasita Tantra 2020 ini diberikan sebagai reward atas keberhasilan kepala daerah merumuskan dan menerapkan kebijakan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.

Ini merupakan penghargaan pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan untuk ketiga kalinya bagi Pemkab Buleleng dan Bupati Agus Suradnyana. Sebelumnya, penghargaan serupa juga sudah dua kali direngkuhBuleleng pada tahun 2016 dan 2019.

Penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2020 telah diumumkan secara virtual oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya, Selasa (15/6). Bupati Agus Suradnyana mengikuti acara pengumuman dan penerimaan penghargaan tersebut dari Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja.

Bupati Agus Suradnyana mengaku bersyukur kembali mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Dan, penghargaan yang diterima tahun ini dinilainya sangat istimewa. Pasalnya, penghagaan yang sama juga diberikan kepada Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, yang menjalankan peran pengawasannya terhadap pemerintahan.

“Penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2020 ini istimewa, karena kembar. Ketua DPRD Buleleng juga dapat. Mudah-mudahan, ini bisa kita pertahankan terus ke depannya,” ujar Bupati Agus Suradnyana seusai menerima penghargaan secara virtual, Selasa kemarin.

Agus Suradnyana pun mengusulkan agar daerah yang telah bekerja untuk menjaga dan melestarikan lingkungannya, diberikan reward sebagai bentuk motivasi. Reward yang diusulkannya kepada pemerintah pusat dan disampaikan langsung saat penyerahan penghargaan secara virtual kemarin, berupa tambahan Dana Alokasi Umum (DAU) kepada daerah yang berprestasi menjaga lingkungan.

Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Buleleng ini memaparkan, upaya pelestarian lingkungan di Gumi Panji Sakti dilakukan sejak tahun 2013 lalu, dicanangkan sebagai ‘Kabupaten Bebas Sampah Plastik’, dengan mengelola sampah dari sumbernya. Tidak hanya pengolahan sampah plastik saja, tetapi sampah organik juga dikelola Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di beberapa desa di Kabupaten Buleleng.

Menurut Agus Suradnyana, program ini belum dapat berjalan maksimal, karena beberapa desa di Buleleng tidak memiliki lahan yang harus disiapkan untuk membangun TPS 3R. “Kalau membeli lahan dengan dana desa, tentu perlu regulasi. Makanya, saya tadi usulkan ke Pak Gubernur untuk membuat regulasi yang mengatur tentang itu,” tegas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Agus Suradnyana juga mengatakan, Buleleng dengan topografi yang ‘nyegara gunung’, sangat tepat menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber, untuk pelestarian lingkungan. Ekosistem di daerah hilir bahkan yang bermuara ke laut, akan terjaga apabila ekosistem dan pengelolaan sampah di bagian hulu berjalan dengan baik.

“Laut kita diandalkan sekali oleh nelayan. Tapi, kalau di atas (gunung) kotor, terus tidak terjaga, ikan susah, terumbu karang rusak, ini penting sekali diperhatikan. Sehingga ini sangat penting sekali menjaga kelestarian lingkungan dari hulu hingga ke hilir,” tandas Bupati yang juga mantan Ketua Komisi III DPRD Bali tiga kali periode ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, Gede Melandrat, mengatakan penghargaan Nirwasita Tantra ini tidak serta merta langsung didapatkan daerahnya. Penghargaan ini merupakan penilaian oleh pemerintah pusat melalui Kementerian LHK terhadap kinerja daerah di bidang lingkungan.

Menurut Gede Melandrat, Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) rutin dikirimkan ke Kementerian LHK. Selain itu, kinerja selama ini juga sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tentang bagaimana pembangunan di bidang lingkungan yang berlandaskan Tri Hita Karana. “Karena ini berbasis Tri Hita Karana, tentunya lingkungan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan,” tegas Melandrat.

Sedangkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali Nusra, Ni Nyoman Santi, menyebutkan berbagai pendampingan telah dilakukan sehingga Buleleng mendapatkan kembali penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2020. Pendampingan itu mulai dari bedah DIKPLHD hingga melihat apa yang perlu disempurnakan. “Kami berharap Buleleng dapat mempertahankan penghargaan ini. Kami juga berharap kabupaten lainnya di Bali juga dapat mengikuti,” harap Nyoman Santi. *k23

Komentar