nusabali

Pasar Blahbatuh Terbakar, 629 Kios Ludes

Bupati Mahayastra Lebih Dulu Tahu Terjadinya Kebakaran daripada Pedagang di Pasar

  • www.nusabali.com-pasar-blahbatuh-terbakar-629-kios-ludes

Sebelum terbakar, Pasar Blahbatuh sudah direncanakan untuk relokasi, sementara bangunannya akan diratakan buat dijadikan taman kota

GIANYAR, NusaBali

Kebakaran hebat melanda Pasar Umum Blahbatuh di Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Selasa (15/6) sore pukul 17.00 Wita. Meski tak ada laporan koran jiwa maupun terluka, seluruh 629 unit kios dan los di pasar ini ludes dilalap api. Hingga tadi malam pukul 22.37 Wita, upaya pemadaman api masih terus dilakukan.

Pantauan NusaBali, para pedagang yang panik berupaya menyelamatkan barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan. Angin yang bertiup cukup kencang menyebabkan api sulit dipadamkan. Asap hitam tampak mengepul dalam radius 7 kilometer, sementara bunga api membubung ke langit. Situasi semakin mencekam karena dekat pasar terdapat gardu listrik yang berpotensi meledak.

Belum diketahui pasti, apa penyebab kebakaran di Pasar Blahbatuh. Muncul dugaan, kebakaran dipicu oleh percikan api dupa. Menurut seorang pedagang pasar sengol, Agus, api awalnya kecil, muncul di sisi timur. Karena tiupan angin kencang, api dengan cepat membesar dan merembet hingga membakar seluruh bangunan.

Terlebih, kata Agus, di dalam Pasar Blahbatuh dominan berisi barang mudah terbakar seperti kain, janur kering, dan peralatan upakara. "Saya baru buka, belum dapat garus, ketika api sudah berkobar. Saya dan pedagang lainnya langsung menyelamatkan diri dan rombong dagangan," ujar Agus.

Sementara, Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra mengaku sebagai orang pertama yang melihat musibah kebakaran di Pasar Blahbatuh. Ketika itu, sore sekitar pukul 17.00 Wita, Bupati Mahayastra kebetulan melintas dari arah barat (Denpasar) menuju Kantor Bupati Gianyar, untuk menghadiri acara pisah sambut Kapolres Gianyar.

Menurut Bupati Mahayastra, setibanya di jembatan depan Vihara Amurwa Bhumi yang berjarak sekitar 100 meter sebelah barat Pasar Blahbatuh, dilihatnya kepulan asap hitam pekat membubung tinggi. Saat melaju semakin ke timur, Mahayastra melihat dengan mata kepala sendiri asap mengepul dari atap bangunan Pasar Blahbatuh. “Saya mungkin orang pertama yang mengetahui kebakaran ini,” jelas Maha-yastra kepada NusaBali.

Bahkan, Mahayastra sendiri yang teriak-teriak memperingatkan sejumlah pedagang pasar sengol yang baru buka di area parkir Pasar Blahbatuh. "Saya langsung turun dari mobil. Eh, pedagang pasar sengol masih santai, belum tahu ada kebakaran. Saya suruh keluar nggak, ada yang mau saya tunjukkan. Begitu saya perlihatkan sudah panggil polisi, baru mereka ngeh," papar Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar ini.

Mahayastra menyebutkan, kobaran api pertama kali muncul di lorong timur Pasar Blahbatuh. Mahayastra menyaksikan bagaimana kepanikan para pedagang begitu mengetahui musibah ini. "Ada yang berusaha menyelamatkan barang, saya lihat berupa sandal, beras. Tapi, begitu api membesar, saya langsung minta polisi memblokir mereka. Buat saya, lebih penting menyelamatkan jiwa, karena api semakin besar," katanya.

Saat itu juga, Bupati Mahayastra langsung mengontak Unit Pemadaman Kebakaran Kabupaten Gianyar. Bahkan, Mahayastra menyempatkan diri menghitung estimasi waktu kedatangan petugas Damkar. "Sebenarnya, jarak dari Pos Damkar ke Pasar Bklahbatuh ini bisa ditemuh hanya dalam waktu 10 menit. Tapi, saya hitung sampai 25 menit sejak saya berada di TKP, baru muncul 3 mobil Damkar pertama. Proses persiapan mereka 5 menit, baru penyemprotan," terang Mahayastra.

Terkait masalah ini, Mahayastra akan atensi SOP pemadaman kebakaran. Jika sudah termasuk cepat, syukur. Namun, jika termasuk lambat, akan dievaluasi. "Tentu kita akan genjot lebih maksimal lagi," papar Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.

Mahayastra sendiri kemain petang langsung meminta petugas Damkar untuk mengamankan rumah-rumah penduduk sekitar Pasar Blahb atuh dari amukan api. Beruntung, kobaran api bisa dilokalisir dan tidak sampai merembet ke pemukiman warga.

Petugas pemadam yang terjun memadamkan api dalam kebakaran di Pasar Blahbatuh, bukan hanya dari Gianyar. Ikut pula terjun unit pemadam kebakaran dari Kabupaten Bangli, Klungkung, Badung, dan Kota Denpasar. Armada Water Canon Polres Gianyar juga dikerahkan ke lokasi untuk bantu pemadaman api. Hingga tadi malam pukul 22.37 Wita, upaya pemadaman api masih dilakukan. Meski api sudah tidak lagi muncul, namun asap masih mengepul di sejumlah titik.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, Luh Gede Eka Suary, mengatakan jumlah pedagang di Pasar Blahbatuh mencapai lebih dari 600 oranjg, yang didominasi pedagang peralatan upakara. "Ada lebih dari 600 pedagang di Pasar Blahbatuh," jelas Eka Suary di lokasi TKP kebakaran, tadi malam.

Berdasarkan hasil pendataan semehtrara hingga tadi malam, jumlah kios dan los yang terbakar di Pasar Blahbatuh mencapai 629 unit. Rinciannya, toko tingkat sebanyak 22 unit, kios 57 unit, los 188 unit, dan pelataran 362 unit. Sedangkan jumlah pedagang di dalam mencapai 267 orang.

Kerugian material akibat kebakaran Pasar Blahbatuh kemarin diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah. Indikasinya, salah satu pedagang saja menderita kerugian sampai Rp 500 juta atau Rp 0,5 miliar, yakni Ni Wayan Eka Yani. Sebelum kebakaran, Eka Yani mengaku baru membeli barang dagangan sembako dan lainnya seharga Rp 500 juta. "Kami baru belanja snack, rokok, minyak goreng, dan bahan sembako lainnya. Kalau dihitung mungkin sampai Rp 500 juta," keluh pedagang asal Banjar Teruna, Desa Blahbatuh ini.

Terungkap, jauh sebelum terbarak, Pasar Blahbatuh rencananya akan direlokasi ke Pasar Yadnya. Sedangkan lokasi pasar saat ini rencananya akan dijadikan taman kota. Menurut Bupati Agus Mahayastra, bangunan Pasar Blahbatuh sedianya akan diratakan, eksekusi penataan taman direncanakan tahun 2022 mendatang.

"Perencanaan memang untuk taman. Masyarakat sudah setuju, pedagang pun telah setuju, demkikian pula pihak Puri Blahbatuh. Rencvana awal, pedagang akan pindah ke Pasar Yandnya,” jelas Bupati Mahayastra. Namun, sebelum rencana tersebut dieksekusi, Pasar Blahbatuh beserta isinya keburu ludes terbakar.

Bupati Agus Mahayastra mengatakan akan menggeloar rapat, Kamis (16/6) ini, terkait penanganan pasca kebakaran Pasar Blahbatuh. "Pertama kita berpikir bagaimana menenangkan 629 pedagang, karena mereka harus kembali berjualan. Apalagi, di masa pandemi Covid-19, luar biasa beban pemerintah dan beban masyarakat," jelas Bupati Mahayastra.

Menurut Mahayastra, dalam waktu dekat Pemkab Gianyar akan menyiapkan tempat relokasi sementara buat pedagang korban kebakaran. Eks relokasi Pasar Seni Sukawati di Lapangan Sutasoma, Desa Bantuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar menjadi pilihan strategis. "Lapangan Sutasoma cukup luas, bisa menampung 800 pedagang," tegas Mahayastra. *nvi

Komentar