nusabali

Pasien Covid-19 di RS Wangaya Tinggal 3 Orang

Kasus Kian Melandai, Okupansi Bed Hanya 5 Persen

  • www.nusabali.com-pasien-covid-19-di-rs-wangaya-tinggal-3-orang

DENPASAR, NusaBali
RSUD Wangaya Kota Denpasar saat ini tinggal merawat tiga pasien Covid-19 dari 58 bed yang disediakan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala.

Berkurangnya pasien Covid-19 yang dirawat sejak kasus di Kota Denpasar mulai mengalami penurunan.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dihubungi, Minggu (14/6). Menurutnya, pasien yang dirawat di RSUD Wangaya masih sekitar 5 persen dari total jumlah bed yang tersedia. Jumlah bed menurut dia sebanyak 58 bed dan yang kini masih terpakai hanya tinggal 3 bed.

Itu artinya kata dia, kasus positif Covid-19 yang memiliki gejala mengalami penurunan kendati di tempat lain kasus meningkat pasca libur lebaran. "Saat ini kasus di Denpasar terus mengalami penurunan. Saat ini okupansi bed di RSUD Wangaya hanya 5 persen. Jadi walaupun ada yang positif tetapi yang bergejala itu sedikit," ungkapnya.

Menurutnya, penurunan ini bahkan terjadi pasca libur hari raya lebaran. Biasanya, setiap ada libur hari raya kasus di Denpasar meningkat tajam. Tetapi, saat ini malah mengalami penurunan. Hal itu terjadi karena berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Denpasar demi membuat Denpasar menjadi zona hijau.

Mantan Kabid KIP Diskominfo Kota Denpasar ini mengaku, upaya yang dilakukan sebelum dan pasca lebaran, yakni melakukan penyekatan arus balik pasca libur lebaran. Biasanya, walaupun ada pemudik yang lolos mereka membawa keluarganya balik ke Denpasar. "Itu yang menjadi antisipasi utama pasca libur lebaran dan mengantisipasi pemudik balik ke Denpasar," ujarnya.

Selain penyekatan juga dilakukan Rapid Test Antigen secara masif ketika ada warga luar yang lolos masuk ke Denpasar. Mereka akan dilakukan Rapid Test Antigen di masing-masing lingkungan. Pemkot juga mewajibkan orang yang datang dari luar Bali membawa surat keterangan negatif Rapid Test Antigen.

Pemkot juga mengerahkan tim Yustisi setiap hari untuk menyisir dan memperingatkan warga yang tidak tertib protokol kesehatan dengan penindakan baik secara langsung maupun secara administratif. Bahkan, menurut pria asal Klungkung ini yang paling masif dilakukan, yakni menuntaskan vaksinasi bagi masyarakat Kota Denpasar.

Dia berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Denpasar juga dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. "Dengan mereka ikut menerapkan protokol kesehatan kami berharap tidak ada lonjakan positif Covid-19 lagi," tandasnya. Sementara Tim Yustisi Kota Denpasar yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, TNI/Polri kembali menggelar razia protokol kesehatan (Prokes) di beberapa titik di Kota Denpasar. Seperti yang dilakukan di Simpang Tohpati dan Taman Kota Lumintang Denpasar, Minggu kemarin.

Kasatpol PP Kota Denpasar, Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan dalam penertiban ini pihaknya menjaring 4 orang yang salah menggunakan masker. Atas kesalahan yang dilakukan semua pelanggar diberikan pembinaan.

Menurut Sayoga, dari 4 orang yang ditertibkan sebagian beralasan lupa menggunakan masker dan lokasi tujuan dekat rumah. Agar hal tersebut tidak terulang kembali, pihaknya memberikan efek jera kepada pelanggar dengan diberikan sanksi push up di tempat dan harus menandatangani surat pernyataan tidak melanggar kembali. "Dengan sanksi tersebut sehingga ada efek jera dan  diharapkan tidak mengulangi kembali," jelas Sayoga. *mis

Komentar