nusabali

21 Napi Tenggak Minuman Campur Disinfektan, 1 Tewas

20 Korban Masih Dirawat di RS, Semuanya Napi Perempuan

  • www.nusabali.com-21-napi-tenggak-minuman-campur-disinfektan-1-tewas

Para napi kasus narkoba di LP Perempuan Kerobokan diketahui tenggak minuman oplosan sejak Selasa hingga Rabu, tapi baru bertumbangan hari Kamis

MANGUPURA, NusaBali

Sebanyak 21 narapidana kasus narkoba di LP Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung dilarikan ke rumah sakit, setelah bertumbangan akibat tenggak minuman nutrisari bercampur disinfektan. Salah satu dari 21 napi yang semuanya perempuan ini tewas, sementara 20 orang lagi masih dirawat intensif di RSUP Sanglah, Denpasar.

Informasinya, para napi perempuan ini tenggak minuman nutrisari dicampur disinfektan, sejak Selasa (8/6) hingga Rabu (9/6). Namun, warga binaan berjumlah 21 orang itu baru merasakan gejala keracunan, Kamis (10/6) pagi. Mereka pun dilarikan secara bergelombang ke rumah sakit. Kemudian, salah satu dari mereka dinyatakan meninggal dunia, Jumat (11/6) pagi pukul 05.17 Wita.

Hal ini juga diakui Kepala LP (Kalapas) Perempuan Kerobokan, Lili, saat ditemui NusaBali di LP Kerobokan, Jumat siang. Menurut Lili, awalnya Kamis pagi ada 8 napi perempuan yang mengeluh sakit perut dan sesak napas, hingga mereka dibawa ke Klinik LP Kerobokan. “Karena kondisinya semakin parah, mereka dilarikan ke RSUP Sanglah," jelas Lili.

Menurut Lili, sampai Jumat kemarin, total ada 21 napi perempuan yang dilarikan ke rumah sakit karena gejala yang sama: sakit perut dan sesak napas. "Salah satu dari mereka meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 05.17 Wita. Warga binaan yang meninggal ini berinisial RT, usia 25 tahun, asal Jakarta," papar Lili.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Lili, diketahui minuman itu dioplos salah satu napi perempuan yang juga masih dirawat di RSUP Sanglah. Napi tersebut mengoplos cairan disinfektan yang biasa digunakan membersihkan kamar dengan minuman nutrisari. “Minuman itu lalu dibagikan ke teman-temannya di Lapas,” beber Lili.

Ditanya dari mana asal muasal disinfektan yang digunakan mengoplos, menurut Lili, salah satu napi mengambil cairan tersebut saat petugas lengah. Disinfektan tersebut sehari-harinya digunakan untuk membersihkan kamar dan peralatan lainnya. “Mungkin saat petugas lengah, cairan itu diambil dan dioplos dengan minuman lain,” tandas Lili.

Namun, Lili membantah ada pesta miras di LP Perempuan Kerobokan yang kini dihuni 206 warga binaan. “Tidak ada pesta miras. Itu spontan dilakukan warga binaan,” tegas Lili.

Sementara, Kadivpas Kanwil Kemenkum HAM Provinsi Bali, Suprapto, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian yang menimpa 21 napi perempuan tersebut. Menurut Suprapto, para napi yang keracunan ini terbagi di beberapa kamar.

Awalnya, napi yang minum hanya 4 orang. Setelah itu, minuman ditawarkan kepada napi di kamar lain. Merasa tak enak, sebagian napi ikut minum untuk menghormati tawaran rekannya. Sebagian lagi minum karena memang sebelum menjadi napi, mereka sudah akrab dengan miras.

Suprapto sudah menanyakan masalah ini kepada napi korban keracunan yang kondisinya stabil. “Motivasi mereka minum oplosan mungkin ingin happy-happy. Mereka ingin merasakan minuman dengan sensasi yang berbeda,” kata Suprapto. “Mereka mengakui kepada saya bahwa saat masih di luar, sudah biasa minum minuman keras. Semua napi yang ikut minum ini napi kasus narkoba,” tambahnya.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kamis kemarin, Kepala Instalasi IGD RSUP Sanglah, dr I Made Mulyawan, menjelaskan sejak Kamis sore pukul 15.30 Wita hingga Jumat siang pukul 11.00 Wita, total ada 19 warga binaan yang dilarikan ke IGD. “Benar, kami menerima 19 pasien napi yang masuk mulai Kamis sore. Satu dari mereka meninggal dunia,” jelas dr Mulyawan.

Namun, dari data terakhir kemarin sore, RSUP Sanglah kembali menerima 2 pasien napi perempuan dari LP Kerobokan. Jadi, total ada 21 napi perempuan korban minuman oplosan yang dilarikan kje RSUP Sanglah. “Ya, sore tadi (kemarin) sekitar pukul 15.00 Wita datang lagi 2 pasien, sehingga total kami terima 21 orang,” ungkap Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna.

Disebutkan, 21 napi korban minuman bercampur disinfektan yang dibawa ke RSUP Sanglah ini berusia kisaran 20-30 tahun. Untuk 20 pasien napi yang masih berada di RSUP Sanglah, mereka dirawat tersebar di IGD, Ruang Medical Surgery (MS), dan Ruang Lely.

Sementara itu, Polsek Kuta Utara langsung melakukan olah TKP di LP Perempuan Kerobokan, Jumat sore. Hasilnya, petugas mengamankan dua botol minuman yang digunakan mengoplos disinfektan dan nutrisari.

Pantauan NusaBali, petugas Polsek Kuta Utara dipimpin Kapolsek AKP Putu Diah mendatangi LP Perempuan di Jalan Intan Permai Kerobokan bersama Kanit Reskrim dan beberapa anggotanya. Mereka diterima langsung Kalapas Perempuan, Lili. Selanjutnya petugas masuk melakukan olah TKP di salah satu blok. Setelah melakukan olah TKP, petugas keluar dengan membawa dua botol bekas mengoplos disinfektan dan nutrisari. "Kami mengamankan botol yang dipakai mengoplos," jelas AKP Putu Diah. *rez, ind

Komentar