nusabali

Nasabah Koperasi GASB Dipertemukan dengan Pengurus

  • www.nusabali.com-nasabah-koperasi-gasb-dipertemukan-dengan-pengurus

GIANYAR, NusaBali
Sehari pasca gerudug DPRD Gianyar, para nasabah Koperasi Griya Anyar Sari Boga (GASB) yang tidak bisa tarik duitnya sekitar Rp 5 miliar, dipertemukan dengan pengurus Koperasi GASB, Selasa (15/6) siang.

Pada pertemuan tersebut, disepakati beberapa hal terkait keluhan nasabah yang kesulitan menarik duit dalam bentuk tabungan dan deposito. Pertemuan antara nasabah dan pengurus Koperasi GASB yang difasilitasi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gianyar, Selasa kemarin, dilaksanakan di Lantai II Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gianyar, mulai pukul 11.15 Wita hingga 14.03 Wita. Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Penasihat Koperasi GASB, Pengawas Koperasi GASB, dan perwakilan nasabah.

Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Gianyar, Dewa Gede Alit Mudiarta, mengatakan pertemuan ini sebagai tindak lanjut pengaduan sejumlah nasabah Kopersi GASB ke Kantor DPRD Gianyar, Senin (14/6) lalu. Menurut Alit Mudiarta, dalam pertemuan kemarin disepakati beberapa hal terkait keluhan nasabah yang kesulitan menarik duit Rp 5 miliar.

"Intinya, kita sudah menindaklanjuti keluhan nasabah (nasabah, Red). Pengurus dan pengawas Kopersi GASB berjanji akan berusaha memungut dana yang beredar berupa pinjaman, untuk bisa dipakai mengembalikan uang tersebut. Ini masih dalam usaha," jelas Alit Mudiarta seusai pertemuan kemarin.

Terkait Kantor Koperasi GASB di sebelah timur Lapangan Astina Gianyar (Alun-alun Kota) yang selama ini tutup, kata Alit Mudiarta, juga diupayakan akan dibuka kembali. "Nasabah meminta agar koperasi bisa dibuka kembali. Pengurus koperasi pun sudah menyanggupinya. Namun, karena keterbatasan biaya operasional, nantinya koperasi akan dibuka hanya dua kali seminggu," jelas Alit Mudiarta yang juga Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gianyar.

Sementara, Ketua Koperasi GASB, Dewa Putu Suteja, menyanggupi akan berusaha membuka kantor. Dewa Suteja juga berjanji akan berkomunikasi dengan oknum Manajer Koperasi GASB, Dewa Gede Arsa Wijaya, yang diduga telah menggunakan dana koperasi untuk keperluan pribadi. Uang yang diduga digunakan oknum manajer koperasi tersebut terdiri dari dana deposito nasabah mencapai Rp 3 miliar, dana tabungan Rp 700 juta, penggunaan nama debitur lain hingga Rp 300 juta, penggunaan kas di BRI Rp 500 juta, dan cash bon sebesar Rp 200 juta.

"Kami akan desak agar manajer koperasi menepati janji untuk menyediakan dana Rp 250 juta setiap tri wulan. Kami beri batas waktu sampai 21 Juni 2021, karena keesokan harinya akan dilakukan review hasil audit," tandas Dewa Suteja.

Terungkap, saat pertemuan nasabah dengan pengurus Koperasi GASB kemarin, oknum manajer koperasi ini sejatinya diundang hadir. Namun, surat undangan yang dikirimkan langsung oleh Dewa Suteja selaku Ketua Kopersai GASB, tidak diindahkan.

Dewa Suteja menyebutkan, oknum manajer koperasi ini sulit dihubungi dan susah ditemui. "Tidak bisa dihubungi. Setiapkali kami jajaran pengurus dan pengawas menghubunginya, yang bersangkutan nggak pernah jawab telepon. Pesan singkat yang dikirim juga tidak pernah dibalas," papar Dewa Suteja.

Bahkan, Dewa Suteja juga sempat mendatangi oknum manajer koperasi tersebut di kediamannya di Lingkungan Candi Baru, Kelurahan Gianyar, Selasa pagi. Namun, yang bersangkutan tidak ada di tempat. "Tadi pagi saya sudah ke rumahnya, tapi hanya ada orangtuanya. Saya titip surat agar datang hari ini (kemarin), ternyata tidak datang," sesalnya.

Versi Dewa Suteja, Kantor Koperasi GASB tutup sudah tuto awal Juni 2021 lalu. Alasannya, karena kendala biaya operasional. "Kami tidak mampu membiayai operasional kantor, sehingga tutup sejak awal Juni. Karena pernah bulan perlu biaya operasional sampai Rp 5 juta. Itu pun, hanya cukup sekadar uang minyak, bukan gaji pegawai," beber Dewa Suteja. Meski demikian, permintaan nasabah agar kantor kopersi dibuka, akan diupayakan. Nantinya, kantor kopersi akan dibuka hanya dua kali seminggu.

Sebelumnya, belasan nasabah Koperasi GASB sempat mesadu (mengadi) ke DPRD Gianyar, Senin (14/6) pagi pukul 10.00 Wita. Mereka mengadukan masalah uang tabungan dan depositonya mencapai Rp 5 miliar di koperasi yang tidak bisa ditarik. Sudah begitu, koperasi yang berkantor di Banjar Pasdalem, Kelurahan/Kecamatan Gianyar tepat sebelah timur Lapangan Astina Gianyar ini belakangan justru tutup.

Rombongan nasabah yang mengadu ke Dewan pagi itu dikoordinasikan Dewa Astawa. Mereka diterima oleh anggota Komisi I DPRD Gianyar I Made Wardana dan Plt Kepala Dinas Koperasi-UMKM Kabupaten Gia-nyar, Dewa Gede Alit Mudiarta, di Ruang Fraksi PDIP Kantor Dewan. Dalam pertemuan tersebut, Dewa Astawa memaparkan permasalahan di Koperasi GASB mulai terjadi sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Ketika itu, banyak nasabah datang ke koperasi untuk mencairkan tabungan dan depositonya yang sudah jatuh tempo. Namun, mereka tidak bisa menarik uangnya. *nvi

Komentar