nusabali

RSUP Sanglah Rawat Intensif Narapidana Perempuan Minum Disinfektan Campur Serbuk Jeruk

  • www.nusabali.com-rsup-sanglah-rawat-intensif-narapidana-perempuan-minum-disinfektan-campur-serbuk-jeruk

DENPASAR, NusaBali.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, merawat belasan narapidana atau warga binaan Lapas Kelas IIA Kerobokan yang meminum disinfektan yang dicampur dengan serbuk minuman jeruk.

"Dari Kamis sampai dengan Jumat ini  pukul 11.00 Wita ada 19 orang yang masuk IGD," kata Kepala Instalasi IGD RSUP Sanglah dr. I Made Mulyawan saat ditemui di RSUP Sanglah Denpasar.
 
Ia mengatakan rata-rata pasien yang diterima berusia dari 21 sampai 31 tahun. Dengan keluhan bervariasi mulai dari nyeri, kepala pusing, mual, sesak nafas hingga lemah penglihatan.

"Untuk menangani pasien yang terancam nyawanya atau hidupnya kami melakukan resusitasi stabilisasi kemudian pada kasus intoksikasi ini, kami juga lakukan cuci darah," katanya.
 
Made Mulyawan mengkonfirmasi ada satu pasien yang dinyatakan telah meninggal dunia, kemudian ada pasien yang menjalani cuci darah hingga rawat inap.

Sementara Jumat (11/6/2021) pagi ada empat pasien dibawa ke RSUP Sanglah, hingga saat ini kondisi stabil dan perlu melakukan observasi dan investigasi terkait penyebab terjadinya intoksikasi. Untuk pasien lainnya, masih dalam perawatan di IGD.
 
Sebelumnya, Kepala Lapas Kelas IIA Denpasar Lili mengatakan ada 21 warga binaan yang diduga meminum cairan disinfektan dicampur serbuk minuman.  Awalnya, satu orang mengaku sakit perut sampai menunjukkan reaksi muntah-muntah.

"Ngakunya maag tapi akhirnya mengaku kalau minum disinfektan, selanjutnya semua nya akhirnya ngaku minum itu," kata Kalapas.
 
Lili mengatakan dari pemeriksaan sementara diketahui 21 warga binaan tersebut menenggak minuman oplosan disinfektan dan serbuk minuman rasa jeruk pada  Selasa (8/6/2021) lalu.

Namun efek yang dirasakan oleh  21 warga binaan tersebut baru terasa dua hari kemudian, atau Kamis (10/6/2021) pagi.

"Awalnya ada delapan warga binaan yang mengeluh sakit perut dan sesak nafas ke Klinik Lapas. Lalu karena semakin parah dilarikan ke RS Sanglah," jelas Lili.

Selanjutnya hingga Jumat ini, terdata keseluruhan 21 napi yang dilarikan ke rumah sakit karena gejala yang sama, yaitu, sesak nafas dan sakit perut.  "Ada satu narapidana yang meninggal dunia pada Jumat dinihari berinisial RT, usia 25 asal Jakarta," tegasnya.

Hingga saat ini masing-masing petugas lapas masih mendampingi warga binaan yang dirawat di RSUP Sanglah. *ant,rez

Komentar